Ust. Jejen :
Membuat Anakmu Sholat
TANPA Debat .. Keringat .. Urat .. & Pengingat ..
"Bagaimana Membuat Anak2 Anda Sholat dengan
Kesadaran Mereka Sendiri Tanpa Berdebat dan
Tanpa Perlu Diingatkan .. ?
💕Anak2 anda tidak mau sholat .. ? atau mereka
sampai membuat anda capek saat mengingatkan
untuk sholat .. ?
Mari kita lihat bagaimana kita bisa merubah ini semua ~ biidznillah
""Seorang sahabat
berkisah : "Aku akan menceritakan satu kisah yg terjadi
padaku "
""Saat itu, anak perempuanku duduk di kelas 5 SD7
Sholat baginya adalah hal yg sangat berat ..
sampai2 suatu hari aku berkata kepadanya :
"Bangun .. !! Sholat .. !!",
dan aku mengawasinya ..
"Aku melihatnya mengambil sajadah, kemudian
melemparkannya ke
lantai ..
Kemudian ia
mendatangiku ..
Aku bertanya kepadanya : "Apakah kamu sudah sholat .. ?"
Ia menjawab : "Sudah"
Kemudian aku Mencubitnya.
Aku tahu aku salah.
Tetapi kondisinya mmg
benar2 sulit ..
Aku menangis ..
Aku benar2 marah padanya, aku rendahkan dia
dan aku menakut2inya akan siksa Allah ..
Tapi .. ternyata semua kata2ku itu tidak ada manfaatnya ..
📋Suatu hari, seorang sahabatku bercerita suatu kisah
""Suatu ketika ia berkunjung kerumah seorang kerabat dekatnya, ketika datang waktu sholat, semua anak2nya langsung bersegera melaksanakan sholat tanpa diperintah
⏫Ia berkata :
Aku berkata padanya "Bagaimana anak2mu bisa sholat dg kesadaran mereka tanpa berdebat dan tanpa perlu diingatkan .. ?
"Ia menjawab :
Demi Allah, aku hanya ingin
mengatakan padamu bahwa sejak jauh sebelum aku menikah aku selalu memanjatkan DO'A
ini ..
dan sampai saat ini pun aku masih tetap berdo'a dg DO'A tersebut.
✅Setelah aku mendengarkan nasehatnya, aku selalu tanpa henti berdoa dg do'a ini ..
Dalam sujudku ..
Saat sebelum salam ..
Ketika witir ..
Dan disetiap waktu2 mustajab ..
Demi Allah wahai saudara2ku ..
Anakku saat ini telah duduk dibangku SMA ..
Sejak aku memulai berdoa dg doa itu,
anakku lah
yg rajin membangunkan kami dan mengingatkan
kami untuk sholat ..
Dan adik2nya,
Alhamdulillah .. mereka semua selalu menjaga sholatnya
Sampai2 .. saat ibuku berkunjung dan menginap
dirumah kami, ia tercengang
melihat anak perempuanku bangun pagi, kemudian membangunkan kami satu persatu untuk sholat
❇Aku tahu anda semua penasaran ingin
mengetahui doa apakah itu?
Yaaa .. doa ini ada di QS.Ibrahim : 40
رب اجعلني مقيم الصلاة ِﻭَﻣِﻦ ﺫُﺭِّﻳَّﺘِﻲ ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﻭَﺗَﻘَﺒَّﻞْ ﺩُﻋَﺎﺀ )
Rabbij'alni muqimas salati wamin zurriyati rabbana wataqobbal du'a
"Ya Robbku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yg tetap melaksanakan
sholat .. Ya Robb kami , perkenankanlah doaku"
(QS. Ibrahim : 40 )
♻Yaa .. Doa .. Doa .. dan Doa ..
Sebagaimana anda semua tahu bahwa doa
adalah senjata seorang mukmin
"Kirimkan tulisan ini agar lebih banyak orang yg mengambil manfaat ..
🕜"Semoga Allah merahmati orang yang bersedia men-share (tulisan ini), kemudian
menjadikannya pemberat bagi timbangan kebaikannya"
☑Baca selalu doa ini untuk anak2mu, biidzmillah mereka akan selalu berada dalam penjagaan dan perlindungan Allah Ta'ala .. Aamiin Allaahumma Aamiin
------------
Ini adalah kisah yang saya dapat dari milis warga Indonesia yg bermukim atau pernah bermukim di Jerman.
Layak untuk dibaca beberapa menit, dan direnungkan seumur hidup.
Saya adalah ibu dari tiga orang anak dan baru saja menyelesaikan kuliah saya.
Kelas terakhir yang harus saya ambil adalah Sosiologi.
Tugas terakhir dosen yang diberikan kepada siswanya diberi nama "Smiling."
Seluruh siswa diminta untuk memberikan senyumnya kepada tiga orang asing yang ditemuinya dan mendokumentasikan reaksi mereka.
Setelah itu setiap siswa diminta untuk mempresentasikan didepan kelas. Saya adalah seorang yg mudah bersahabat dan selalu tersenyum pada setiap orang. Jadi, saya pikir, tugas ini sangatlah mudah.
Setelah menerima tugas tsb, saya bergegas menemui suami san anak bungsu saya yang menunggu di taman kampus, lalu pergi ke restoran Mc Donald yg berada di kampus.
Pagi itu udaranya sangat dingin dan kering. Sewaktu suami saya akan masuk dalam antrian, saya minta agar dia saja yang menemani si Bungsu sambil mencari tempat duduk dan saya ikut antrian.
Ketika saya sedang dalam antrian, mendadak setiap orang di sekitar kami bergerak menyingkir, dan bahkan orang yang semula antri dibelakang saya ikut menyingkir keluar dari antrian.
Perasaan panik menguasai diri saya, ketika melihat mengapa mereka semua menyingkir ?
Saat berbalik, saya membaui suatu "bau badan kotor" yang cukup menyengat, ternyata tepat di belakang saya berdiri dua orang lelaki tunawisma yang sangat dekil.
Saya bingung, dan tidak mampu bergerak sama sekali.
Ketika saya menunduk, tanpa sengaja mata saya menatap laki-laki yang lebih pendek, dan ia sedang "tersenyum" kearah saya.
Lelaki ini bermata biru, sorot matanya tajam, tapi juga memancarkan kasih sayang. Ia menatap kearah saya, seolah ia meminta agar saya dapat menerima 'kehadirannya' ditempat itu.
Ia menyapa "Good day !" sambil tetap tersenyum. Secara spontan saya membalas senyumnya, dan seketika teringat oleh saya 'tugas' yang diberikan oleh dosen saya.
Lelaki kedua sedang memainkan tangannya dengan gerakan aneh berdiri di belakang temannya.
Saya segera menyadari bahwa lelaki kedua itu menderita defisiensi mental, dan lelaki dengan mata biru itu adalah "penolong"nya.
Saya merasa sangat prihatin setelah mengetahui bahwa ternyata dalam antrian itu kini hanya tinggal saya bersama mereka, dan kami bertiga tiba2 saja sudah sampai didepan counter.
Ketika wanita muda di counter menanyakan kepada saya apa yang ingin saya pesan, saya persilahkan kedua lelaki ini untuk memesan duluan.
Lelaki bermata biru segera memesan "Kopi saja, satu cangkir Nona."
Ternyata dari koin yang dia pegang hanya itulah yang mampu dibeli oleh mereka. (Aturan di restoran di Jerman, jika ingin duduk di dalam restoran n menghangatkan tubuh, maka orang harus membeli sesuatu). Dan tampaknya kedua orang ini hanya ingin menghangatkan badan.
Tiba2 saja saya diserang oleh rasa iba yang membuat saya sempat terpaku beberapa saat, sambil mata saya mengikuti langkah mereka mencari tempat duduk yg terpisah dari tamu2 lainnya, yang hampir semuanya sedang mengamati mereka.
Pada saat yang bersamaan, saya baru menyadari bahwa saat itu semua mata di restoran itu juga sedang tertuju ke diri saya, dan pasti juga melihat semua 'tindakan' saya.
Saya baru tersadar setelah petugas di counter itu menyapa saya untuk ketiga kalinya menanyakan apa yang ingin saya pesan ?
Saya tersenyum dan minta diberikan dua paket makan pagi (diluar pesanan saya) dalam nampan terpisah.
Setelah membayar semua pesanan, saya minta bantuan petugas lain yang ada di counter itu untuk mengantarkan nampan pesanan saya ke meja/tempat duduk suami dan anak saya.
Sementara saya membawa nampan lainnya berjalan melingkari sudut kearah meja yang telah dipilih kedua lelaki itu untuk beristirahat.
Saya letakkan nampan berisi makanan itu di atas mejanya, dan meletakkan tangan saya di atas punggung telapak tangan dingin lelaki bemata biru itu, sambil saya berucap "makanan ini telah saya pesan untuk kalian berdua."
Kembali mata biru itu menatap dalam ke arah saya, kini mata itu mulai basah ber-kaca2 dan dia hanya mampu berkata "Terima kasih banyak, nyonya."
Saya mencoba tetap menguasai diri saya, sambil menepuk bahunya saya berkata "Sesungguhnya bukan saya yang melakukan ini untuk kalian, Allah juga berada di sekitar sini dan telah membisikkan sesuatu ketelinga saya untuk menyampaikan makanan ini kepada kalian."
Mendengar ucapan saya, si Mata Biru tidak kuasa menahan haru dan memeluk lelaki kedua sambil terisak-isak. Saat itu ingin sekali saya merengkuh kedua lelaki itu.
Saya sudah tidak dapat menahan tangis ketika saya berjalan meninggalkan mereka dan bergabung dengan suami dan anak saya, yang tidak jauh dari tempat duduk mereka.
Ketika saya duduk suami saya mencoba meredakan tangis saya sambil tersenyum dan berkata "Sekarang saya tahu, kenapa Tuhan mengirimkan dirimu menjadi istriku, yang pasti, untuk memberikan 'keteduhan' bagi diriku dan anak-2ku !"
Kami saling berpegangan tangan beberapa saat dan saat itu kami benar2 bersyukur dan menyadari, bahwa hanya karena 'bisikanNYA' lah kami telah mampu memanfaatkan 'kesempatan' untuk dapat berbuat sesuatu bagi orang lain yang sedang sangat membutuhkan.
Ketika kami sedang menyantap makanan, dimulai dari tamu yang akan meninggalkan restoran dan disusul oleh beberapa tamu lainnya, mereka satu persatu menghampiri meja kami, untuk sekedar ingin 'berjabat tangan' dengan kami.
Salah satu diantaranya, seorang bapak, memegangi tangan saya, dan berucap "Tanganmu ini telah memberikan pelajaran yang mahal bagi kami semua yang berada disini, jika suatu saat saya diberi kesempatan olehNYA, saya akan lakukan seperti yang telah kamu contohkan tadi kepada kami."
Saya hanya bisa berucap "terimakasih" sambil tersenyum. Sebelum beranjak meninggalkan restoran saya sempatkan untuk melihat kearah kedua lelaki itu, dan seolah ada 'magnit' yang menghubungkan bathin kami, mereka langsung menoleh kearah kami sambil tersenyum, lalu melambai-2kan tangannya kearah kami.
Dalam perjalanan pulang saya merenungkan kembali apa yang telah saya lakukan terhadap kedua orang tunawisma tadi, itu benar2 'tindakan' yang tidak pernah terpikir oleh saya.
Pengalaman hari itu menunjukkan kepada saya betapa 'kasih sayang' Allah itu sangat HANGAT dan INDAH sekali!
Saya kembali ke college, pada hari terakhir kuliah dengan 'cerita' ini ditangan saya. Saya menyerahkan 'paper' saya kepada dosen saya.
Dan keesokan harinya, sebelum memulai kuliahnya saya dipanggil dosen saya ke depan kelas, ia melihat kepada saya dan berkata, "Bolehkah saya membagikan ceritamu ini kepada yang lain ?" dengan senang hati saya mengiyakan.
Ketika akan memulai kuliahnya dia meminta perhatian dari kelas untuk membacakan paper saya. Ia mulai membaca, para siswapun mendengarkan dengan seksama cerita sang dosen, dan ruangan kuliah menjadi sunyi.
Dengan cara dan gaya yang dimiliki sang dosen dalam membawakan ceritanya, membuat para siswa yang hadir di ruang kuliah itu seolah ikut melihat bagaimana sesungguhnya kejadian itu berlangsung, sehingga para siswi yang duduk di deretan belakang didekat saya diantaranya datang memeluk saya untuk mengungkapkan perasaan harunya.
Diakhir pembacaan paper tersebut, sang dosen sengaja menutup ceritanya dengan mengutip salah satu kalimat yang saya tulis diakhir paper saya.
"Tersenyumlah dengan 'HATImu', dan kau akan mengetahui betapa 'dahsyat' dampak yang ditimbulkan oleh senyummu itu."
Dengan caraNYA sendiri, Allah telah 'menggunakan' diri saya untuk menyentuh orang-orang yang ada di McDonald', suamiku, anakku, guruku, dan setiap siswa yang menghadiri kuliah di malam terakhir saya sebagai mahasiswi.
Saya lulus dengan 1 pelajaran terbesar yang tidak pernah saya dapatkan di bangku kuliah manapun, yaitu: "PENERIMAAN TANPA SYARAT."
Banyak cerita tentang kasih sayang yang ditulis untuk bisa diresapi oleh para pembacanya, namun bagi siapa saja yang sempat membaca dan memaknai cerita ini diharapkan dapat mengambil pelajaran bagaimana cara :
Mencintai Sesama Dengan Memanfaatkan Sedikit Harta Benda Yang Kita Miliki, Dan Bukannya Mencintai Harta Benda Yang Bukan Milik Kita, Dengan Memanfaatkan Sesama.
Jika anda berpikir bahwa cerita ini telah menyentuh hati anda, teruskan cerita ini kepada orang2 terdekat anda.
Disini ada 'malaikat' yang akan menyertai anda, agar setidaknya orang yang membaca cerita ini akan tergerak hatinya untuk bisa berbuat sesuatu (sekecil apapun) bagi sesama yang sedang membutuhkan uluran tangannya.
Orang bijak mengatakan :
Banyak orang yang datang dan pergi dari kehidupanmu, tetapi hanya 'sahabat yang bijak' yang akan meninggalkan Jejak di dalam hatimu.
Untuk berinteraksi dengan dirimu, gunakan nalarmu. Tetapi untuk berinteraksi dengan orang lain, gunakan Hatimu.
-----------
Bismillaah....
Seorang ibu insyaallah ga akan ada NIAT menjerumuskan anaknya ke sesuatu yg mudharat apalagi SENGAJA ingin mencelakakan dunia akherat anak anaknya.
Tapi...seorang ibu tanpa bekal agama saat mendidik anak sangat mungkin melakukan hal yg sebaliknya.
Berapa banyak justru seorang ibulah yg menyuruh anaknya yg masih kecil belajar naik motor atau naik mobil dan bangga saat kecil2 udah bisa anter2 ke pasar.
Berapa banyak justru seorang ibulah yg menyuruh anak gadisnya dandan cantik setiap keluar rumah dan bangga saat anaknya memiliki pacar.
Berapa banyak justru seorang ibulah yg mengantar anaknya ikut lomba2 kontes model umbar aurat dan bangga saat anaknya menjadi artis.
