Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh - Selamat Datang Di SMA IBNU HAJAR BOARDING SCHOOL - PUTRA - Jl. Bungur II, Harjamukti Cimanggis Depok No.Hp 0896 7811 5102

http://ibnuhajarpersada.com/

http://ibnuhajarpersada.com/

http://ibnuhajarpersada.com/


http://ibnuhajarpersada.com/

http://ibnuhajarpersada.com/

http://ibnuhajarpersada.com/

http://ibnuhajarpersada.com/




https://ihbs.or.id/

Senin, 01 Agustus 2016

KISAH PERJALAN HIDUP DI PONDOK PESANTREN


Awal mula masuk di pondok pesantren alkhoirot sangat asing, karena sebelumnya hidup dan berinteraksi di keluarga dan masyarakat luas yang bebas tidak ada peraturanyang mengikat satupun, Namun seiring bertambahnya usia dan berkembanganya zaman yang mana  kemajuan iptek sangat berkembang pesat. Banyak sekali yang memilih untuk masuk kesekolahan formal. Di samping itu. Saya yang memiliki saudara. Harus menoleh kebelakang, karena masih ada saudara yang belum tamat sekolah dasar. Dengan latar belakang yang sederhana. Mendorong  minat dan dan keinginan saya untuk menambah ilmu dengan masuk ke pondok pesantren, karena pondok pesantren tidak jauh berbeda dengan pendidikan formal.
Pada tahun 1998 mulialah saya menampakkan kaki di pondok alkhoirot yang berada di JL.KH. Zuhud Zayyadi No 01. Inilah awal mulanya saya menimba ilmu di pondok pesantren oleh bawah asuhan bapak KH.Zainal Ali dari madura. Pengalaman mondok yang masih minin membuat suasana gerak kaku,namun kehidupan pondok penth dengan kekeluargaan walupun ada peraturan yang harus di patuhi oleh santri dalam menuntut ilmu di pondok dalam kesehariannya. Suasana pondok dalam suasan kekeluargaan ditunjukkan ketika melaksanakan solat berjamaah, makan bersama dengan para santri dipondok, membersihkan halaman. Dan dalam menimba ilmu yang diberikan dimasjid Al-Madinah Al-Munawarah yang berada dilokasi pondok pesantren Alkhoirot. Lama-lama terbiasa dalam memberikan materi pada santri-santri,  itu semua membuat saya betah di pondok pesantren karena proses menuntut ilmu dan menyampaikan ilmupun tidak pernah terputus. Program maupun aturan yang diberikan kepada santri sangatlah begitu ketat dan tertata rapi. 24 jam para santri diwajibkan mengikuti semua kegiatan maupun aturan yang telah ditetapkan itu tanpa terkecuali. Kepadatan dengan kegiatan yang ada  dipesantren, itu semua tidak menyebabkan bagi saya dan para santri putus tidak mau belajar dan menimba ilmu di pondok pesantren Alkhoirot.
 
Perkembangan pondok pesantren Alkhoirot lambat laun kini mulai semakin maju. Seiring dengan perkembangan zaman. Semua para asatidz dan para santri yang tidak memiliki ijazah diharuskan untuk mengikuti sekolah paket. Agar tidak ketinggalan dalam dunia pendidikan. Saya bersama-sama para pengurus bersih keras membantu perjuangan pengasuh untuk menyukseskan para santri dalam dunia pendidikan termasuk dalam masalah program sekolah formal di pesantren Alkhoirot.
 
diberikan kepada santri sangatlah begitu ketat dan tertata rapi. 24 jam para santri diwajibkan mengikuti semua kegiatan maupun aturan yang telah ditetapkan itu tanpa terkecuali. Kepadatan dengan kegiatan yang ada  dipesantren, itu semua tidak menyebabkan bagi saya dan para santri putus tidak mau belajar dan menimba ilmu di pondok pesantren Alkhoirot.Perkembangan pondok pesantren Alkhoirot lambat laun kini mulai semakin maju. Seiring dengan perkembangan zaman. Semua para asatidz dan para santri yang tidak memiliki ijazah diharuskan untuk mengikuti sekolah paket. Agar tidak ketinggalan dalam dunia pendidikan. Saya bersama-sama para pengurus bersih keras membantu perjuangan pengasuh untuk menyukseskan para santri dalam dunia pendidikan termasuk dalam masalah program sekolah formal di pesantren Alkhoirot.
 
