Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh - Selamat Datang Di SMA IBNU HAJAR BOARDING SCHOOL - PUTRA - Jl. Bungur II, Harjamukti Cimanggis Depok No.Hp 0896 7811 5102

http://ibnuhajarpersada.com/

http://ibnuhajarpersada.com/

http://ibnuhajarpersada.com/


http://ibnuhajarpersada.com/

http://ibnuhajarpersada.com/

http://ibnuhajarpersada.com/

http://ibnuhajarpersada.com/




https://ihbs.or.id/

Senin, 01 Agustus 2016

Kisah Anak Pondok Pesantren yang Kini Menjadi Pengusaha Sukses


Kisah ini adalah kisah yang menceritakan tentang teman saya dahulu ketika sama-sama menjadi santri di salah satu pondok pesantren. Mulai dari perjuangan menuntut ilmu, mengimplementasikan ilmu, lalu mendapatkan hasil yang sangat memuaskan dan bahkan di luar harapan selama ini. Nama teman saya adalah Usman, anak sulung dari 4 bersaudara yang hidup dalam keadaan yang sulit, dia hanya lulus SD karena orang tuanya tak mampu melanjutkan pendidikannya ke SMP.

Setelah gagal melanjutkan sekolahnya ke SMP, akhirnya usman memutuskan untuk masuk pondok pesantren agar dia bisa mendapatkan pendidikan agama, yah dia adalah anak yang mau berusaha untuk tidak menjadi bodoh, baginya tak apa jika dia miskin harta, namun dia akan menyesal jika nantinya dia miskin ilmu.

Di awal menjadi santri di pondok, aku mulai berkenalan dengan usman, dia anaknya enak buat ngobrol, sering bercanda dan tak gengsian, hal itu membuatku cepat akrab dengan usman saat itu. Yang aku lihat dari usman, walau dia tak begitu pintar dari segi hafalan, namun dia adalah santri yang sangat rajin, bahkan dia adalah salah satu santri yang paling lama di pondok itu, dan terakhir saya dengar dia sempat menjabat jadi lurah pondok di sana.

Salah satu momen yang saya ingat saat itu adalah ketika sehabis ashar, kami mengaji langsung dengan pak kyai pemimpin pondok, setelah ngaji ternyata hujan turun dengan derasnya. Saat itu kami dikumpulkan dan diberikan arahan oleh pak kyai, kalimatnya yang masih saya ingat adalah "ngaji yang rajin, jangan mikirin harta benda dulu, kalian masih muda, harus banyak-banyak nyari ilmu agama biar gak tersesat. Masalah harta benda, nanti saya bantu dengan do'a dan sedikit informasi dari dunia usaha". Dan dengan kalimat itu, Usman adalah orang yang menurut saya paling sukses menerepkan kata-kata mutiara dari pak kyai.
 
Sambil ngaji di pondok, usman mulai rajin mencoba membuka usahanya, saya ingat pertama kali dia mencoba menjadi pengrajin tabag (anyaman dari bambu), lalu tak berselang lama dia beralih menjadi perajin emping dari melinjo. Usahanya itu cukup maju dan berjalan, namun melinjo hanya berbuah saat musimnya saja, jadi ketika musim melinjo habis maka usman tak lagi punya bahan membuat emping. Setelah itu, usman mulai mencoba usaha lainnya, dia mulai menjadi pedagang kelapa, yah dia membeli kelapa dari pohonnya lalu menjual kepada para pengusaha yang membutuhkan kelapa. Dari usaha itu, Usman mulai mendapatkan keberhasilan, hanya beberapa bulan saja dia sudah bisa membeli sepeda motor dan hasil usahanya sudah mulai bisa meringankan kebutuhan orang tuanya yang memang sudah mulai tua, dia juga membantu adik-adiknya untuk sekolah.

Mengaji, ibadah, usaha, membantu orang tua, itulah beberapa kegiatan usman setiap harinya hingga akhirnya dia mampu menyewa lapak di salah satu pasar dan dari situ dia mulai sukses dengan usahanya tersebut. Dia mampu mempekerjakan adiknya untuk membantu usahanya, dia juga mulai menjadi pemasok kelapa yang besar, hingga dari usahnya itu akhirnya dia bisa membeli tanah, memberikan jatah bulanan kepada orang tuanya, lalu motor baru, dan dia juga berhasil membuka usaha-usaha lainnya. Hingga akhirnya setelah dirasa cukup siap, usman menikah dengan seorang wanita dari desa tetangganya. Usman kini tinggal bersama istri dan mertuanya, dia juga menjadi imam di mushola dekat rumahnya, lalu dia dan istrinya membuka majelis ta'lim untuk mengajarkan ilmu agama kepada anak-anak di sekitar rumahnya secara gratis. Sementara usahanya semakin lancar, kini usaman sudah tak perlu sibuk bekerja karena dia sudah memiliki beberapa karyawan yang membantu pekerjaannya, dan dia bisa dibilang sudah bisa menikmati buah perjuangannya dulu dari pondok pesantren, kini dia menjadi ustad dan juga pengusaha sukses.

Beberapa waktu lalu saya mampir ke pondok pesantren untuk sungkem kepada pak kyai, dan saat itu pak kyai menceritakan kisah sukses usman yang membuat saya terharu, dengan air mata kebahagiaan, pak kyai bangga pernah mengajarkan ilmu kepada usman dan ilmu itu berguna baginya dan bagi orang lain (gak kaya saya hehehee). Anak pondok juga bisa sukses, dan dengan ilmu agamanya mereka malah lebih sukses, dunia dan akhirat suksesnya bro...