Berapa banyak justru seorang ibulah yg sengaja menyuap ke kantor2 supaya menerima anaknya bekerja dan bangga saat anaknya memegang jabatan yg tinggi dengan hasil yg curang.
Berapa banyak justru seorang ibulah yg dengan rasa kasihan dan tidak teganya enggan membangunkan anaknya untuk shalat subuh dan isya meskipun sudah baligh tanpa berfikir gimana nasib anaknya kelak di neraka.
Berapa banyak justru seorang ibulah yg membujuk suaminya untuk membelikan anak2nya gadget laptop maupun tivi di kamar masing2 spy anak tidak ketinggalan informasi nyatanya benda2 tsblah yg menjadi jalan anaknya mengenal pornografi dan kecanduan game.
Berapa banyak justru seorang ibulah yg lebih senang mengajarkan anaknya nyanyian2 dan tarian2 yg sebenarnya dilarang dalam islam dibanding khusus mengajarkan lafadz2 Quran dan bangga saat anaknya masih kecil fasih meniru2 lirik dan gerakan orang dewasa.
Berapa banyak justru seorang ibulah yg menjejali anaknya dengan aneka les2 pengetahuan dunia tapi enggan mengajarkan perkara shalat ngaji dan ibadah lain pada anak2nya dan bangga anaknya menjadi orang "bergelar" tapi bahkan ga tau doa masuk wc.
Berapa banyak justru seorang ibulah yg mendoakan anaknya supaya jadi orang yg berguna bagi umat tapi saat ujian mencari2 bocoran jawaban UN untuk anaknya, atau bangga jika anaknya lulus meskipun dia sadar telah melakukan kecurangan.
Dan "kejahilan2" seorang ibu yg dilakukan krn minimnya agama.
Anak anak itu amanah.
Hanya boleh dididik sesuai keinginan yg Menitipkan.
Bukan sesuai hawa nafsu kita.
Rem hawa nafsu kita yg sifatnya duniawi.
Ingat untuk apa kita dan anak2 kita diciptakan.
Dan kelak pasti semua kembali pada kita.
Hisab detail akan apa yg telah kita ajarkan.
Kebaikan akan kembali.
Keburukan akan kembali.
Perbanyak istighfar.
Belajar dan kaji ilmu agama.
Jadikan Quran dan Hadits sbg pedoman hidup.
Amalkan sedikit2 dan ajak seisi rumah amalkan juga.
Kita ga bisa lolos dari hisab dengan alasan "maaf saya ga tau kalo harus ajari ini itu"
Karena perintah menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim.
Tidak terhenti saat kita menikah, tidak terhenti saat kita jadi nenek kakek, terus smpe kita meninggal.
Jadikan diri kita setiap harinya pencari ilmu.
Ada rasa ingin tau yg besar thd hukum2 islam.
Bukan untuk mendebat dan merasa paling tau, tapi untuk diamalkan dalam hidup kita sehari2.
Barakallahu fiik
-------
Nasehat adalah cinta.
Saling menasehati itu tanda cinta.
Karena nasehat berarti menginginkan kebaikan pada orang lain. Kita ingin saudara kita itu jadi baik ketika dinasehati, bukan ingin mereka direndahkan atau disalahkan. Inilah dasar nasehat.
Imam Nawawi rahimahullah membawakan suatu Bab dalam kitab fenomenal beliau, yaitu kitab Riyadhus Sholihin, “Bab: Memberi Nasehat. Beliau rahimahullah membawakan beberapa dalil berikut dalam bab tersebut.
قَالَ تَعَالَى : { إِنَّمَا المُؤْمِنُونَ إخْوَةٌ } [ الحجرات : 10 ] ، وَقالَ تَعَالَى : إخباراً عن نوحٍ – صلى الله عليه وسلم – : { وَأنْصَحُ لَكُمْ } [ الأعراف : 62 ] ، وعن هود – صلى الله عليه وسلم – : { وَأنَا لَكُمْ نَاصِحٌ أمِينٌ } [ الأعراف : 68 ] .
“Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara.” (QS. Al Hujurat: 10).
“Dan aku memberi nasehat kepadamu.” (QS. Al A’raf: 62).
“Aku hanyalah pemberi nasehat yang terpercaya bagimu.” (QS. Al A’raf: 68).
Dan beberapa hadits yang dibawakan:
وأما الأحاديث : فالأول : عن أَبي رُقَيَّةَ تَمِيم بن أوس الداريِّ – رضي الله عنه – : أنَّ النَّبيّ – صلى الله عليه وسلم – ، قَالَ : (( الدِّينُ النَّصِيحةُ )) قلنا : لِمَنْ ؟ قَالَ : (( لِلهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُولِهِ وَلأئِمَّةِ المُسْلِمِينَ وَعَامَّتِهِمْ رواه مسلم .
الثاني : عن جرير بن عبد الله – رضي الله عنه – ، قَالَ : بَايَعْتُ رسولَ الله – صلى الله عليه وسلم – عَلَى إقَامِ الصَّلاةِ ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ ، والنُّصْحِ لِكُلِّ مُسْلِمٍ . مُتَّفَقٌ عَلَيهِ .
الثالث : عن أنس – رضي الله عنه – ، عن النَّبيّ – صلى الله عليه وسلم – ، قَالَ : ( لا يُؤمِنُ أحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحبُّ لِنَفْسِهِ ) مُتَّفَقٌ عَلَيهِ .
1- Dari Abu Ruqoyyah Tamim bin Aus Ad Daari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Agama adalah nasehat.” Kami bertanya, “Untuk siapa?” Beliau menjawab, “Bagi Allah, bagi kitab-Nya, bagi rasul-Nya, bagi pemimpin-pemimpin kaum muslimin serta bagi umat Islam umumnya.” (HR. Muslim no. 55).
2- Dari Jarir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku pernah berbaiat (berjanji setia) pada Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam supaya menegakkan shalat, menunaikan zakat dan memberi nasehat kepada setiap muslim.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 57 dan Muslim no. 56).
3- Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Tidaklah sempurna iman seseorang di antara kalian sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 13 dan Muslim no. 45).
Lihat saja di awal bahasan bab, Imam Nawawi menyampaikan ayat bahwa setiap muslim itu bersaudara. Dan di akhir bab, beliau sampaikan hadits yang menunjukkan bahwa di antara bentuk cinta adalah menginginkan kebaikan pada orang lain sebagaimana kita ingin orang lain seperti kita. Ini menunjukkan bahwa saling menasehati itu didasarkan karena kita adalah bersaudara sehingga kita ingin agar saudara kita pun menjadi baik. Dan juga menunjukkan bahwa bentuk kasih dan sayang terhadap sesama muslim adalah dengan saling menasehati.
Maka tidaklah tepat sikap sebagian orang yang berucap, biarkan sajalah saudara kita beramal seperti itu. Padahal amalan yang dilakukan tidak ada tuntunan. Biarlah mereka jadi pengagung kubur para wali. Padahal seperti itu adalah tingkah laku orang musyrik yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam perangi di masanya. Jika memang benar kita mencintai saudara kita sesama muslim, maka nasehatilah mereka supaya terhindar dari syirik, bid’ah, dan berbagai macam maksiat lainnya. Karena arti nasehat -menurut para ulama- adalah menginginkan kebaikan pada orang lain. Sebagaimana kata Al Khottobi rahimahullah,
النصيحةُ كلمةٌ يُعبر بها عن جملة هي إرادةُ الخيرِ للمنصوح له
“Nasehat adalah kalimat ungkapan yang bermakna memberikan kebaikan kepada yang dinasehati” (Jami’ul ‘Ulum wal Hikam, 1: 219).
Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Menasehati sesama muslim (selain ulil amri) berarti adalah menunjuki berbagai maslahat untuk mereka yaitu dalam urusan dunia dan akhirat mereka, tidak menyakiti mereka, mengajarkan perkara yang mereka tidak tahu, menolong mereka dengan perkataan dan perbuatan, menutupi aib mereka, menghilangkan mereka dari bahaya dan memberikan mereka manfaat serta melakukan amar ma’ruf nahi mungkar.” (Syarh Shahih Muslim, 2: 35).
Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin saat menerangkan hadits Jabir, yaitu bagaimanakah cara menasehati sesama muslim, maka beliau katakan hal itu sudah dijelaskan dalam hadits Anas: “Tidaklah sempurna iman seseorang di antara kalian sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” Kata Syaikh Ibnu ‘Utsaimin, “Nasehat adalah engkau suka jika saudaramu memiliki apa yang kau miliki. Engkau bahagia sebagaimana engkau ingin yang lain pun bahagia. Engkau juga merasa sakit ketika mereka disakiti. Engkau bermuamalah (bersikap baik) dengan mereka sebagaimana engkau pun suka diperlakukan seperti itu.” (Syarh Riyadhis Sholihin, 2: 400).
Al Fudhail bin ‘Iyadh mengatakan,
المؤمن يَسْتُرُ ويَنْصَحُ ، والفاجرُ يهتك ويُعيِّرُ
“Seorang mukmin itu biasa menutupi aib saudaranya dan menasehatinya. Sedangkan orang fajir (pelaku dosa) biasa membuka aib dan menjelek-jelekkan saudaranya.” (Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 1: 225).
Al Hasan Al Bashri berkata,
إنَّ أحبَّ عبادِ الله إلى الله الذين يُحببون الله إلى عباده ويُحببون عباد الله إلى الله ، ويسعون في الأرض بالنصيحة
“Sesungguhnya hamba yang dicintai di sisi Allah adalah yang mencintai Allah lewat hamba-Nya dan mencintai hamba Allah karena Allah. Di muka bumi, ia pun memberi nasehat pada orang lain.” (Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 1: 224).
Selanjutnya di website kami Rumaysho.Com >> https://rumaysho.com/3648-na
-----------
Hukum merayakan hari kemerdekaan
https://konsultasisyariah.com/543-apa-hukum-merayakan-hari-kemerdekaan.html
🔸Hukum sumbangan untuk acara perayaan agustusan
http://www.salafycirebon.com/hukum-sumbangan-untuk-acara-perayaan-agustusan.htm
🔸Hukum memasang bendera saat merayakan hari kemerdekaan
http://fawaaidwa.blogspot.co.id/2014/08/hukum-memasang-bendera-saat-hut-ri-17.html
🔸Hukum hormat bendera
https://muslim.or.id/6332-hukum-hormat-bendera.html
🔸Hukum upacara bendera
http://al-atsariyyah.com/hukum-upacara-bendera.html
🔸Penjelasan Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah lil Buhutsil ‘Ilmiyyah wal Ifta’, jilid 1 halaman 235 tentang Hormat Bendera, Upacara Bendera dan Menyanyikan Lagu Kebangsaan
http://sofyanruray.info/menghormati-pendapat-haram-hormat-bendera-upacara-bendera-dan-menyanyikan-lagu-kebangsaan/
--------
Ummu Fariz :
Jangan jadi kacang lupa kulit...
Diantara rahasia kesuksesan seseorang adalah dengan menghormati guru-gurunya...
Guru tak selalu dilihat dari banyaknya ilmu yg ia kuasai...
Tp dari kemanfaatan ilmu yg ia salurkan walau hanya sedikit...
Maka tak sepantasnya kita membeberkan kekurangan guru saat menemukan guru lain yg mengajarkan ilmu lebih tinggi pada kita...
Ingatlah, kita bisa fahan tahapan ilmu yg lebih tinggi karena telah mempunyai pondasi dari guru "lama" kita...
Kita bisa faham teori al-jabar, matrix, trigonometri, statistika, sistem persamaan linier, bahkan ilmu Faraidh, menghitung zakat, dan berbagai cabang ilmu perhitungan lainnya.. itu TIDAK LEPAS dari jasa guru "lama" di SD yg mengajarkan kita 1+1=2
Kita bisa faham ilmu qiraat, hafal quran, membaca berbagai kutub at-turaats.. itu TIDAK LEPAS dari jasa guru "lama" di TPQ dulu yg mengajarkan dengan penuh kesabaran tentang "alif", "ba", "ta", "tsa", "jim", "ha","kha", dst....
Maka tidak sepantasnya murid SMA merendahkan guru matematika di SDnya hanya karena belum diajarkan ilmu statistika di SD dulu...
Tidak pantas pula bagi santri pesantren merendahkan gurunya di TPQ hanya krn beliau tdk sampai mengajarkannya ilmu qiraat 'asyrah..
Semua ada tahapannya masing-masing...
Allah mempertemukan kita dengan guru baru yg lebih tinggi keilmuannya bukan untuk melupakan jasa guru lama kita...
Bukan untuk menyombongkan diri merasa lebih gagah dari guru lama yg sudah mulai renta...
Dan bukan pula untuk dibandingkan keilmuan guru lama dengan guru yg baru dikenal...
Tetapi silih bergantinya tahapan ilmu dari guru satu ke guru lain adalah untuk menambah kesyukuran kita kepada Allah Ta'ala yg telah mempertemukan kita pada guru-guru lama yg sangat sabar dalam mendidik kita yg masih NOL saat itu...
Maka jangan jadi kacang lupa kulit...
Smoga Allah senantiasa memuliakan guru-guru kita..
aamiin..Allahuma aamiin.
---------
-----------------
MARI MERENUNGI HAKEKAT HIDUP INI
Setiap hari sebenarnya semua orang selalu mendapatkan musibah, namun seringkali dia tidak menyadarinya, apalagi mengambil pelajaran darinya.
▬▬► Musibah pertama: Umur yang terus berkurang.
Ironisnya pada hari ketika umurnya berkurang,
dia tidak sedih karenanya, tapi apabila uangnya berkurang, dia bersedih padahal uang bisa dicari lagi, sedangkan umur tidak mungkin dicari gantinya.
▬▬► Musibah kedua: Setiap hari dia memakan dari rezeki Allah.
Bila rezeki itu haram; dia akan disiksa karenanya dan bila rezeki itu halal; dia tetap akan dihisab untuk mempertanggung jawabkannya, dan dia tidak tahu apakah dia akan selamat dalam hisab itu atau tidak.
▬▬► Musibah ketiga : Setiap hari, dia semakin mendekat kepada akherat dan semakin menjauh dari dunia.
Meskipun begitu, dia tidak memperhatikan akheratnya yang kekal sebagaimana dia memperhatikan dunianya yang fana padahal dia tidak tahu, pada akhirnya nanti dia akan ke surga ataukah ke neraka.
(Ust. Musyaffa Ad Dariny, MA).
Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah.
-------------
Tips untuk ortu yg ptr/ptrinya sdg mondok :
Jangan Tanya
"SUDAH KERASAN NAK" ?
KENAPA ?
Ini penjelasannya .....
Jika jenguk atau telpon dengan putrinya yang sedang mondok, agar tidak perlu bertanya kerasan atau tidak, karena pertanyaan itu malah membuat hati anak menjadi bimbang dan terganggu fokusnya dengan perjuangannya dalam menuntut ilmu karena harus berpisah dari keluarga.
Lebih baik tanyakan tentang berapa dan darimana saja temannya, kegiatannya apa dan bagaimana, harapan dan cita-cita nya dari mondok itu apa, dan sejenisnya.
Kenapa?
Agar anak tetap fokus dan makin kuat niat belajar (mondok) nya.
Tak jarang bagi orang tua yang sedang memondokkan anaknya (karena belum tahu), akan menanyakan hal ini.
Benar memang, mondok itu tidak gampang alias berat. Ada rasa rindu, ada rasa letih dan lelah, tidak bebas dan penuh aturan, ada kejemuan, dan seabrek ujian lainnya.