Pada tahun 2004 diangkat menjadi pengurus pesantren alkhoirot. Setelah saya belajar menimba ilmu dimadrasah diniyah “Annasyiatul Jadidah” yang terletak dan berada dilokasi lingkungan pesantren selama 6 tahun. kemudian pada waktu itulah saya baru lulus diniyah, dan dianggkat menjadi penugurus untuk membantu para santri mengajar. Saya mengajar bukan karena ilmu saya banyak namun karena faktor kekurangan pengajar yang selama itu setiap tahun para ustdz  ada yang berhenti untuk menyebarkan ilmunya di rumah masing-masing. Mulai dari situlah saya merasa mulai berkembang. Berkembang dalam arti saya sudah mulai berfikir bagaimana caranya mendidik para santri dengan baik dan efektif.
 
Saya mengajar dan membantu kepengurusan di pesantren alkhoirot adalah siang dan malam. Di luar kegiatan itu saya masih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan lain yang ada dipesantren. Jadi saya tidak pernah menganggur selama 24 jam di pesantren. Dengan adanya kegiatan itulah saya merasa betah dan bertahan di pesantren bersama-sama para santri. Waktu demi waktu dan tahun demi tahun telah kami lalui. Setiap saat dan disetiap waktu hanya isi dengan belajar dan mengajar. Ilmu yang saya pelajari tidak hanya ilmu agama saja tapi saya mencoba dan belajar ilmu yang lain yang mana ilmu tersebut ada manfaatnya untuk diri sendiri lebih-lebih untuk orang lain. ilmu yangsaya pelajarai dan saya senangi pada waktu itu adalah ilmu elektronik baik yang berkenaan dengan listrik maupun dengan ilmu merakit amplifier. Sehingga pada pada waktu saya di beri tugas oleh pengasuh sebagai sarana dan prasana dibagian listrik dan merakit amplifier sekaligus membetulinya. Jadi semua yang berhubungan dengan itu baik di pesantren putra maupun putri saya yang menghendel. 
 
            Awal mulnya saya belajar elektronik itu tanpa sengaja dan tidak pernah di minati, karena pada tahun 2000, pada waktu itu dewan pengasuh KH.Ja’far  Sodik (pada waktu itu pengasuhnya adalah KH.Zainal Ali) mengadakan program kursur belajar elektronik (merakit amplifier). Awal mula saya kurang begitu minat dengan ilmu tersebut, disamping biaya lumayan banyak dan begitupula saya kira buat apa belajar ilmu tersebut. Namun pada waktu itu  itu KH.JA’far sodik mewajibkan bagi santri yang sudah dewasa harus mengikuti program tersebut. Namun program tersebut hanya berjalan tiga bulan dan tidak sampai selesai (berhenti ditengah jalan) karena faktor biaya yang tidak memungkin karena setiap materi disampaikan harus langsung praktek dan menelan biaya cukup banyak .
 
Pada waktu itu saya mulai suka dengan ilmu tersebut dengan itulah kami  berusaha mengembangkan dengan belajar sendiri meskipun materi yang diperoleh hanya terbatas (seadanya). Namun dengan ketekunan dan keinginan yang kuat maka tercapailah keinginan tersebut meskipun tidak begitu sempurna tapi cukup untuk kebutuhan yang ada dipesantren Alkhoirot. Tidak lama kemudian saya ingat kepada pesan pengasuh beliau berkata: belajar ilmu itu tidak harus belajar ilmu agama saja tapi belajar belajar ilmu apa saja yang penting ada manfaatnya dan berguna untuk orang lain.
 