Tapi, semua itu akan mengokohkan hati dan cita-citanya. Akan mendidik mereka sehingga menjadi pribadi yang tangguh, mandiri dan bertanggungjawab.
Sedikit saja kita salah menyikapi hal itu, akan cukup menjadikan goncangan tambahan bagi perjuangan mereka.
Yakinlah ...
Mereka akan baik - baik saja karena di sekitar dia adalah orang - orang baik dan Sholih beriman.
Yakinlah ...
Bahwa mereka akan semakin berkembang dan mandiri serta tumbuh menjadi generasi yang dicintai.
Mereka butuh dukungan moril, doa dan senyum dari keluarganya.
Meski memang kadang mereka selalu menghitung jumlah uang saku yang dikirim kepadanya ...
Wajar saja karena mereka masih anak - anak yang sedang berproses memahami banyak hal tentang kehidupan ini.
Semoga pertemuan dari perpisahan sementara ini penuh keberkahan diliputi oleh doa, harapan dan senyum kecintaan dan kebahagiaan, meski dibalik itu kita juga sedih berpisah dari mereka.
Barakallahu fiikum...
#pick
#santri_SARI_BUMI
#Sidoarjo
-------
Kabar Baik untuk Anda Pecinta Quran
Insya Allah dalam 1 menit langsung bisa mendengarkan Al Quran tanpa jaringan internet & tanpa harus tersedia penyimpanan memori.
Insya Allah dalam 1 menit langsung bisa mendengarkan Al Quran tanpa jaringan internet & tanpa harus tersedia penyimpanan memori.
Ayo Pilih Qori' Kesayangan Anda:
Abdurahman al-sudais | Muhammad almuhaisini | |
http://rb2.in/6K1 | http://rb2.in/7zE | |
Saud al-syurim | Yaser aldausari | |
http://rb2.in/6K2 | http://rb2.in/7zF | |
Abdulbasit abdusamad | Nasir alqathami | |
http://rb2.in/5Mh | http://rb2.in/7zG | |
Muhammad alminsyawi | Muhammad ayyub | |
http://rb2.in/7zB | http://rb2.in/7zI | |
Mahir alumaiqi | Abdulmaula arkani | |
http://rb2.in/7zC | http://rb2.in/7zJ | |
Idris abkar | Ahmad alajmi | |
http://rb2.in/5Tg | http://rb2.in/7zK | |
Abdullah aljihani | Masyari alaqasi | |
http://rb2.in/7zD | http://rb2.in/7zL | |
Saad al ghamdi | ||
http://rb2.in/7zM |
Nb : Mohon disebarkan ke teman-teman lain yg seiman agar menjadi shodaqoh jariyah buat kita dan pembuat link ini.
------------------------
Lima Pesan Pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor untuk Orangtua Santri
K.H. Hasan Abdullah Sahal merupakan salah satu Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo. Putra keenam K.H. Ahmad Sahal ini, lahir di desa Gontor pada 24 Mei 1947, seperti dikutip dari Gontor.ac.id.
Dalam satu kesempatan, K.H.Hasan Abdullah Sahal berpesan untuk orangtua yang anaknya sedang menuntut ilmu di pesantren.
1. Anak Tergantung Orangtuanya
“Kalau mau punya anak bermental kuat, orangtuanya harus lebih kuat. Punya anak itu jangan hanya sekedar saleh, tapi juga bermanfaat untuk umat. Orangtua harus berjuang lebih ikhlas,” begitu nasihat Kiai Hasan Abdullah Sahal.
Pesantren adalah salah satu solusi untuk membendung anak Anda terjerumus dalam pergaulan bebas. Karenanya, pesan beliau dapat kita artikan bahwa anak itu tergantung orangtuanya. Jadi, ketika anak Anda dipilihkan pesantren sebagai tempatnya mencari ilmu, seharusnya Anda jangan kalah dengan anak.
Jangan sebaliknya. Orangtua menyerahkan pendidikannya tergantung pilihan anak. Karenanya, bersyukurlah Anda yang anaknya dapat mudah diarahkan untuk memilih pesantren sebagai tempatnya menuntut ilmu.
2. Jangan Takut Anak Mati Kelaparan
Rasa khawatir pada anak pasti dialami setiap orangtua santri. Apalagi mereka yang baru pertama kali menitipkan anaknya di pesantren. Bahkan terkadang ada orangtua santri yang merasakan khawatir berlebihan. Sehingga setiap saat kabar anaknya yang sedang nyantri selalu ditanyakan pada pengurus pesantren.
Perlu diketahui, pesantren bukanlah kos-kosan yang bebas melakukan apa yang dinginkan. Bukan juga hotel yang memiliki fasilitas serba ada. Pesantren adalah lembaga pendidikan yang akan menggembleng anak Anda untuk prihatin. Prihatin makan, jajan, belajar, dan lain sebagainya. Karenanya, K.H. Hasan Abdullah Sahal berpesan agar orangtua santri tidak usah khawatir mati kelaparan.
3. Jangan Takut Terbelakang
Kemajuan teknologi merupakan fasilitas yang dapat dinikmati siapa pun. Berkat teknologi, komunikasi yang kita jalin dengan keluarga, saudara, dan teman, sangat mudah. Namun hal tersebut menjadi kendala sementara bagi anak Anda, karena sebagian besar pesantren melarang santrinya membawa fasilitas yang berlebihan, termasuk alat eletronik. Itu tadi kuncinya seperti yang saya katakan. PRIHATIN!
K.H. Hasan Abdullah Sahal pun membesarkan hati para orangtua santri. Menurutnya, para santri tidak akan bodoh karena tidak ikut les di lembaga-lembaga luar pesantren. Para santri juga tidak akan bodoh karena tidak punya Gadget.
4. Lebih Baik Anda Menangis Sekarang
“Lebih baik kamu menangis karena berpisah sementara dengan anakmu, karena menuntut ilmu agama daripada kamu sudah tua menangis karena anak-anakmu lalai urusan akhirat, memikirkan dunia, rebutan harta, suka pamer, dan lupa surga,” kurang lebih begitu nasihat beliau.
Sekali lagi saya ingatkan. Melepas anak untuk menuntut ilmu di pesantren yang jauh dari kita memang bukan hal mudah. Perlu kesabaran dan ketabahan buah hati kita terpisah jauh dari rumah. Yakinlah, hal tersebut demi kebaikan anak Anda di masa depannya.
Seburuk-buruknya santri, paling tidak dia tahu bagaimana cara bertobat dan minta ampun pada Tuhan. Apalagi Anda tidak selamanya hidup di dunia ini. Bila anak Anda pernah nyantri, dia tahu bagaimana cara mendoakan orangtuanya yang sudah meninggal.
5. Allah yang Menjaga Langsung Para Santri
K.H. Hasan Abdullah Sahal juga mengingatkan bahwa para santri yang sedang menuntut ilmu di pesantren akan selalu dilindungi Allah. Alquran selalu menjaganya. Semua orangtua santri harus yakin ini.
Bahkan dalam Hadis Nabi yang diriwayatkan dari Abu Darda menyatakan bahwa orang yang sedang menuntut ilmu didoakan oleh semua makhluk Allah yang berada di langit maupun bumi, termasuk ikan-ikan di sungai dan laut (H.R. Ibnu Majah).
------------K.H. Hasan Abdullah Sahal merupakan salah satu Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo. Putra keenam K.H. Ahmad Sahal ini, lahir di desa Gontor pada 24 Mei 1947, seperti dikutip dari Gontor.ac.id.
Dalam satu kesempatan, K.H.Hasan Abdullah Sahal berpesan untuk orangtua yang anaknya sedang menuntut ilmu di pesantren.
1. Anak Tergantung Orangtuanya
“Kalau mau punya anak bermental kuat, orangtuanya harus lebih kuat. Punya anak itu jangan hanya sekedar saleh, tapi juga bermanfaat untuk umat. Orangtua harus berjuang lebih ikhlas,” begitu nasihat Kiai Hasan Abdullah Sahal.
Pesantren adalah salah satu solusi untuk membendung anak Anda terjerumus dalam pergaulan bebas. Karenanya, pesan beliau dapat kita artikan bahwa anak itu tergantung orangtuanya. Jadi, ketika anak Anda dipilihkan pesantren sebagai tempatnya mencari ilmu, seharusnya Anda jangan kalah dengan anak.
Jangan sebaliknya. Orangtua menyerahkan pendidikannya tergantung pilihan anak. Karenanya, bersyukurlah Anda yang anaknya dapat mudah diarahkan untuk memilih pesantren sebagai tempatnya menuntut ilmu.
2. Jangan Takut Anak Mati Kelaparan
Rasa khawatir pada anak pasti dialami setiap orangtua santri. Apalagi mereka yang baru pertama kali menitipkan anaknya di pesantren. Bahkan terkadang ada orangtua santri yang merasakan khawatir berlebihan. Sehingga setiap saat kabar anaknya yang sedang nyantri selalu ditanyakan pada pengurus pesantren.
Perlu diketahui, pesantren bukanlah kos-kosan yang bebas melakukan apa yang dinginkan. Bukan juga hotel yang memiliki fasilitas serba ada. Pesantren adalah lembaga pendidikan yang akan menggembleng anak Anda untuk prihatin. Prihatin makan, jajan, belajar, dan lain sebagainya. Karenanya, K.H. Hasan Abdullah Sahal berpesan agar orangtua santri tidak usah khawatir mati kelaparan.
3. Jangan Takut Terbelakang
Kemajuan teknologi merupakan fasilitas yang dapat dinikmati siapa pun. Berkat teknologi, komunikasi yang kita jalin dengan keluarga, saudara, dan teman, sangat mudah. Namun hal tersebut menjadi kendala sementara bagi anak Anda, karena sebagian besar pesantren melarang santrinya membawa fasilitas yang berlebihan, termasuk alat eletronik. Itu tadi kuncinya seperti yang saya katakan. PRIHATIN!
K.H. Hasan Abdullah Sahal pun membesarkan hati para orangtua santri. Menurutnya, para santri tidak akan bodoh karena tidak ikut les di lembaga-lembaga luar pesantren. Para santri juga tidak akan bodoh karena tidak punya Gadget.
4. Lebih Baik Anda Menangis Sekarang
“Lebih baik kamu menangis karena berpisah sementara dengan anakmu, karena menuntut ilmu agama daripada kamu sudah tua menangis karena anak-anakmu lalai urusan akhirat, memikirkan dunia, rebutan harta, suka pamer, dan lupa surga,” kurang lebih begitu nasihat beliau.
Sekali lagi saya ingatkan. Melepas anak untuk menuntut ilmu di pesantren yang jauh dari kita memang bukan hal mudah. Perlu kesabaran dan ketabahan buah hati kita terpisah jauh dari rumah. Yakinlah, hal tersebut demi kebaikan anak Anda di masa depannya.
Seburuk-buruknya santri, paling tidak dia tahu bagaimana cara bertobat dan minta ampun pada Tuhan. Apalagi Anda tidak selamanya hidup di dunia ini. Bila anak Anda pernah nyantri, dia tahu bagaimana cara mendoakan orangtuanya yang sudah meninggal.
5. Allah yang Menjaga Langsung Para Santri
K.H. Hasan Abdullah Sahal juga mengingatkan bahwa para santri yang sedang menuntut ilmu di pesantren akan selalu dilindungi Allah. Alquran selalu menjaganya. Semua orangtua santri harus yakin ini.
Bahkan dalam Hadis Nabi yang diriwayatkan dari Abu Darda menyatakan bahwa orang yang sedang menuntut ilmu didoakan oleh semua makhluk Allah yang berada di langit maupun bumi, termasuk ikan-ikan di sungai dan laut (H.R. Ibnu Majah).
"Cara meningkatkan peran orang tua terhadap pendidikan anak-anak"
Pertama, dengan mengontrol waktu belajar dan cara belajar anak. Anak-anak diajarkan untuk belajar secara rutin, tidak hanya belajar saat mendapat pekerjaan rumah dari sekolah atau akan menghadapi ulangan. Setiap hari anak-anak diajarkan untuk mengulang pelajaran yang diberikan oleh guru pada hari itu. Dan diberikan pengertian kapan anak-anak mempunyai waktu untuk bermain.
Kedua, memantau perkembangan kemampuan akademik anak. Orang tua diminta untuk memeriksa nilai-nilai ulangan dan tugas anak mereka.
Ketiga, memantau perkembangan kepribadian yang mencakup sikap, moral dan tingkah laku anak-anak. Hal ini dapat dilakukan orang tua dengan berkomunikasi dengan wali kelas untuk mengetahui perkembangan anak di sekolah.
Keempat, memantau efektifitas jam belajar di sekolah. Orang tua dapat menanyakan aktifitas yang dilakukan anak mereka selama berada di sekolah. Dan tugas-tugas apa saja yang diberikan oleh guru mereka. Kebanyakan siswa tingkat SMP dan SMA tidak melaporkan adanya kelas-kelas kosong dimana guru mereka berhalangan hadir. Sehingga pembelajaran yang ideal di sekolah tidak terjadi dan menjadi tidak efektif.
Selain semua hal tersebut di atas ada beberapa hal lain perlu diperhatikan yaitu membantu anak mengenali dirinya (kekuatan dan kelemahannya), membantu anak mengembangkan potensi sesuai bakat dan minatnya, membantu meletakkan pondasi yang kokoh untuk keberhasilan hidup anak dan membantu anak merancang hidupnya.
Pada banyak kasus, orang tua sering memaksakan kehendak mereka terhadap anak-anak mereka tanpa mengindahkan pikiran dan suara hati anak. Orang tua merasa paling tahu apa yang terbaik untuk anak-anak mereka. Hal ini sering dilakukan oleh orang tua yang berusaha mewujudkan impian mereka, yang tidak dapat mereka raih saat mereka masih muda, melalui anak mereka. Kejadian seperti ini tidak seharusnya terjadi jika orang tua menyadari potensi dan bakat yang dimiliki oleh anak mereka. Serta memberikan dukungan moril dan sarana untuk membantu anak mereka mengembangkan potensi dan bakat yang ada.
Kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh orang tua dan harus dihindari dalam mendidik anak mereka, antara lain menumbuhkan rasa takut dan minder pada anak, mendidik anak menjadi sombong terhadap orang lain, membiasakan anak hidup berfoya-foya, selalu memenuhi permintaan anak, terutama ketika anak sedang menangis, terlalu keras dan kaku dalam menghadapi anak, terlalu pelit terhadap anak (melebihi batas kewajaran), tidak mengasihi dan menyayangi mereka sehingga mereka mencari kasih sayang di luar rumah, orang tua hanya memperhatikan kebutuhan jasmaninya saja, orang tua terlalu berprasangka baik kepada anak-anak mereka.
Pertama, dengan mengontrol waktu belajar dan cara belajar anak. Anak-anak diajarkan untuk belajar secara rutin, tidak hanya belajar saat mendapat pekerjaan rumah dari sekolah atau akan menghadapi ulangan. Setiap hari anak-anak diajarkan untuk mengulang pelajaran yang diberikan oleh guru pada hari itu. Dan diberikan pengertian kapan anak-anak mempunyai waktu untuk bermain.
Kedua, memantau perkembangan kemampuan akademik anak. Orang tua diminta untuk memeriksa nilai-nilai ulangan dan tugas anak mereka.
Ketiga, memantau perkembangan kepribadian yang mencakup sikap, moral dan tingkah laku anak-anak. Hal ini dapat dilakukan orang tua dengan berkomunikasi dengan wali kelas untuk mengetahui perkembangan anak di sekolah.
Keempat, memantau efektifitas jam belajar di sekolah. Orang tua dapat menanyakan aktifitas yang dilakukan anak mereka selama berada di sekolah. Dan tugas-tugas apa saja yang diberikan oleh guru mereka. Kebanyakan siswa tingkat SMP dan SMA tidak melaporkan adanya kelas-kelas kosong dimana guru mereka berhalangan hadir. Sehingga pembelajaran yang ideal di sekolah tidak terjadi dan menjadi tidak efektif.
Selain semua hal tersebut di atas ada beberapa hal lain perlu diperhatikan yaitu membantu anak mengenali dirinya (kekuatan dan kelemahannya), membantu anak mengembangkan potensi sesuai bakat dan minatnya, membantu meletakkan pondasi yang kokoh untuk keberhasilan hidup anak dan membantu anak merancang hidupnya.
Pada banyak kasus, orang tua sering memaksakan kehendak mereka terhadap anak-anak mereka tanpa mengindahkan pikiran dan suara hati anak. Orang tua merasa paling tahu apa yang terbaik untuk anak-anak mereka. Hal ini sering dilakukan oleh orang tua yang berusaha mewujudkan impian mereka, yang tidak dapat mereka raih saat mereka masih muda, melalui anak mereka. Kejadian seperti ini tidak seharusnya terjadi jika orang tua menyadari potensi dan bakat yang dimiliki oleh anak mereka. Serta memberikan dukungan moril dan sarana untuk membantu anak mereka mengembangkan potensi dan bakat yang ada.
Kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh orang tua dan harus dihindari dalam mendidik anak mereka, antara lain menumbuhkan rasa takut dan minder pada anak, mendidik anak menjadi sombong terhadap orang lain, membiasakan anak hidup berfoya-foya, selalu memenuhi permintaan anak, terutama ketika anak sedang menangis, terlalu keras dan kaku dalam menghadapi anak, terlalu pelit terhadap anak (melebihi batas kewajaran), tidak mengasihi dan menyayangi mereka sehingga mereka mencari kasih sayang di luar rumah, orang tua hanya memperhatikan kebutuhan jasmaninya saja, orang tua terlalu berprasangka baik kepada anak-anak mereka.
Untuk itu sudah menjadi kewajiban orang tua untuk juga belajar dan terus menerus mencari ilmu, terutama yang berkaitan dengan pendidikan anak. Agar terhindar dari kesalahan dalam mendidik anak yang dapat berakibat buruk bagi masa depan anak-anak. Orang tua harus lebih memperhatikan anak-anak mereka, melihat potensi dan bakat yang ada di diri anak-anak mereka, memberikan sarana dan prasarana untuk mendukung proses pembelajaran mereka di sekolah. Para orang tua diharapkan dapat melakukan semua itu dengan niat yang tulus untuk menciptakan generasi yang mempunyai moral yang luhur dan wawasan yang tinggi serta semangat pantang menyerah.
-----------
Faidah Sesi Liqa' Maftuh🛍
🎙Bersama Syaikh Sulaiman bin Salimillah Ar Ruhaili
1. Nishabnya uang.
Jika suatu negri menjadikan emas sebagai standard jaminan harga uang, maka nishab uang diukur dg nishabnya emas.
Jika suatu negri menggunakan perak sebagai standard jaminan harga uang, maka nishab uang diukur dg nishabnya perak.
Para ulama berbeda pendapat dalam masalah ini pendapat yang rajih menurut aku bahwa nishab uang itu diukur dengan nishab emas karena emas adalah merupalan asal dari harta.
2. Ceramah di hadapan wanita.
Hukum asli ceramah di hadapan wanita haram. Namun jika diharapkan di sana ada maslahat maka shaf wanita ditaruh dibagian akhir sebagaimana sabda Nabi shalallahu alaihi wa sallam : afdhalu sufufil mar'ah akhiruhum
Dan jika shof wanita dipasang pemisah/hijab ini yg lbh utama.
Adapun jika tidak ada jamaah melainkan hanya wanita saja maka dai menyampaikan ceramah di ruangan terpisah.
3. Hukum menasehati penguasa di sosial media.
Prinsip ahlis sunnah ialah memuliakan penguasa dan tidak boleh menjatuhkan martabatnya, Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda : Man ahana sultonallahuli fil ardhi ahanahullah
Barangsiapa menghinakan sulton Allah/penguasa di muka bumi, maka Allah akan menghinakannya.
Datang seorang penguasa dengan pakaian tipis, ia berkhutbah di atas mimbar lau Abu Bilal (pentholan khawarij) berkata : Lihatlah penguasa kalian ini, ia mengenakan pakaian kefasikan.
Abu Bakrah mendatanginya dan berkata kepada Abu Bilal : Tutup mulutmu ! Barangsiapa menghinakan penguasa maka Allah akan menghinakannya.
Ahlus sunnah tidak menjilat/tidak memuji penguasa dengan sesuatu yang tidak ada pada diri penguasa, karena ini merupakan bentuk tipuan.
Apakah engkau menasehati bapak kamu seperti engkau menasehati anakmu?
Demikian pula jangan kamu menasehati penguasa sebagaimana layaknya kamu menasehati orang biasa.
Ahlus sunnah itu jika menasehati mereka menginginkan terwujudnya kebaikan, berbeda dengan ahli bid'ah yang menasehati agar dibilang sebagai orang pemberani.
Dan yang menjadi ijma' ahlus sunnah bahwa menasehati penguasa itu dilakulan dengan empat mata.
Menasehati terang terangan di fb, twitter kadang disertai nyinyir serta nyindir ini semua menyelisihi manhaj ahlis sunnah wal jamaah.
4. Hukum fotography
Foto ini perkara yang diperselisihkan para ulama. Ada yang mengatakan larangan gambar itu umum mencakup juga foto.
Ada yang bilang boleh krn hakikat foto adalah menangkap bayangan dari makhluk yang asli seperti ktk seseorang bercermin.
Adapun video ia ada dua : Yg hanya dijadikan sarana utk siaran langsung, ini boleh.
Dan video yang disimpan, ini menurut saya setelah saya pelajari merupakan salah satu syubhat yang belum jelas halal dan haramnya.
Tapi semoga tidak mengapa jika tujuannya demi terwujudnya maslahat.
Adapun foto menurut aku pendapat yang rajih ia haram, kecuali dalam kondisi darurat spt utk paspor, utk ktp atau memfoto utk laporan keuangan dll.
5. Masyarakat sensitif terhadap dakwah tauhid.
Pertama sebenarnya yang merasa sensitif itu si dai sendiri. Ia merasa khawatir kalau manusia menjauhi dia karena dakwah tauhid ini. Maka harus ada upaya memperbaiki diri.
Tiada kebaikan dalam dakwah yang tidak menitik beratkan dakwahnya pada tauhid.
Yang kedua, seorang dai bisa menyampaikan sarana lain, misal jika masyarakat anti pati terhadap kitab tauhid Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, ia bisa menggantinya dengan shahih Bukhari lalu menyelipkan materi tauhid perlahan lahan, atau sirah nabawiyyah atau siranya Imam Syafi'i, bagaimana aqidah beliau bagaimana sikap beliau terhadap sunnah serya pembelaan beliau terhadap sunnah, bagaimana bid'ah menurut beliau dst.
Agar perlahan lahan dakwah tauhid ini bisa tersebar.
6. Ceramah di masjid Hizbiyun.
Jika masjid ini milik pemerintah dan hizbiyun juga berceramah di situ. Boleh kita ceramah di situ karena masjid bukan milik mereka.
Jika mereka menyebarkan syubhat maka kita menjelaskan kebenaran di masjid tersebut dengan penjelasan yang mekuaskan dan berdasarkan ilmu.
Namun jika masjid tersebut milik mereka, maka tidak boleh. Karena mereka akan menipu manusia dengan kehadiran kita di sana.
Mereka berkata : Ini ustadz alumni doktoral madinah, ini menunjukkan kami ini tidak ada masalah dalam agama kami.
7. Jamaah tabligh yang ramah tapi akhir akhir ini radikal.
Ini tidak mengherankan, ini satu hal yang wajar. Ahli bid'ah yang membenci ahlis sunnah itu suatu hal yang wajar.
Bahkan ahli bid'ah yang.mengklaim peduli terhadap tauhid.ketika mereka berjumpa dengan ahli bid'ah lain mereka akan tersenyum lebar sampai mulutnya mau robek.
Tapi jika bertemu dengan ahlis sunnah yang bertauhid, mereka akan cemberut. Karena ukuran wala wal bara' menurut mereka bukan syariat, tapi semangat sektarian.
8. Memuliakan orang tua.
Diantara bentuk memuliakan Allah ta'ala adalah kita memukiakan orang tua pemilik uban.
Karena mereka lebih dulu beribadah kepada Allah dari pada kita. Mereka shalat, puasa dan berdzikir lebih dulu dibandingkan dengan kita.
Meski terkadang mereka tidak memiliki ilmu tapi mereka memikiki pengalaman hidup. Dunia telah mengajari mereka, sehingga mereka terkadang memiliki kebijaksanaan dan nasehat nasehat syarat akan hikmah. Mereka juga type orang yang tidak tergesa gesa dalam mengambil keputusan.
10. Tentang Suriah.
Kejadian Suriah menjadi bukti nyata benarnya manhajAhlis Sunnah Wal Jamaah yang menyatakan haramnya memberontak kepada penguasa.
Jika penguasa kafir, tidak boleh memberontak kecuali jika kaum muslimin memiliki kekuatan. Jika orang islam hanya memiliki pisau dapur bagaimana ia akan melawan roket?
Maka apa yang terjadi di Suria? Kota kota yang dulunya besar sekarang luluh lantak dan tidak bisa ditempati lagi. Fitnah itu terus menerus.menyala hingga hari ini.
Dan bagi warga Suria jika mereka melawan maka itu adalah jihad fi sabilillah. Karena tidak mungkin mereka akan diam saja dan membiarkan pembantian terus menerus terjadi.
Namun bagi warga non Suria, tidak terpenuhi syarat syarat jihad bagi mereka. Dan aku tidak berpendapat bolehnya orang non Suria pergi ke Suriah.
Akan tetapi kita wajib mendoakan kebaikan, jika terbuka celah untuk membantu maka kita mengirimkan uang, makanan, obat obatan dll.
Karena syarat2 jihad tidak terpenuhi bagi warga non Suriah.
11. Hukum Pemilu.
Hukum asal pemilu haram, karena ia bukan syarat syar'i bagi terbentuknya penguasa. Dan tidak boleh ikut serta dalam pemilu kecuali jika disertai adanya keyakinan akan terwujudnya kemaslahatan secara pasti.
Dan jika seseorang berhasil menduduki tampuk kepemimpinan dengan cara yang tidak syar'i, maka sah kekuasaannya dan ia wajib ditaati.
Kita melarang pemberontakan pada penguasa, namun jika ternyata ia berhasil menduduki tampuk kekuasaan maka sah kekuasaannya dan wajib ditaati.
Ini merupakan kesepakatan ahlis sunnah wal jama'ah.
🖇 Penutup.
Syaikh berkata : Aku tahu kalian sudah letih, itu terlihat dari cara kalian yang sering gelisah merubah posisi kursi.
Tapi aku menyampaikan penghargaan tinggi kepada kalian karena kalian orang orang yang beradab masya'Allah. Tetap memperhatikan meski sdh letih.
Aku pernah mengajar di hadapan para qadhi, yang rata rata orang yang berpendidikan serta memiliki kedudukan di masyarakat mereka.
Namun ketika letih mereka juga merubah-rubah posisi kursi. Hingga aku katakan : Kalian ini para qadhi yang jika duduk di kursi mahkamah berbicara dengan penuh wibawa, kenapa sekarang menjadi letih dan hilang wibawanya?
Mereka menjawab : Sebenarnya yang menjadi patokan itu kursinya wahai Syaikh, ktk kami duduk di kursi qadhi maka kami menjadi qadhi. Namun ketika kami duduk di kursi tullab/murid, maka kami berubah menjadi layaknya seorang murid.
💐Jazahullahu khairan Syaikh Sulaiman bin Salimillah Ar Ruhaili💐
✍🏻 diringkas dengan penuh keterbatasan oleh abul aswad al bayaty
🌧 Malang yang dingin, 15 syawal 1437/ 21 Juli 2016
------------🎙Bersama Syaikh Sulaiman bin Salimillah Ar Ruhaili
1. Nishabnya uang.
Jika suatu negri menjadikan emas sebagai standard jaminan harga uang, maka nishab uang diukur dg nishabnya emas.
Jika suatu negri menggunakan perak sebagai standard jaminan harga uang, maka nishab uang diukur dg nishabnya perak.
Para ulama berbeda pendapat dalam masalah ini pendapat yang rajih menurut aku bahwa nishab uang itu diukur dengan nishab emas karena emas adalah merupalan asal dari harta.
2. Ceramah di hadapan wanita.
Hukum asli ceramah di hadapan wanita haram. Namun jika diharapkan di sana ada maslahat maka shaf wanita ditaruh dibagian akhir sebagaimana sabda Nabi shalallahu alaihi wa sallam : afdhalu sufufil mar'ah akhiruhum
Dan jika shof wanita dipasang pemisah/hijab ini yg lbh utama.
Adapun jika tidak ada jamaah melainkan hanya wanita saja maka dai menyampaikan ceramah di ruangan terpisah.
3. Hukum menasehati penguasa di sosial media.
Prinsip ahlis sunnah ialah memuliakan penguasa dan tidak boleh menjatuhkan martabatnya, Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda : Man ahana sultonallahuli fil ardhi ahanahullah
Barangsiapa menghinakan sulton Allah/penguasa di muka bumi, maka Allah akan menghinakannya.
Datang seorang penguasa dengan pakaian tipis, ia berkhutbah di atas mimbar lau Abu Bilal (pentholan khawarij) berkata : Lihatlah penguasa kalian ini, ia mengenakan pakaian kefasikan.
Abu Bakrah mendatanginya dan berkata kepada Abu Bilal : Tutup mulutmu ! Barangsiapa menghinakan penguasa maka Allah akan menghinakannya.
Ahlus sunnah tidak menjilat/tidak memuji penguasa dengan sesuatu yang tidak ada pada diri penguasa, karena ini merupakan bentuk tipuan.
Apakah engkau menasehati bapak kamu seperti engkau menasehati anakmu?
Demikian pula jangan kamu menasehati penguasa sebagaimana layaknya kamu menasehati orang biasa.
Ahlus sunnah itu jika menasehati mereka menginginkan terwujudnya kebaikan, berbeda dengan ahli bid'ah yang menasehati agar dibilang sebagai orang pemberani.
Dan yang menjadi ijma' ahlus sunnah bahwa menasehati penguasa itu dilakulan dengan empat mata.
Menasehati terang terangan di fb, twitter kadang disertai nyinyir serta nyindir ini semua menyelisihi manhaj ahlis sunnah wal jamaah.
4. Hukum fotography
Foto ini perkara yang diperselisihkan para ulama. Ada yang mengatakan larangan gambar itu umum mencakup juga foto.
Ada yang bilang boleh krn hakikat foto adalah menangkap bayangan dari makhluk yang asli seperti ktk seseorang bercermin.