            Lebih dari itu setelah saya lulus dari madarasah diniyah dan sebelum membantu mengajar dipesantren saya sempat ditugaskan untuk mengajar disalah satu madrasah diniyah yang terletak disalah satu daerah sumber kembar Kc. Dampit. Disitulah awal mula kami belajar menyampaikan ilmu kepada anak didik kurang lebih selama satu tahun lamanya. Pada waktu itu perasaan kurang percaya diri (tidak pd) karena saya lulus dari madrasah$0D alkhoirot, ilmu Yang saya miliki sangat minim tidak sebaik dan sebanyak dengan teman-teman yang lain. Namun dengan modal سمعنا واضعنا dan nekat Alhamdulillah saya lalui dengan baik dan sampai selesai. Pengalaman yang saya peroleh dari luar cukup lumayan, baik itu sebagai masukan   atas kekurangan- yang ada pada diri saya. Sehingga setelah kembali kepesantren kekurangan yang ada saya berusaha dengan sebaik mungkin dan ditutupi dengan banyak belajar dan berlatih. Dari pengalaman itulah setelah saya mengajar dipesantren tidak begitu kesulitan dan mudah mengatasi ketika ada masalah. meskipun kadang masalah tersebut sangat rumit  tetapi dengan adanya pengalaman tersebut minimal saya bisa menguranginya. Pada tahun 2009 itulah awal mula berdirinya lembaga pendidikan formal di Pp-Alkhoirot. Pada waktu itu saya masih memiliki latar belakang pendidikan, terakhir lulus hanya setara dengan MA yaitu paket C. Keinginan untuk sekolah lagi sampai keperguruan tinggi masih berada dalam benak pikiran saja. Karena mengingat kondisi orang tua dan latar belakang hidup sederhana. Saya berusaha mengejar biasiswa demi menggapai cita-cita saya. Dua kali saya sempat gagal mengikuti tes namun tidak dapat berhasil lulus tes tersebut mungkin dari sini Allah masih belum berkehendak. Kenyataan memang saya belum mendapatkan pembekalan ilmu sebagai seorang pendidik. Namun apa boleh buat seiring dengan kemajuan dipomdok pesantren pesantren Al-Khoirot bertambahnya jumlah santri dan tumbuhnya tenaga pengajar di MTs dan MA alkhoirot. Sehingga tidak ada pilihan lain untuk menolak tugas kemanusiaan sebagai tenaga pengajar di formal. Awal mula masih sering terlintas dibenak pikiran tentang pelajaran- pelajaran yang sulit apalagi dengan pengalaman yang minim diharuskan untuk mengajar. 
 
Waktu demi waktu, hari demi hari telah saya lalui.Itulah pertama kali hidup dan berkecimpung didunia pendidikan formal. Materi yang saya pegang adalah dibidang keagamaan. Dalam mengajar saya masih belum bisa beradaptasi dengan baik dan belum bisa semaksimal mungkim karena disamping waktu jam mengajar di formal beda dengan jam mengajar diniyah pada waktu malam. Jam mengajar sekolah diniyah itu lebih sedikit dibandingkan dengan jam sekolah formal. Kalau sekolah diniyah maksimal satu jam dan dua materi sudah selesai tapi jam sekolah formal lebih dari itu. Dengan tidak terbiasa seperti itu kadang saya sulit untuk bisa efektif seperti yang ada di sekolah diniyahnya. Namun lambat laun hari demi hari saya lalui dengan baik dan pada akhirnya saya bisa beradaptasi dengan lingkungan seperti itu meskipun tidak seratus persen sama dengan sekolah diniyah pada malam hari.
 
Awal mula memang terasa berat siang dan malam harus mengajar baik di sekolah diniyah maupun disekolah formal, belum lagi tugas sebagai pengurus pesantren seperti halnya mengawasi keaktifan kegiatan belajar para santri baik itu setelah solat subuh, setelah Asyar, magrib dan setelah solat isya’ maupun persiapan menjelang masuk kelas pada waktu sekolah formal dan ditambah lagi dengan kegiatan kampus dan sekaligus harus menyelesaikan tugas-tugasnya. Namun dengan adanya  kepadatan kegiatan itu lama kelamaan terasa nikmat lebih-lebih hasilnya telah nampak “bahwa memiliki ilmu itu ternyata terasa indah dan nikmat dihati maupun dipikiran
 