Adapun video ia ada dua : Yg hanya dijadikan sarana utk siaran langsung, ini boleh.
Dan video yang disimpan, ini menurut saya setelah saya pelajari merupakan salah satu syubhat yang belum jelas halal dan haramnya.
Tapi semoga tidak mengapa jika tujuannya demi terwujudnya maslahat.
Adapun foto menurut aku pendapat yang rajih ia haram, kecuali dalam kondisi darurat spt utk paspor, utk ktp atau memfoto utk laporan keuangan dll.
5. Masyarakat sensitif terhadap dakwah tauhid.
Pertama sebenarnya yang merasa sensitif itu si dai sendiri. Ia merasa khawatir kalau manusia menjauhi dia karena dakwah tauhid ini. Maka harus ada upaya memperbaiki diri.
Tiada kebaikan dalam dakwah yang tidak menitik beratkan dakwahnya pada tauhid.
Yang kedua, seorang dai bisa menyampaikan sarana lain, misal jika masyarakat anti pati terhadap kitab tauhid Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, ia bisa menggantinya dengan shahih Bukhari lalu menyelipkan materi tauhid perlahan lahan, atau sirah nabawiyyah atau siranya Imam Syafi'i, bagaimana aqidah beliau bagaimana sikap beliau terhadap sunnah serya pembelaan beliau terhadap sunnah, bagaimana bid'ah menurut beliau dst.
Agar perlahan lahan dakwah tauhid ini bisa tersebar.
6. Ceramah di masjid Hizbiyun.
Jika masjid ini milik pemerintah dan hizbiyun juga berceramah di situ. Boleh kita ceramah di situ karena masjid bukan milik mereka.
Jika mereka menyebarkan syubhat maka kita menjelaskan kebenaran di masjid tersebut dengan penjelasan yang mekuaskan dan berdasarkan ilmu.
Namun jika masjid tersebut milik mereka, maka tidak boleh. Karena mereka akan menipu manusia dengan kehadiran kita di sana.
Mereka berkata : Ini ustadz alumni doktoral madinah, ini menunjukkan kami ini tidak ada masalah dalam agama kami.
7. Jamaah tabligh yang ramah tapi akhir akhir ini radikal.
Ini tidak mengherankan, ini satu hal yang wajar. Ahli bid'ah yang membenci ahlis sunnah itu suatu hal yang wajar.
Bahkan ahli bid'ah yang.mengklaim peduli terhadap tauhid.ketika mereka berjumpa dengan ahli bid'ah lain mereka akan tersenyum lebar sampai mulutnya mau robek.
Tapi jika bertemu dengan ahlis sunnah yang bertauhid, mereka akan cemberut. Karena ukuran wala wal bara' menurut mereka bukan syariat, tapi semangat sektarian.
8. Memuliakan orang tua.
Diantara bentuk memuliakan Allah ta'ala adalah kita memukiakan orang tua pemilik uban.
Karena mereka lebih dulu beribadah kepada Allah dari pada kita. Mereka shalat, puasa dan berdzikir lebih dulu dibandingkan dengan kita.
Meski terkadang mereka tidak memiliki ilmu tapi mereka memikiki pengalaman hidup. Dunia telah mengajari mereka, sehingga mereka terkadang memiliki kebijaksanaan dan nasehat nasehat syarat akan hikmah. Mereka juga type orang yang tidak tergesa gesa dalam mengambil keputusan.
10. Tentang Suriah.
Kejadian Suriah menjadi bukti nyata benarnya manhajAhlis Sunnah Wal Jamaah yang menyatakan haramnya memberontak kepada penguasa.
Jika penguasa kafir, tidak boleh memberontak kecuali jika kaum muslimin memiliki kekuatan. Jika orang islam hanya memiliki pisau dapur bagaimana ia akan melawan roket?
Maka apa yang terjadi di Suria? Kota kota yang dulunya besar sekarang luluh lantak dan tidak bisa ditempati lagi. Fitnah itu terus menerus.menyala hingga hari ini.
Dan bagi warga Suria jika mereka melawan maka itu adalah jihad fi sabilillah. Karena tidak mungkin mereka akan diam saja dan membiarkan pembantian terus menerus terjadi.
Namun bagi warga non Suria, tidak terpenuhi syarat syarat jihad bagi mereka. Dan aku tidak berpendapat bolehnya orang non Suria pergi ke Suriah.
Akan tetapi kita wajib mendoakan kebaikan, jika terbuka celah untuk membantu maka kita mengirimkan uang, makanan, obat obatan dll.
Karena syarat2 jihad tidak terpenuhi bagi warga non Suriah.
11. Hukum Pemilu.
Hukum asal pemilu haram, karena ia bukan syarat syar'i bagi terbentuknya penguasa. Dan tidak boleh ikut serta dalam pemilu kecuali jika disertai adanya keyakinan akan terwujudnya kemaslahatan secara pasti.
Dan jika seseorang berhasil menduduki tampuk kepemimpinan dengan cara yang tidak syar'i, maka sah kekuasaannya dan ia wajib ditaati.
Kita melarang pemberontakan pada penguasa, namun jika ternyata ia berhasil menduduki tampuk kekuasaan maka sah kekuasaannya dan wajib ditaati.
Ini merupakan kesepakatan ahlis sunnah wal jama'ah.
🖇 Penutup.
Syaikh berkata : Aku tahu kalian sudah letih, itu terlihat dari cara kalian yang sering gelisah merubah posisi kursi.
Tapi aku menyampaikan penghargaan tinggi kepada kalian karena kalian orang orang yang beradab masya'Allah. Tetap memperhatikan meski sdh letih.
Aku pernah mengajar di hadapan para qadhi, yang rata rata orang yang berpendidikan serta memiliki kedudukan di masyarakat mereka.
Namun ketika letih mereka juga merubah-rubah posisi kursi. Hingga aku katakan : Kalian ini para qadhi yang jika duduk di kursi mahkamah berbicara dengan penuh wibawa, kenapa sekarang menjadi letih dan hilang wibawanya?
Mereka menjawab : Sebenarnya yang menjadi patokan itu kursinya wahai Syaikh, ktk kami duduk di kursi qadhi maka kami menjadi qadhi. Namun ketika kami duduk di kursi tullab/murid, maka kami berubah menjadi layaknya seorang murid.
💐Jazahullahu khairan Syaikh Sulaiman bin Salimillah Ar Ruhaili💐
✍🏻 diringkas dengan penuh keterbatasan oleh abul aswad al bayaty
🌧 Malang yang dingin, 15 syawal 1437/ 21 Juli 2016
------------
BUMBU DASAR utk kemudahan Ramadhan ~bisa awet 3 bulan lho
Bumbu Dasar Merah
- 400 gram cabai merah (buang bijinya),
- 100 gram bwg merah,
- 50 gram bwg putih,
-100 gram tomat,
- 20 gram terasi,
- 100 gram gula pasir,
- 15 gram garam,
- 100 ml minyak goreng (saat memblender), & -100 ml minyak goreng (saat menumis).
Bumbu ini cocok utk memasak nasi goreng, sambal goreng (di tambah lengkuas, salam, dan santan), dll
Bumbu Dasar Kuning :
- 100 gram kemiri,
- 150 gram bwg putih,
-500 gram bwg merah,
- 25 gram kunyit,
- 20 gram jahe,
- 20 gram lengkuas,
- 1 sendok makan lada bubuk,
- 2,5 sendok teh garam,
- 2 sendok teh gula pasir,
- 150 ml myk grg utk memblender,
- 50 ml minyak utk menumis.
Bumbu dasar kuning itu misalnya utk macam2 soto, pesmol, acar, terik daging, sampai bumbu ayam goreng & mie goreng.
Bumbu Dasar Orange :
- 300 gr cabai merah buang bijinya,
- 1 sendok teh jinten,
- 1 sendok teh adas manis bubuk, (saya skip)
- 2,5 sendok mkn ketumbar bubuk,
- 100 gr kemiri,
- 150 gr bwg putih,
- 500 gr bwg merah,
- 25 gr kunyit,
- 20 gr jahe,
- 20 gr lengkuas,
- 2 sendok teh lada bubuk,
- 3,5 gr garam,
- 2 sendok teh gula,
-150 ml myk grg utk memblender, &
- 50 ml minyak utk menumis.
Bumbu orange utk kari, gulai, rendang, & macam2 masakan yg berwarna orange.
Cara membuat Bumbu Dasar :
1. haluskan semua bahan, kecuali gula & minyak utk menumis, hingga halus benar.
2. Panaskan minyak utk menumis, serta tumis bumbu sampai harum& matang. Masukan gula, tumis sebentar, angkat & dinginkan.
3. Masukkan ke dlm toples, siap digunakan.
4,. Bumbu dasar bisa di simpan dlm kulkas selama 3 bulan. Jika ingin memasak, ambillah sedikit & masukan bumbu tambahan lain, spt rempah2 daun. daun salam. daun jeruk. sereh. daun kunyit. dll.
Bumbu Dasar Putih :
- 250 gram bwg merah,
- 100 gram bwg putih,
- 50 gram kemiri,
- 3 cm lengkuas di rajang halus,
- 2 sendok teh garam,
- 2 sendok teh gula pasir,
- 100ml myk grg (utk memblender)
- 100 ml myk grg utk menumis.
Bumbu ini cocok utk makanan ber- warna, mis: rawon, semur, bisa juga utk tumisan mi goreng, & oseng2
Smoga bermanfaat utk menghemat wkt di dapur & memaksimalkan program Ramadhan di rmh kita ..
----------------
https://youtu.be/sGAo39nxN10
---------
PUASA SUNNAH AYYAMUL BIDH
Kita disunnahkan berpuasa dalam sebulan minimal tiga kali. Dan yang lebih utama adalah melakukan puasa pada ayyamul bidh, yaitu pada hari ke-13, 14, dan 15 dari bulan Hijriyah (Qomariyah).
Puasa tersebut disebut ayyamul bidh (hari putih) karena pada malam-malam tersebut bersinar bulan purnama dengan sinar rembulannya yang putih.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
.
صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
.
“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari no. 1979)
.
Dari Ibnu Milhan Al Qoisiy, dari ayahnya, ia berkata
.
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَأْمُرُنَا أَنْ نَصُومَ الْبِيضَ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ . وَقَالَ هُنَّ كَهَيْئَةِ الدَّهْرِ
.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada ayyamul bidh yaitu 13, 14 dan 15 (dari bulan Hijriyah).” Dan beliau bersabda, “Puasa ayyamul bidh itu seperti puasa setahun.” (HR. Abu Daud no. 2449 dan An Nasai no. 2434. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
.
Insya Allah besok tanggal 21, 22 dan 23 April 2016 bertepatan dengan puasa sunnah ayyamul bidh(13,14,15 Rajab 1437H).
Semoga manfaat
----------------
Ust.Zaenal Abidin :
Alhamdulillah kegiatan home stay anak-anak SMP IHBS dengan tema CINTA SUCI BUAT TANAH SUCI semoga lancar berkah mudah dan dimudahkan Allah.
--------
-------------
Kisah SEORANG DOKTER
Sejak pulang dari itikaf di masjid selama tiga hari bersama jamaah dakwah, dokter Agus menjadi pribadi yang berbeda. Sedikit-sedikit bicaranya Allah, sedikit-sedikit bicaranya Rasulullah.
Cara makan dan cara tidurnya pun berbeda, katanya itulah cara tidur Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Rupanya, pengalaman itikaf dan belajar di masjid betul-betul berkesan baginya. Ada semangat baru.
Namun beliau juga jadi lebih banyak merenung. Dia selalu teringat-ingat dengan kalimat yang dibicarakan amir jamaah.
“Obat tidak dapat menyembuhkan, yang menyembuhkan adalah Allah.
Obat bisa menyembuhkan berhajat kepada Allah, karena sunnatullah.
Sedang Allah menyembuhkan, tidak berhajat melalui obat.
Allah bisa menyembuhkan dengan obat atau bahkan tanpa obat.
Yang menyembuhkan bukanlah obat, yang menyembuhkan adalah Allah.”
Dia-pun merenung, bukan hanya obat, bahkan dokter pun tidak punya upaya untuk memberi kesembuhan. Yang memberi kesembuhan adalah Allah.
Sejak itu, sebelum memeriksa pasiennya, ia selalu bertanya.
“Bapak sebelum kesini sudah izin dulu kepada Allah?” atau “Sudah berdoa meminta kesembuhan kepada Allah?” atau “Sudah lapor dulu kepada Allah?"
Jika dijawab belum (kebanyakan memang belum), beliau meminta pasien tersebut mengambil air wudhu, dan shalat dua rakaat di tempat yang telah disediakan
Jika memberikan obat, beliau pun berpesan dengan kalimat yang sama. “Obat tidak bisa menyembuhkan, yang menyembuhkan adalah Allah. Namun berobat adalah sunnah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan sebagai ikhtiar dan sunnatullah, agar Allah mau menyembuhkan”.
Ajaib! banyak pasien yang sembuh.
Jika diperiksa dengan ilmu medis, peluang sehatnya hampir tidak ada, ketika diberikan terapi “Yakin” yang diberikan beliau, menjadi sehat.
Pernah ada pasien yang mengeluh sakit, beliau minta agar orang tsb untuk shalat dua rakaat (minta ampun dan minta kesembuhan kepada Allah), ketika selesai shalat pasien tersebut langsung merasa sehat dan tidak jadi berobat.
Rudi, Asistennya bertanya, kenapa dia langsung sembuh?
Dr. Agus katakan, bisa jadi sumber sakitnya ada di hati, hati yang gersang karena jauh dari Allah.
Efek lain adalah pasiennya pulang dalam keadaan senang dan gembira. Karena tidak hanya fisiknya yang diobati, namun batinnya pun terobati.
Hati yang sehat, membuat fisik yang kuat. Dan sebaik-baik obat hati adalah Dzikir, Al-Quran, Wudhu, Shalat, Do'a dan tawakal pada Allah.
Pernah ada pasien yang jantungnya bermasalah dan harus dioperasi.
Selain “Yakin”, beliau juga mengajarkan terapi cara hidup Rasulullah. Pasien tersebut diminta mengamalkan satu sunnah saja, yaitu sunnah tidur. Sebelum tidur berwudhu, kalau bisa shalat dua rakaat, berdoa, berdzkir, menutup aurat, posisi kanan adalah kiblat, dan tubuh miring ke kanan.
Seminggu kemudian, pasien tersebut diperiksa. Alhamdulillah, tidak perlu dilakukan operasi. Allah telah memberi kesembuhan atasnya.
Ada juga pasien yang ginjalnya bermasalah. Beliau minta agar pasien tersebut mengamalkan sunnah makan dan sunnah di dalam WC. Makan dengan duduk sunnah sehingga posisi tubuh otomatis membagi perut menjadi 3 (udara, makanan, dan air). Kemudian buang air kecil dengan cara duduk sunnah, menguras habis-habis kencing yang tersisa dengan berdehem 3 kali, mengurut, dan membasuhnya dengan bersih.
Seminggu kemudian, saat diperiksa ternyata Allah berikan kesembuhan kepada orang tersebut.
Rudi pernah sedikit protes. Sejak melibatkan Allah, pasiennya jadi jarang bolak-balik dan berisiko mengurangi pendapatan beliau.
Namun Dr. Agus katakan bahwa rezeki adalah urusan Allah. Dan beliau jawab dengan kalimat yang sama dengan redaksi yang berbeda, bahwa “Sakitnya pasien tidak dapat mendatangkan rezeki, yang memberi rezeki adalah Allah. Allah juga bisa mendatangkan rezeki tanpa melalui sakitnya pasien”.
Enam bulan berikutnya seorang pasien yang pernah sembuh karena diminta shalat oleh beliau, datang ke klinik, mengucapkan terima kasih, dan berniat mengajak dokter serta asistennya umroh bulan depan.
Dr. Agus kemudian memanggil Rudi ke dalam ruangan. Sebenarnya beliau tahu bahwa Rudi ingin: sekali berangkat umrah. Namun kali ini beliau ingin bertanya langsung dengannya.
“Rudi, bapak ini mengajak kita untuk umrah bulan depan, kamu bersedia?”
Rudi tidak menjawab, namun matanya berbinar, air matanya tampak mau jatuh.
“Sebelum menjawab, saya izin shalat dulu pak,” ucapnya lirih. Ia shalat lama sekali, sepertinya ini shalat dia yang paling khusyu'.
Pelan, terdengar dia terisak-isak menangis dalam doanya.
------
Demikian mudah-mudahan kisah yang di bagikan membawa banyak manfaat, Silahkan di SHARE..!
Dr Agus Thosin, SpJP praktek di RSAI Bandung
Setiap sore sd malam, beliau juga praktek di JayaAbadi Buah Batu.
-------------
KALIMAT-KALIMAT INDAH DARI KAJIAN USTADZ DR. SYAFIQ BASALAMAH
▶ Bedah buku Madrasah Karakter karya Dr. Syafiq hafizhahullah:
🍀 Madrasah karakter adalah pendidikan karakter(akhlak) diri kita, keluarga, anak tanpa batas ruang dan waktu.
🍀 Karakter (akhlak) ada yang bawaan sejak lahir yang baik maupun yang buruk. Akan tetapi akhlak buruk bisa dirubah dan dilatih.
🍀 Kenapa kita harus memperhatikan karakter(akhlak) ? :
1. Salah satu tujuan diutusnya Rasul adalah untuk menyempurnakan akhlak.
2. Kualitas keimanan seseorang dilihat dari akhlaknya.
3. Amalan yang paling berat dalam timbangan adalah akhlak yang mulia.
4. Orang yang paling dekat duduknya dengan Rasulullah kelak adalah orang orang yang berakhlak baik.
5. Akhlak mulia membuat seseorang bisa masuk surga.
6. Tidak ada kebaikan pada orang yang suka menyakiti tetangganya dengan lisannya walaupun rajin ibadahnya.
7. Orang yang yang memiliki akhlak mulia bisa menyamai derajat orang yang shalat malam.
8. Akhlak mulia bisa mencukupi untuk semua manusia.
9. Akhlak mulia adalah amalan yang paling dicintai Allah.
10.Suatu negri akan tegak dengan akhlak mulia.
11.Allah akan memberikan rumah di surga bagi yang memiliki akhlak mulia.
12.Kriteria memilih pasangan hidup adalah yang baik akhlaknya.
-------------------
بسم الله الرحمن الرحيم
📑 Nasehat Indah Ustad Yazid bin Abdul Qodir Jawas
1). Jangan berharap kepada manusia, karena engkau akan kecewa. Berharaplah kepada Allah, niscaya engkau tidak akan pernah kecewa.
2). Manusia yang mulia adalah yang dia bangun disepertiga malam terakhir, kemudian meminta kepada Allah. Jangan lewatkan waktumu untuk berbuat maksiat, karena tak tahu kapan ajalmu kan menjemput. Sehingga kematianmu menjadi su'ul khothimah.
3). Hidupmu di dunia ibarat satu hari atau setengah hari dibandingkan kehidupanmu di akherat kelak, persiapkanlah bekalmu, dan sebaik² bekal adalah taqwa.
3). Infakkanlah hartamu. Karena penyimpanan harta yang sesungguhnya adalah yang akan engkau bawa sampai mati, bukan yang engkau simpan untuk duniamu.
4). Jangan engkau tunda pekerjaan pagimu untuk sore harimu, niscaya banyak pekerjaan yang akan engkau selesaikan.
5). Aturlah waktumu sebaik mungkin, kapan mengurus pekerjaan rumah tanggamu, kapan engkau membaca al qur'an, kapan engkau membaca buku yang bermanfaat dan pekerjaan lainnya.
6). Orang yang tertipu adalah orang yang tidak dapat memanfaatkan waktu luangnya padahal dia dalam kondisi sehat. Sesungguhnya setelah waktu luang akan ada waktu sibuk, setelah sehat akan ada masa sakit ... manfaatkanlah masa sehatmu dan waktu luangmu sebaik mungkin.
7). Sesungguhnya masa sakitmu dibandingkan masa sehatmu lebih banyak waktu sehatmu. Coba ingat berapa lama kamu sakit? Seminggu? Sebulan? Setahun? Bandingkan dengan masa sehatmu! Bersyukurlah
8). Janganlah engkau merasa aman dari perbuatan maksiat yang engkau lakukan secara diam-diam. Jika istri, suami atau orang lain tak ada yang mengetahui, akan tetapi Allah mengetahui perbuatanmu. Dan kelak perbuatanmu akan dipertanggungjawabkan.
9). Apabila perbuatan maksiat sudah engkau lakukan, menyesal lah! Bertobatlah Bertaubat dengan sebaik-baik taubat. Janganlah engkau ulangi. Tegakkanlah sholat niscaya akan menghapusnya. Berbuat baiklah kepada orangtuamu niscaya akan menghapus dosa-dosamu.
10). Berdo'alah. Sesungguhnya do'a yang paling banyak diiucapkan nabi shalalallahu 'alaihi wa sallam adalah - Ya muqollibal quluub, tsabbit qolbii' alaa diinik - Wahai yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku dalam agamaMu.
11). Jangan engkau tinggalkan setelah sholat shubuh sebuah do'a - Allohumma innii as aluka 'ilman naa fi'an wa Rizqon thoyyiban wa'amalan mutaqobbalaan - Ya Allah aku meminta kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik dan amal yang diterima.
12). Bacalah dzikir pagi dan sore, dia hanya meminta waktumu 10 menit. Kau bisa melakukan disela² aktivitasmu.
13). Bacalah buku yang bermanfaat. Karena ia dapat menghantarkanmu kepada kebaikan. Bacalah buku 4 jam dalam sehari.
14). Manusia yang paling utama adalah yang baik akhlaknya. Dan manusia yang paling cerdas adalah yang selalu mengingat mati dan mempersiapkan bekal menghadapi kehidupan setelah kematian.
15). Janganlah engkau panjang angan-angan untuk kehidupan duniamu. Ketika usahamu telah mencukupi kebutuhan hidupmu, tak usah engkau tambahkan beban hidupmu dengan berutang untuk memperluas usahamu. Karena bisa jadi engkau akan mati meninggalkan hutang dan sesungguhnya Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam tak bersedia menyolati jenazah orang yang mati meninggalkan hutang.
16). Dapat engkau melakukan hal-hal mubah seperti menjaga kesehatan badanmu, akan tetapi janganlah hal tersebut membuatmu lupa menjaga kesehatan hatimu
17). Berikan rasa cintamu untuk orang-orang shalih, bukan untuk orang-orang kafir.
18). Terakhir, maafkanlah orang yang telah menyakiti hatimu
--------------
💖PERAN BESAR IBU DALAM MENDIDIK ANAK (1)💖
📝 Di dalam Al Qur’an, Allah telah ingatkan tentang besarnya peran kaum wanita, dalam hal ini para ibu, dalam melahirkan generasi Islam. Bahkan tanpa kehadiran seorang ibu, kita tidak akan lahir di muka bumi ini.
📝 Allah berfirman,
وَوَصَّيْنَا الإنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ (١٤)
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; IBUNYA TELAH MENGANDUNGNYA DALAM KEADAAN LEMAH YANG BERTAMBAH- TAMBAH, DAN MENYAPIHNYA DALAM DUA TAHUN. Bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Luqman: 14).
📝 Allah juga berfirman,
وَوَصَّيْنَا الإنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلاثُونَ شَهْرًا
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya. IBUNYA MENGANDUNGNYA DENGAN SUSAH PAYAH, DAN MELAHIRKANNYA DENGAN SUSAH PAYAH (PULA), MENGANDUNGNYA SAMPAI MENYAPIHNYA ADALAH TIGA PULUH BULAN.” (Al Ahqaf: 15)
🎀 Karena besarnya peran kaum ibu yang tidak bisa dipegang oleh para bapak ini, maka wajarlah bila Allah meninggikan kedudukan mereka tiga kali daripada seorang bapak. Hal ini ditunjukkan di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah.
Beliau berkata,
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ: «أُمُّكَ» قَالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: «ثُمَّ أُمُّكَ» قَالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: «ثُمَّ أُمُّكَ» قَالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: «ثُمَّ أَبُوكَ» (رواه البخاري و مسلم)
Ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah seraya berkata, “Ya Rasulullah, siapa manusia yang lebih berhak untuk saya pergauli dengan baik?” Jawab Nabi, “IBUMU.” Ia bertanya lagi, “Lalu siapa?” Jawab Beliau, “IBUMU.” Ia bertanya lagi, “Lalu siapa lagi?” Beliau menjawab, “IBUMU.” Lalu ia bertanya lagi, “Lalu siapa?” Beliau jawab, “Ayahmu.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).
🖊 Al Hafizh Ibnu Hajar ketika menjelaskan hadits ini, beliau mengatakan,
قَالَ بن بَطَّالٍ مُقْتَضَاهُ أَنْ يَكُونَ لِلْأُمِّ ثَلَاثَةُ أَمْثَالِ مَا لِلْأَبِ مِنَ الْبِرِّ قَالَ وَكَانَ ذَلِكَ لِصُعُوبَةِ الْحَمْلِ ثُمَّ الْوَضْعِ ثُمَّ الرَّضَاعِ فَهَذِهِ تَنْفَرِدُ بِهَا الْأُمُّ
“Berkata Ibnu Batthal: Makna dari hadits ini bahwa ibu berhak untuk mendapatkan perlakuan baik tiga kali daripada perlakuan baik kepada bapak. Hal ini karena tiga perkara:
1⃣ Karena kesulitan ketika mengandung
2⃣ Kesulitan karena melahirkan
3⃣ Kesulitan ketika menyusui
Maka dalam ketiga hal ini ibu berkesendirian.
💖 Ajaran Islam juga telah menetapkan, bahwa kedudukan utama wanita adalah sebagai ibu dan pengatur rumah tangga. Syariat Islam juga telah memberikan tanggung jawab kepada wanita terhadap anaknya sejak dini, dimulai dari masa kehamilan, kelahiran, pengasuhan hingga masa penyusuan. Aktivitas ini dapat dikatakan sebagai aktivitas wanita yang paling utama dan mulia, dalam kapasitas kewanitaannya.
Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam telah bersabda,
كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَد عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبْوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ
“Setiap bayi lahir dalam keadaan fitrah (suci). IBU bapaknya-lah yang menjadikan Yahudi, Nasrani atau Majusi.” (HR. Al Bukhari)
❗ Jadi ibu ikut berperan memberikan pendidikan anak. Bahkan kalau diperhatikan, peran ibu membentuk karakter si anak itu lebih dominan daripada peran ayah yang lebih banyak di luar mencari nafkah. (bersambung)
#islamicparenting
#wiramandiribachrun
#tarbiyatulabna
💖PERAN BESAR IBU DALAM MENDIDIK ANAK (2)💖
👉🏻 Agar lebih memahami peran ibu terhadap pendidikan anak-anak mereka, marilah kita baca dan renungkan bagaimana peran ibu para ulama kaum muslimin dalam mendidik anak-anak mereka sehingga mereka bisa menjadi para imam, ulama besar kaum muslimin.
📚 KISAH IBU IMAM MALIK BIN ANAS
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Uwais,
“Aku mendengar pamanku, Malik bin Anas, bercerita, ‘Dulu, sewaktu aku kecil, ibuku biasa memakaikanku pakaian dan mengenakan imamah untukku. Kemudian ia mengantarkanku kepada Rabi’ah bin Abi Abdirrahman. Ibuku mengatakan, ‘Anakku, datanglah ke majelisnya Rabi’ah. Pelajari akhlak dan adabnya sebelum engkau mempelajari hadits dan fikih darinya’.”
Lihatlah bagaimana Ibu Imam Malik mempersiapkan diri Imam Malik dan memotivasi beliau agar mempelajari ilmu dan adabnya para ulama.
📚 KISAH IBU IMAM ASY SYAFI’I
Ayah Imam Asy Syafi’i wafat dalam usia muda. Ibunyalah yang membesarkan, mendidik, dan memperhatikannya hingga kemudian Muhammad bin Idris Asy Syafi’i menjadi seorang imam besar.
Ibunya membawa Muhammad kecil hijrah dari Gaza di Palestina menuju Makkah. Di Makkah, ia mempelajari Alquran dan berhasil menghafalkannya saat berusia 7 tahun. Kemudian sang ibu mengirim anaknya ke pedesaan yang bahasa Arabnya masih murni. Sehingga bahasa Arab beliau pun menjadi fasih.
Setelah itu, ibunya memperhatikannya agar bisa berkuda dan memanah. Jadilah ia seorang pemanah ulung. Dari seratus anak panah pernah ia muntahkan dari busurnya, tak satu pun meleset dari sasaran.
Ibu Al Imam Asy Syafi’I tidak pernah meninggalkan urusan berlalu begitu saja, akan tetapi dipenuhi dengan kedisiplinan dalam mendidik. Imam Malik akhirnya memperbolehkan Imam Asy Syafi’i muda untuk berfatwa dalam usia baru lima belas tahun.
Pengorbanan dan perhatian ibu Al Imam Asy Syafi’i tidak sia-sia. Di usia yang muda keberhasilan pada diri beliau sudah tampak. Dan selanjutnya Al Imam Asy Syafi’i pun dikenal sebagai seorang ulama besar.
📚 KISAH IBU IMAM AHMAD BIN HANBAL
Ibu Imam Ahmad bernama Shafiyah binti Maimunah binti Abdul Malik. Ayahnya wafat di usia muda, tiga puluh tahun. Ibunya pun hidup menjanda dan enggan menikah lagi, walaupun usianya belum mencapai tiga puluh tahun. Ia hanya ingin fokus memenuhi kehidupannya untuk anaknya dengan kehidupan yang baik. Maka jadilah Imam Ahmad sebagai ulama Muwahhidin, Imam Ahlussunnah Wal Jama’ah, beliaulah imam Ahmad rahimahullah.
📚 KISAH IBU IMAM AL BUKHARI
Imam Al Bukhari tumbuh besar sebagai seorang yatim. Ibunyalah yang mengasuhnya. Ibunya mendidiknya dengan pendidikan yang terbaik. Ibunya yang mengurus keperluannya, mendoakannya, dan memotivasinya untuk belajar dan berbuat baik.
Saat Imam Al Bukhari berusia enam belas tahun, ibunya mengajak beliau safar ke Makkah. Kemudian meninggalkan putranya di negeri haram tersebut. Ibunya pun meninggalkan Imam Al Bukhari agar putranya mengambil ilmu dengan lisan orang-orang Makkah, maka kelak Al Bukhari pun kembali ke negerinya dalam keadaan dia sudah menjadi ulama besar ahli hadits.