Allah selalu menolong dan membukakan rahmat  bagi hambanya yang kesusahan. Meskipun serba keterbatasan baik pengalaman dan kemampuan tidak menyurutkan saya untuk niat mengabdi sebagai tenaga pengajar di MTs dan MA alkhoirot. Awal mula menjadi seorang guru sangatlah berat karena semua selalu berhubungan dengan adminitrasi dan perangkat mengajar, sehingga semua itu semestinya sudah harus dikuasai oleh seorang tenaga pengajar. Saya selalu berusaha keras untuk mendalami semua ilmu itu. Setiap hari hal-hal yang ada di formal kegiatan apapun saya tidak pernah di ketahui sebelumnya, selalu saya catat untuk bahan belajar dan pengalaman, baik tentang adminitrasi sekolah, ketertiban, cara mengatur siswa dan cara guru mengajar yang berbeda-beda dikelas untuk menambah inspirasi bagi saya untuk terus belajar dan belajar kerena ilmu itu sifatnya tidak terbatas.
 
Dengan keterbatasan kemampuan dan keterbatasan tenaga pengajar yang memenuhi syarat, maka yayasan lembaga pendidikan pondok pesantren Alkhoirot menambah tenaga-tenaga pengajar dari luar di yayasan Alkhoirot. Tiada terduga setelah pengumuman lowongan untuk guru diedarkan tidak sedikit para guru baik dari negri maupun swasta banyak yang mendaftarkan diri sebagai tenaga guru maupun adminitrasi di lembaga Alkhoirot.
 
Sambutan positif dari luar menambah semangat bagi para guru dan karyawan yang ada, sementara di yayasan Alkhoirot dalam penambahan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Ini semua terbukti setelah banyak masuknya tenaga pendidik baru dari luar sangat berdampak positif dan membawa banyak perubahan bagi pendidik formal dilembaga pendidikan Alkhoirot.
 
Hari demi hari semakin banyak pengalaman yang terbagi dan  perubahan yang dapat dilihat seperti dengan diadakannya senam yang diajarkan oleh salah satu guru baru dari luar  ini. Awal mulanya dirintis dengan latihan senam pramuka, karena latar belakang beliau yang cukup bagus di kepramukaan. Guru yang memiliki nama asli Syamsul Arifin,Amg. Spd. Namun dalam kesehariannya sering dipanggil dengan nama akrab pak Wahyu. Begini ini berlatar belakang pendidikan D2- PGSD Unifersitas kanjuruhan Malang dan S1 pendidikan bahasa indonesia  dan sastra indonesia ini. Banyak sekali merintis kegiatan yang membuat orang melotot dan tercengang melihatnya. Semua orang tidak akan pernah percaya jika belum melihatnya sendiri. Meskipun dengan postur tubuh kecil dan wajah imut-imut. Beliau sangat banyak memiliki kemampuan mengajar dibidang intra dan ekstra kulikuler di Alkhoirot.
 
Awal mula beliau mengenalkan senam pramuka dan mengajarkan kepada para siswa, memang awal mulanya tidak banyak peminat, maklum bagi anak pondok untuk melakukan hal senam seperti itu malu dan tidak pernah dilakukan sama sekali di kesunyian dan ketenangan dihalamn pondok pesantren. Setelah diberikan beberapa pengarahan kepada siswa dan beberapa guru yang ada akhirnya banyak siswa dan guru yang berminat untuk belajar senam pramuka. Senam pramuka sekarang ini adalah merupakan senam kebanggaan bagi siswa dipondok pesantren alkhoirot. Senam pramuka secara bersama-sama bagi siswa putra lebih tertarik untuk mendalami ilmu pendidikan. Karena ketertarikan itulah membuat saya untuk banyak melibatkan diri dalam banyak kegiatan yang diadakan disekolah.
 
Awal mula pesantren alkhoirot menampakkan diri adalah dengan mengikuti kegiatan seleksi porseni se KKM MTs yang diadakan oleh MTs 3 malang. MTs Alkhoirot mengikuti seleksi tersebut dan sayapun juga terlibat sebagai berbagai lomba yang diadakan MTs Alkhoirot sangat mengejutkan, yang awal mulanya hanya sekedar persiapan namun dengan hasil yang membanggakan MTs Alkhoirot dapat mengikuti lomba sampai tingkat kabupaten karena telah lulus seleksi di KKM MTs Malang 3.
 