Lihatlah bagaimana mereka tumbuh menjadi ulama besar, bahkan tanpa keberadaan sosok ayah di samping mereka. Ini semua adalah berkat keutamaan dari Allah subhanahu wata’ala kemudian juga karena kepedulian dan kegigihan seorang ibu terhadap pendidikan anak mereka. Peran ibu dalam mendidik anak sangatlah penting untuk bisa membawa mereka menuju keberhasilan.
Wallahu a’lam bisshawab.
📚 Referensi kisah dari: www.islamstory.com/ar/
امهات-خالدات-في-التاريخ-الاسلامي
-----------
Muh Yusuf Ummu Ihbs:
DR Zakir Naik.
🌿🌿🌿🌿🌿
Ceramah Dr Zakir Naik selalu memukau banyak orang. Tak heran, ribuan orang menghadiri ceramah-ceramahnya. Bukan hanya umat Islam, kalangan non muslim pun berduyun-duyun datang.
Salah satu pernyataan Dr Zakir Naik yang sempat diprotes kalangan Kristiani adalah seputar hakikat Kristen.
“Jika Kristen artinya seseorang yang mengikuti ajaran Yesus, maka kami sebagai muslim lebih Kristen daripada orang Kristen sendiri,” kata Dr Zakir Naik sewaktu memberikan ceramah di Shah Alam. “Jika Kristen artinya seorang yang percaya kepada ajaran Yesus, maka aku lebih Kristen daripada orang Kristen sendiri.”
Pernyataan Dr Zakir Naik itu bukan tanpa alasan. Ia menjelaskan, setidaknya ada lima alasan mengapa dirinya sebagaimana umat Islam yang lain lebih Kristen dari orang Kristen.
1. Sunat (khitan)
Bibel mengatakan bahwa Yesus disunat pada hari kedelapan. Namun hampir semua Kristen tidak disunat, sedangkan semua muslim disunat.
2. Tidak minum alkohol
Bibel mengajarkan “jangan minum alkohol” dalam kitab Efesus 5:18 dan kitab Amsal 20:1. Umat Kristen terutama di dunia Barat meminum alkohol sedangkan umat muslim tidak meminum alkohol karena alkohol haram.
3. Tidak makan babi
Bibel mengajarkan “jangan makan babi” dalam kitab Imamat 11:7-8, kitab Ulangan 14:8 dan kitab Yesaya 65:2-5. Namun, orang-orang Kristen justru makan babi sedangkan umat Islam tidak makan babi.
4. Kerudung (hijab)
Bibel mengajarkan agar wanita berhijab dengan menutupi rambutnya. Bibel berkata dalam kitab Ulangan 22:5, Timotius 2:9, Korintus 11:5-6 agar wanita berhijab. Namun wanita Kristen tidak berjilbab sedangkan wanita muslimah berjilbab.
5. Mengesakan Tuhan
Dalam Matius 4:10, Yesus berkata kepada iblis, “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”
Dr Zakir Naik menegaskan bahwa tidak ada satu pun pernyataan tak ambigu dalam Bibel di mana Yesus sendiri berkata bahwa “Akulah Tuhan” atau “Sembahlah aku”.
Orang-orang Kristen menyembah Yesus, sedangkan orang-orang Islam mengesakan Allah sebagaimana ajaran Yesus yang sebenarnya.
-------------
------------
--------------
JANGAN BIARKAN MEREKA MERUSAK ANAK-ANAK KITA...
Ayah bunda, dunia anak adalah dunia bermain.. mereka belum bisa membedakan mana dunia nyata, mana kartun..mana dunia nyata dan mana hanya permaianan belaka, semua diserap dan dihayati sebagai sesuatu yang riil. Pendampingan bagi mereka ketika menonton tv mutlak kita lakukan. Jika tidak ingin anak-anak kecanduan games, kartun atau komik.
Apa yang dapat kita lakukan untuk mencegah atau mengurangi pengaruh multimedia ini? tak lain dan tak bukan adalah mendekatkan anak-anak kita pada ajaran agama. berilah aktivitas fisik yang menyehatkan dibanding duduk kalem dikamar ternyata bermain games atau browsing internet untuk gambar-gambar yang tidak pantas. Dan jangan jadikan televisi atau gadget sebagai baby sitter anak-anak kita. Dengan alasan agar kita dapat membersihkan rumah dengan tenang, anak-anak kita dudukkan didepan tv dan menonton film “kartun”.
Tapi kita hidup didunia informasi, anak-anak tidak selamanya dapat kita awasi, bimbing anak-anak untuk dapat mengenal mana yang baik, mana yang tidak, mana yang bisa ditiru mana yang tidak.idealnya bimbingan ini kita berikan sebelum mereka berusia 12 tahun , biasanya setelah usia itu anak-anak akan sedikit sulit untuk diarahkan walaupun bukan tak mungkin..
Mari kita bentengi anak kita dari pengaruh negatif komik, kartun atau games online, bersama dengan pasangan akan sangat baik membuat batasan2 kapan anak-anak dapat fasilitas menonton, main games atau membaca komik..ini akan sangat memudahkan kita sebagai orangtua untuk mengawasi mereka.
📝https://destycholidyrozi.wordpress.com/2012/05/08/games-komik-dan-kartun-apa-yang-merusak-anak-kita/
📝http://febrikaf09.student.ipb.ac.id/komik-jepang-berbahaya-untuk-perkembangan-anak/
📝http://m.kompasiana.com/nusantara_mulkan/minions-yang-sangat-tidak-direkomendasikan-untuk-anak-anak_559a17f0e5afbd6009655e01
-----------------
Kenapa seorang mayit memilih "bersedekah" jika bisa kembali hidup ke dunia?
______________________________
Sebagaimana firman Allah:
رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ
"Wahai Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda [kematian]ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah..." {QS. Al Munafiqun: 10}
Kenapa dia tdk mengatakan,
"Maka aku dapat melaksanakan umroh"
"Maka aku dapat melakukan sholat atau puasa" dll?
Berkata para ulama,
Tidaklah seorang mayit menyebutkan "sedekah" kecuali karena dia melihat besarnya pahala dan imbas baiknya setelah dia meninggal...
Maka, perbanyaklah bersedekah, karena seorang mukmin akan berada dibawah naungan sedekahnnya...
Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda,
“Setiap orang akan berada di bawah naungan sedekahnya, hingga diputuskan perkara-perkara di antara manusia.” (HR. Ahmad) *
Dan, bersedekah-lah atas nama org org yg sudah meninggal diantara kalian, karena sesungguhnya mrk sangat berharap kembali ke dunia untuk bisa bersedekah dan beramal shalih, maka wujudkanlah harapan mrk...
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwasanya ada seseorang mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian dia mengatakan,
“Wahai Rasulullah, sesungguhnya Ibuku tiba-tiba saja meninggal dunia dan tidak sempat menyampaikan wasiat padaku. Seandainya dia ingin menyampaikan wasiat, pasti dia akan mewasiatkan agar bersedekah untuknya. Apakah Ibuku akan mendapat pahala jika aku bersedekah untuknya? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Iya”. (HR. Bukhari & Muslim) *
Dan, biasakan, ajarkan anak-anak kalian untuk bersedekah...
Dan sedekah yg paling utama saat ini adalah; menyebarkan broadcast ini dengan niat sedekah,
Karena siapa saja yg mempraktekkan isi broadcast ini, dan mengajarkannya untuk generasi berikutnya, maka pahala-nya akan kmbali kpd anda insyaAllah
Oleh:
Syeikh Maher al-Mueaqly hafidzahullah
[Imam Masjidil Haram]
------
BERPIHAKLAH KEPADA KEBENARAN
🌉🌉🌉🌃🌃🌃🌃🌉🌉🌉
DISKUSI LGBT DI ILC
Bagi mereka yang tak sempat menonton ILC TV One tentang LGBT tgl 16 jam 19.30 sd selesai,
Utk video lengkap & aslinya silahkan buka link berikut ini:
https://www.youtube.com/watch?v=5uOy0UsmItITernyata Hartoyo (banci) muncul lagi di ILC TV One 16 Feb 2016 tadi malam. ILC yang diawali dengan tulisan LGBT besar-besar dengan warna pelangi di latar panggung, sempat menjadi saya pesimis, jangan-jangan ini tidak ada bedanya dengan Kompas TV seminggu lalu alias pro LGBT. Belum lagi ditampilkan cuplikan wayang dengan tokoh Lesmana yang terkenal dengan tokoh laki-laki melambai (banci) yang suka dengan sejenis. Menyiratkan bahwa budaya LGBT sudah lama.
Awal diskusi diawali dengan pernyataan dan pembelaan Hartoyo mengenai LGBT. Kemudian pembelaan LGBT dari Komnas HAM dan Yuli aktivis LGBT. Yang semuanya jika dilihat dan didengar lebih ke masalah insidentil belaka (diskriminasi) dan dengan banyak bermain kata-kata/beropini. Setelah pro LGBT diberi kesempatan, lalu mulailah aktivis perlindungan anak (KPAI) yang tentunya sangat anti LGBT mulai memaparkan temuan-temuan yang sangat ilmiah mengenai propaganda LGBT. Pernyataan yang perlu dicatat : "Propaganda LGBT hanya bisa dilakukan melalui pornografi". Bermula dikenalkan dengan pornografi biasa, sampai pornografi LGBT. Artinya tanpa itu, LGBT akan sulit ditularkan. (Tidak akan mungkin misalnya, mengenalkan/propaganda LGBT melalui pendidikan formal (SD - SMA) oleh guru-guru, atau di pengajian. Pastilah sesuatu haram, caranyapun akan dengan keharaman juga).
Setelah itu, Ibu Elly Risman, P.Si yang sangat terkenal dengan ahli psikologi spiritual parenting (yang akhir-akhir ini banyak muncul di media-media), muncul dengan memberikan uraian-uraian yang sangat ilmiah sekali mengenai keburukan LGBT dan cara menghindar sejak dini, sejak anak-anak oleh kedua orang tuanya.
Lalu muncul juga Dr. dr. Fidiansjah, Sp.KJ., M.P.H (wakil Seksi Religi, Spiritualitas dan Psikiatri dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kejiwaan Indonesia/PDSKJI) yang membantah pernyataan Hartoyo, bahwa menurut Hartoyo, LGBT itu bukan penyakit dan tidak menular. Ternyata menurut dr. Fidiansjah, LGBT itu termasuk ke dalam penyakit dan menular (bukan virus saja yang dapat menular), itu berdasar handbook ilmiah kedokteran yang ditunjukkan di ILC yang mematahkan argumen LGBT yang menggunakan buku saku LGBT agar terkesan ilmiah.
Hartoyo tidak bisa menyangkal. Pemikiran dia bahwa LGBT bukan penyakit tertolak mentah2 berdasar ilmu pengetahuan. Hartoyo sepertinya ingin mendulang kesuksesan propaganda LGBT yang sempat disiarkan di Kompas TV. Dimana di kompas TV ada acara debat Pro Kontra LGBT yang terkesan lebih mengunggulkan yang pro LGBT (lihat di youtube rekamannya). Secara sistematis mulai dari pembawa acara maupun penonton yang tepuk tangan berdasar skenario Floor Director (Pemandu Sorak), acara di Kompas TV sukses mendukung LGBT.
Dan pada malam tadi di ILC (16 Feb 2016), terjawab sudah, betapa buruk dan busuknya LGBT.
Dan tuduhan diskriminasi LGBT yg dihembus2kan sebagai tameng LGBT berlindung dibaliknya, demi menggolkan rencana jangka panjang kesetaraan LGBT (baca: nikah sejenis),.... pupus tuntas dan sirna. Mereka pulang gigit jari. Para narasumber anti LGBT memaparkan sangat indah dan ilmiah betapa buruknya LGBT, bagaimana cara menanggulangi LGBT sejak dini kepada anak-anak, sampai mengajak kepada penggiat LGBT sendiri untuk sama-sama masuk dan dirangkul untuk diobati dan bukan didiskriminasikan. Sepertinya LGBT lebih senang tidak "diobati", dan mereka kecewa dengan apa yang didapatkan tadi malam. Kita doakan semoga LGBT dapat hidayah, bertobat dan sembuh.
Sampai Ade Armado (pengamat UI) saja (yang diharapkan vokal oleh LGBT), malam itu terkesan tidak bertaring. Di akhir pernyataannya, dia sempat bilang, menasehati kepada LGBT --> Sadarilah, bahwa di Indonesia negara orang beragama, LGBT itu tidak boleh.
Kalo mau nonton rekaman dan unduh videonya ILC 16 Feb 2016 tentang LGBT :
https://www.youtube.com/watch?v=5uOy0UsmItI
Mohon disebarkan utk keselamatan negeri ini.
Semoga ini menjaga & melindungi diri kita, anak2 & keluarga kita serta bangsa Indonesia yang kita cintai ini dr segala macam kerusakan moral.
--------
PERILAKU KAUM SODOM BANGKIT LAGI?
بسم الله الرحمن الرحيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمُْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَات ُه.
Perilaku hubungan batin sejenis (laki-laki dan laki-laki serta perempuan dan perempuan) baru ada dimasa kaum Nabi Luth, sebelumnya keturunan Nabi Adam tidak ada perbuatan seperti itu.
Nabi Luth adalah putera dari Haran bin Azar, saudara laki-laki Nabi Ibrahim khalilullah (kekasih Allah). Artinya, Nabi Luth adalah keponakan Nabi Ibrahim ‘alaihis salam, diutus Allah untuk mendakwahi kaum Sadum (Sodom) dan beberapa negeri disekitarnya untuk mentauhidkan Allah, mengajarkan kebaikan dan melarang kemungkaran termasuk perilaku mereka yang tidak pernah dilakukan pada masa-masa sebelumnya, yakni suka sesama jenis.
Didalam ayat Al-Qur’an disebutkan :
أعوذُ باللهِ السَّمِيعِ العَلِيمِ مِنَ الشيطانِ الرَّجِيم.
وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِنَ الْعَالَمِينَ ، إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِنْ دُونِ النِّسَاءِ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ مُسْرِفُونَ
“Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?”
Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.” (QS. Al A’raf: 80-81).
‘Amr bin Dinar menyatakan tentang ayat di atas, maksudnya perzinaan antara sesama lelaki belum ada sebelumnya sampai diperbuat oleh kaum Luth. (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 4: 59).
Perbuatan kaum Luth yang melampaui batas tersebut juga disebutkan dalam ayat :
“Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia, dan kamu tinggalkan isteri-isteri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas.”
(QS. Asy Syu’ara: 165-166).
Para ulama pakar tafsir menyatakan, di masa Nabi Luth, laki-laki saat itu hanya suka dengan sesamanya dan begitu pula perempuan. (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 4: 60).
LGBT MENGATAS NAMAKAN HAM.
Saat ini, perilaku SSA (Same Sex Attraction) yang dilakukan kaum homo dan lesbian ataupun perilaku kaum LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender) semakin transparan dan dengan mengatas namakan HAM (Hak Asasi Manusia), mendapat dukungan dari kaum tertentu (liberalis). Di Amerika dan beberapa negara lainnya kegiatan mereka dilegalkan. Mereka berdalih menyatakan menolong memberi kebebasan kepada orang-orang yang berperilaku seks berbeda/tidak normal ini. Namun mereka melupakan dampak negatifnya.
Allah bisa menurunkan azab/siksaannya dengan segera seperti bencana alam, penyakit-penyakit yang berbahaya seperti AIDS dll.