Diantara cabang lomba yang berhasil diraih oleh MTs Alkhoirot saat seleksi di MTs Malang 3 adalah
1.      meraih juara satu, lomba kaligrafi
2.      meraih juara tiga lomba puisi
3.      meraih juara dua lomba pidato bahasa arab
yang akhirnya membawa MTs Alkhoirot untuk ikut berkompetisi diporseni kabupaten malang, untuk mewakili KKM MTSn malang 3. Ini membuat kebanggaan bagi saya, guru, dan semua siswa diyayasan pondok pesantren Alkhoirot. Karena dengan ini dapat membuktikan bahwa kualitas sekolah dimadrasah tidak kalah dengan sekolah dinegri yang mana semua fasilitas serba ada.
 
            Lebih dari itu pengalaman-pengalaman lain adalah diajang kepramukaan. Saya sebagai pendamping itu hanya untuk mendampingi dan membantu para siswa alkhoirot,keterlibatan dalam kegiatan terseebut membuat saya semakin bertambah pengalaman baru yang harus saya pelajari untuk perkembangan lembaga alkhoirot kedepan nanti. Persiapan menjelang kegiatan telah saya persiapkan dengan sebaik mungkin sebatas menurut kemampuan dan pengalaman yang saya miliki. Tapi Alhamdulillah dengan perjuangan saya dan teman-teman guru yang lain siswa-siswa Alkhoirot bisa meraih dan berhasil memenangkan berbagai macam perlombaan diantaranya cobang lomba yang diraih oleh siswa MTs alkhoirot adalah.
1.      Nomer tiga sebagai juara umum.
2.      Nomer satu lomba tari
3.      Nomer tiga lomba menyanyi
4.      Nomer dua lomba kaligrafi
 
Persiapan menjelang ajang pramuka saya sebagai wakil pembina membantu sekedar sebatas kemampuan saya karena latar belakang saya tidak termasuk kearah situ. Namun saya mencoba belajar untuk  terlibat ke ajang kepramukaan sekedar membantu menyiapkan sebagian dari kegiatan itu seperti membuat gapura. Gapura yang saya buat agak berbeda sedikit dengan gapura yang lain dan juga tidak sebagus dan sebaik dari pada sekolah yang lain tapi gapura yang kami desain agak unik dan menarik apabila dipandang oleh mata telanjang. Maklum dalam membuat gapura tersebut pertama kali saya alami jadi kurang begitu tahu jelas  bagaimana cara membuat gabura yang bagus menurut  aturan dikpramukaan.
 
Setelah saya mendapat pengalaman sedikit serta dapat mengabdi sebagai tenaga pengajar dialkhoirot. Alhamdulillah pada 2011 ini lembaga pendidikan STAI Al-Qolam menerima keinginan saya sebagai mahasiswa dengan tangan terbuka. Meskipun rintangan demi rintangan harus saya lalui dengan penuh kesabaran. Rintangan yang saya lalui untuk memenuhi persyaratan yang harus dipenuhi itu tidak cukup tega hari. Namun dengan perjuanagan dan niat tulus karena Allah, Allah memberikan jalan kemudahan bagi saya sehingga saya bisa belajar di STAI Al-Qolam sampai saat ini.
 
 Disinilah kami merasa senang dengan adanya biasiswa sehingga saya bisa belajar dan menimba ilmu. Ilmu yang saya dapat dari STAI Al-Qolam, tidak lupa langsung dipraktekkan dan ditransfer kepada anak didik saya di pesantren Al-Khoirot. Sehingga kami ketika mengajar tidak merasa kehilangan bahan untuk memberikan ide-ide atau ilmu baru kepada para santri/siswa. Mulai dari berdirinya formal di Alkhoirot itulah saya merasa sangat butuh sekali dengan adanya pendidikan formal meskipun hanya sekedar biasiswa. Namun itu bagi saya sangat lebih dari cukup.
 
Lebih dari itu pengalaman dikampus tidak kalah menarik dan beda jauh dengan pengaalman di sekolah formal alkhoirot. Berbagai macam latar belakang teman-teman mahasiswa Al-Qolam. Masukan demi masukan dari mereka sangat membantu saya dalam mengajar mulai dari segi keilmuan maupun pengalaman mengajar mereka dilembaga masing-masing. Kekompakan dalam segala bentuk kegiatan dan semangatnya mereka dalam menimbah ilmu itu yang membuat hati saya terbuka kembali untuk lebih giat lagi karena  akhir-akhir belakangan ini kesungguhan saya dalam belajar telah menurun tapi setelah saya bertemu mereka semangat kini berkobar dan tumbuh lagi.
 
Lebih dari itu  pengalam yang kami dapat dari STAI Al-Qolam adalah pada hari Selasa (22/11/2011) berangkat kesurabaya pukul:05.WIB. Hal ini untuk menghadiri undangan pemprov di Gedung Islamic Center, Surabaya. Dari 30 siswa Al-qolam yang mendapat beasiswa penuh dari pemprov merasa senang menghadiri undangan tersebut guna untuk mendengarkan pesan-pesan gubernor jawa timur. Panas dan sengatan mataharipun tidak menjadi penghalang.
 
Dari berbagai daerah mereka pergi ke Al-Qolam hanya untuk menambah kualitasnya sebagai guru madin. Kami sempat kagum kepada salah seorang mahasiswi. Dia adalah seorang ibu rumah tangga dan punya seorang anak kecil baru berusia sekitar 5 bulan. Namun semangat dan gigihnya beliau untuk menuntut ilmu, tidak menjadi surut dan penghalang untuk belajar. Dari itulah saya berfikir dan merenung sejenak dan berkata dalam hati, “mereka sibuk dan punya tanggung jawab tapi masih semangat untuk belajar!!!. Tapi saya adalah seorang laki-laki bahkan hiduppun  masih sendiri dan tidak mempunyai tanggung jawab besar, kalah dengan beliau”.
 
1000 guru madrasah diniyah dari 34 mahasiswa baru pergururuan tinggi Agama Islam yang telah mendapatkan beasiswa dari pemprov. Hal ini menurut Gubernor Soekarwo hanya untuk meningkatkan kualitas guru madin khususunya di jawa timur.Santri adalah sebagai subyek pembangunan untuk masa depan. Oleh karena  itu Gubernor memperjuangkan masa depan santri khususunya guru madin.Sebab guru madin, terutama guru madin dari pesantren  mayoritas tidak pernah digaji tapi mereka tetap ikhlas memperjuangkan  lembaganya masing-masing tanpa harus mengeluh. Dari perjuangan mereka itulah Gubernor sangat memperhatikan guru madin yang selama ini mereka tidak mampu untuk menindak lanjut kejenjang lebih tinggi yaitu keperguruan tinggi. 
 
 Program ini menurut beliau yang ada hanyalah di jawa timur karena mayoritas paling banyak ulama’nya adalah hanya di jawa timur di bandingkan dengan daerah lain.Dan begitu pula sistim pengajaran diniyahnyapun menurut beliau adalahtermasuk ciri khas orang-orang indonesia khususnya masyarakat  jawa timur. Oleh karena itu peran jawa timur sangat dibutuhkan oleh daerah-daerah yang lain. Dan kelebihan yang dimilikinyapun  jauh lebih nampak dan akurat dibandingkan dengan daerah lain termasuk pendidikan diniyahnya. Lebih dari itu masyarakat jawa timur adalah masyarakat petarung, petarung dalam segala hal termasuk adalah dalam masalah segi pendidikan. 
 
Itulah biografi singkat yang pernah saya alami di lembaga pendidikan Al-khoirot sampai di lembaga pendidikan STAI Al Qolam. Mungkin pengalaman saya tersebut  bisa diambil hikmah bagi kita semua terutama bagi saya sendiri. Karena dengan belajar dari  kekurangan baik dari pengalaman diri sendiri maupun dari orang lain serta mengakui  atas  kelebihan yang dimiliki oleh orang lainpun dan mau berusaha untuk menirunya itu sangatlah penting maka dengan cara seperti  itu, kualitas kita akan semakin meningkat baik dari segi keilmuan maupun karakter yang kita kita miliki. Sebab tidak ada yang sempurna didunia ini melebihi dari sempurnanya junjungan kita oleh karena itu belajar dari pengalaman, baik dari diri kita sendiri maupun dari orang lain sangatlah berharga dan bernilai positif.