Lalu, apakah perilaku LGBT berbeda dengan perilaku kaum Sodom di masa Nabi Luth?
Dengan nurani yang jernih, tentu kita mudah menjawabnya.
AZAB BAGI KAUM LUTH.
Adapun azab yang menimpa kaum Luth adalah sebagai berikut :
“Para utusan (malaikat) berkata : “Hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorangpun di antara kamu yang tertinggal, kecuali isterimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh; bukankah subuh itu sudah dekat?”
Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi,
Yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim.”
(QS. Huud: 81-83).
As- Sudi berkata, ketika kaum Luth mendapati waktu Shubuh, turunlah Jibril, lalu dicabutlah bumi yang tujuh lapis lantas dibawa hingga ke langit. Kemudian penduduk langit dunia mendengar gonggongan anjing dan suara ayam berkokok mereka. Kemudian bumi dibalikkan, sehingga disebutkan dalam ayat :
“dan negeri-negeri kaum Luth yang telah dihancurkan Allah.”
(QS. An-Najm: 53).
DAMPAK PERBUATAN MAKSIAT TERHADAP LINGKUNGAN.
Dalam ayat yang lain, Allah berfirman :
“Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.”
(QS. Al-Anfal: 25)
Dalam Tafsir Ibnu Katsir, disebutkan keterangan mengenai ayat di atas. Ibnu ‘Abbas menyatakan, “Allah memerintahkan orang beriman untuk tidak mendiamkan kemungkaran begitu saja di tengah-tengah mereka karena azab tersebut bisa menimpa yang lainnya pula.”
Wallahu A'lam Bishawab.
Semoga dapat menjadi bahan renungan serta bermanfaat dan semoga Allah memberi taufik bagi kita semua.
************
[Disarikan/disalin sebagian dari risalah "Kaum Sodom Bangkit Lagi Lewat LGBT" tanggal 03 Februari 2016 dan "Azab bagi LGBT di Masa Nabi Luth (3)" tanggal 10 Februari 2016 oleh Muhammad Abduh Tuasikal, MSc. rumaysho.com].
-------------------
[2/19/2016, 00:01] Ummu Abdullah Ihbs:
بسم الله الرحمن الرخيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Alhamdulillah...
Wa Shalatu was salamu 'Ala Rasuulillah wa bakd.
Teruntuk
Ikhwafillah komite.... yg kami cintai krn Allah
Pada hari ini tibalah saatnya akhir kebersamaan kami,mohon pamit dan undur diri kami, grup komite ini , dikarenakan sesuatu hal yg memang Allah telah mentaqdirkannya, Qadarallah
wa masyafaal.
Mohon maaf yang sebesar-besarnya atas semau salah , khilaf serta hal-hal yang kurang berkenan.
Hanya Allah yang mampu membalas atas semua kebaikan dengan yang lebih baik, dan semoga apa yang sudah kita lakukan selama ini membawa manfaat, utamanya untuk km pribadi. Semoga kita suatu hari kelak Alloh mempertemukan kita dalam suasana yg senantiasa dlm RidhoNya.
Salam takzim untuk semua..
Wa barokallohu fiikum
Selamat bergabung pak indra...
Dan kami mohon pamit..
---------------------------
[2/19/2016, 00:05] +62 856-9581-2926: Wa'alaykummusalam...
[2/19/2016, 00:08] Sri Murwani Ummu Ihbs: Waalaykumusalam ummu Afif, Semoga selalu dlm lindungan Allah Ta'ala. Juga ana harapkan agar ukhwah kita tdk hanya berakhir smp di sini tapi tetap terjalin ya umm.
[2/19/2016, 00:11] +62 856-9581-2926: sedih pasti, setiap yg bwrtemu pasti akan berpisah. Semoga persahabatan dan perjuangan kita selama ini menjadi amal ibadah kita bersama.
berpisah bukan berarti kita tdk bersama lagi ya Um... jazakillahu khayran atas ilmu2 yg bermanfaat dari ummu Afif selama ini. Semoga di tempat yg baru diberi kemudahan dan kelancaran dari Allah Ta'ala. Maaf kalau ada yg salah dari ana pribadi. Bagaimana hari sabtu. Ada dirumahkah?
Baiklah.. jazakillahy khayran
Barakallahufiikum..
Uhibbukifillah.
selalu.. ummu Furqon.
[2/19/2016, 00:16] Sri Murwani Ummu Ihbs: Na'am. Ana juga mengucapkan banyak2 terimakasi utk ummu Afif utk semua kebersamaannya, dan ilmu2 yg bermanfaat yg ummu berikan pd grup ini. Ana mohon maaf jika selama ini ada kesalahan ucap atau perbuatan yg kurang berkenan. Semoga kita dpt di pertemukan kembali oleh Alla di lain waktu.. Barokallahu fiikum ukhti..😢
[2/19/2016, 00:25] Ummu Rifat Ihbs: Waalaikumsalam,,,semua kebersamaan kita selama ini sangat berkesan di hati kita semua insyaAllah keputusan ummu Abdullah merupakan yg terbaik dan merupakan jalan yg di takdir kan Allah,,,cuma Allah yg tauu apa semua di balik takdir ini dan semoga kita semua dapat mengambil hikmah yg terbaik jg dr musibah ini,,,mohon maaf umm atas segala kesalahaan saya,,,jika selama ini ada yg menyinggung perasaan ummu,,,semoga nnt kita di pertemukan lg atas izin Allah,,,,barakallah buat ummu sekeluargaa,,😘😘😘😘
[2/19/2016, 00:39] Fariz Fauzan Ummu Ihbs: Wa'alaikummussalam warahmatullahi wabarakatuh...ummu Abdullah Afiiiiif..
Sulit rasanya ana harus berkata2 dan berucap..
Waktu 1,5 tahun kita dlm kebersamaan, baik suka maupun duka..tetapi kita harus sadar bahwa ALLAH mentaqdirkan dan berkehendak yg lain...
Pertemuan dan perpisahan ini jangan menjadikan suatu hambatan tuk kita tdk menjalin tali ukhuwah, anty msh bagian dari kami..kita adalah saudara seiman dan smoga jangan menjadikan patah semangat buat kita smua..yakinlah smoga kelak ALLAH mengumpulkan kita sbg hamba2-Nya yg bertaqwa ke dlm Jannah-Nya..
Kmipun juga bukan manusia yg sempurna sangat bnyk kesalahan yg kmi miliki..akan ttpi kita ttp harus maju dan maju tuk bertekad menjadi yg terbaik dihadapan ALLAH..
Maafkan kmi ya umm..jika selama dlm kebersamaan ini.. terdapat suatu sikap yg mungkin kurang berkenan...
Trimakasih atas smuanya yg telah diberikan selama ini tuk SMA IHBS..kmi tdk bisa membalasnya, smoga Allah mencatatnya sbg pemberat amalan yg baik
Smoga bnyk hikmah atas kejadian ini dan smoga anty dan keluarga sll diberikan yg terbaik..
Saling menguatkan ya umm..
Jazaakumullahu khayran
🌹♡♡♡♡♡♡♡♡♡🌹
[2/19/2016, 01:11] Rosfida Ihbs: Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh..ummu Abdullah Afif
Sy ucapkan byk terimakasiih atas kerjasamanya..sy mohon maaf jika selama ini ada ucapan dan tindakan yg tdk berkenan..smoga Allah membalas semua kebaikkan ummu..jazakillahu khairon😘
-----------
Ummu Fariz :
YANG JADI GURU WAJIB BACA
Kisah inspiratif
sebagai guru profesional dan berkepribadian ;
Tidak Ada Orang yang Tidak Memiliki Kompetensi
Dari kisah nyata seorang guru.Di suatu sekolah dasar, ada seorang guru yang selalu tulus mengajar dan selalu berusaha dengan sungguh-sungguh membuat suasana kelas yang baik untuk murid-muridnya.
Ketika guru itu menjadi wali kelas 5, seorang anak–salah satu murid di kelasnya– selalu berpakaian kotor dan acak-acakan. Anak ini malas, sering terlambat dan selalu mengantuk di kelas. Ketika semua murid yang lain mengacungkan tangan untuk menjawab kuis atau mengeluarkan pendapat, anak ini tak pernah sekalipun mengacungkan tangannya.
Guru itu mencoba berusaha, tapi ternyata tak pernah bisa menyukai anak ini. Dan entah sejak kapan, guru itu pun menjadi benci dan antipati terhadap anak ini. Di raport tengah semester, guru itu pun menulis apa adanya mengenai keburukan anak ini.
Suatu hari, tanpa disengaja, guru itu melihat catatan raport anak ini pada saat kelas 1. Di sana tertulis “Ceria, menyukai teman-temannya, ramah, bisa mengikuti pelajaran dengan baik, masa depannya penuh harapan,”
“..Ini pasti salah, ini pasti catatan raport anak lain….,” pikir guru itu sambil melanjutkan melihat catatan berikutnya raport anak ini.
Di catatan raport kelas 2 tertulis, “Kadang-kadang terlambat karena harus merawat ibunya yang sakit-sakitan,”
Di kelas 3 semester awal, “Sakit ibunya nampaknya semakin parah, mungkin terlalu letih merawat, jadi sering mengantuk di kelas,”
Di kelas 3 semester akhir, “Ibunya meninggal, anak ini sangat sedih terpukul dan kehilangan harapan,”
Di catatan raport kelas 4 tertulis, “Ayahnya seperti kehilangan semangat hidup, kadang-kadang melakukan tindakan kekerasan kepada anak ini,”
Terhentak guru itu oleh rasa pilu yang tiba-tiba menyesakkan dada. Dan tanpa disadari diapun meneteskan air mata, dia mencap memberi label anak ini sebagai pemalas, padahal si anak tengah berjuang bertahan dari nestapa yang begitu dalam…
Terbukalah mata dan hati guru itu. Selesai jam sekolah, guru itu menyapa si anak:
“Bu guru kerja sampai sore di sekolah, kamu juga bagaimana kalau belajar mengejar ketinggalan, kalau ada yang gak ngerti nanti Ibu ajarin,”
Untuk pertama kalinya si anak memberikan senyum di wajahnya.
Sejak saat itu, si anak belajar dengan sungguh-sungguh,
prepare dan
review dia lakukan dibangkunya di kelasnya.
Guru itu merasakan kebahagian yang tak terkira ketika si anak untuk pertama kalinya mengacungkan tanganya di kelas. Kepercayaan diri si anak kini mulai tumbuh lagi.
Di Kelas 6, guru itu tidak menjadi wali kelas si anak.
Ketika kelulusan tiba, guru itu mendapat selembar kartu dari si anak, di sana tertulis. “Bu guru baik sekali seperti Bunda, Bu guru adalah guru terbaik yang pernah aku temui.”
Enam tahun kemudian, kembali guru itu mendapat sebuah kartu pos dari si anak. Di sana tertulis, “Besok hari kelulusan SMA, Saya sangat bahagia mendapat wali kelas seperti Bu Guru waktu kelas 5 SD. Karena Bu Guru lah, saya bisa kembali belajar dan bersyukur saya mendapat beasiswa sekarang untuk melanjutkan sekolah ke kedokteran.”
Sepuluh tahun berlalu, kembali guru itu mendapatkan sebuah kartu. Di sana tertulis, “Saya menjadi dokter yang mengerti rasa syukur dan mengerti rasa sakit. Saya mengerti rasa syukur karena bertemu dengan Ibu guru dan saya mengerti rasa sakit karena saya pernah dipukul ayah,”
Kartu pos itu diakhiri dengan kalimat, “Saya selalu ingat Ibu guru saya waktu kelas 5. Bu guru seperti dikirim Tuhan untuk menyelamatkan saya ketika saya sedang jatuh waktu itu. Saya sekarang sudah dewasa dan bersyukur bisa sampai menjadi seorang dokter. Tetapi guru terbaik saya adalah guru wali kelas ketika saya kelas 5 SD.”
Setahun kemudian, kartu pos yang datang adalah surat undangan, di sana tertulis satu baris,
“mohon duduk di kursi Bunda di pernikahan saya,”
Guru pun tak kuasa menahan tangis haru dan bahagia. 💜💙❤💖
--------------------
Undangan
---------
SIFAT TAWADHU' (RENDAH HATI)
🌹"Apabila engkau melihat ada orang yang lebih tua darimu maka katakanlah olehmu: 'Dia telah mendahuluiku dengan iman dan amal shalih, maka dia lebih baik dariku'.
🌹Apabila kamu melihat ada orang yang lebih muda darimu, maka katakanlah: 'Aku telah mendahuluinya berbuat dosa & maksiat, maka dia lebih baik dariku'.
🌹Apabila engkau melihat saudaramu, mereka memuliakanmu dan mengagungkanmu maka katakanlah: 'Ini merupakan karunia, yang telah mereka ambil karenanya'.
🌹Dan apabila engkau melihat di antara mereka ada yang menyepelekanmu, maka katakanlah 'Ini disebabkan dosa yang aku perbuat'."
(Shifatu Ash-Shofwah 3/248).
Cuplikan dari Halaqah 19 Kajian Audio "Rahasia yang terungkap"
By: Ustadz Nuruddin Abu Faynan
----------
Yakub Ngadiman :
Sistem Pendidikan Terbaik
Oleh: Muhammad Husnan
Sekitar Empat tahun yang lalu tepatnya di awal Ramadhan 1433 H Saya mengikuti kuliah subuh di Masjid dekat rumah. Ustadz yang berceramah menceritakan kisah nyata dari seorang rektor salah satu perguruan tinggi swasta di Indonesia yang sedang mencari sistem pendidikan terbaik yang dapat menghasilkan dan mencetak generasi yang cerdas, bermartabat dan bisa bermanfaat bagi bangsa dan agama.
Untuk mencari sistem pendidikan terbaik, rektor tersebut pergi ke Timur Tengah untuk meminta nasihat dari seorang ulama terkemuka di sana. Ketika bertemu dengan ulama yang ingin ditemuinya, lalu dia menyampaikan maksudnya untuk meminta saran bagaimana menciptakan sistem pendidikan terbaik untuk kampus yang dipimpinnya saat ini.
Sebelum menjawab pertanyaan dari rektor, ulama tersebut bertanya bagaimana sistem pendidikan saat ini di Indonesia mulai dari tingkat bawah sampai paling atas?
Rektor menjawab, "paling bawah mulai dari SD selama 6 tahun, SMP 3 tahun, SMA 3 tahun, D3 3 tahun atau S1 4 tahun, S2 sekitar 1.5 - 2 tahun, dan setelah itu S3 untuk yang paling tinggi.
Jadi untuk sampai S2 saja butuh waktu sekitar 18 tahun ya? Tanya Sang Ulama.
Iya, jawab rektor tersebut.
Lalu bagaimana jika hanya lulus sampai di SD saja selama 6 tahun, pekerjaan apa yang akan bisa didapat? Tanya kembali Sang Ulama.
Kalau hanya SD paling hanya buruh lepas atau tukang sapu jalanan, tukang kebun dan pekerjaan sejenisnya. Tidak ada pekerjaan yang bisa diharapkan jika hanya lulus SD di negeri Kami. Jawab si rektor.
Jika Lulus SMP bagaimana?
Untuk SMP mungkin jadi office boy (OB) atau cleaning service, jawab kembali si rektor. Kalau SMA bagaimana?
Kalau lulus SMA masih agak mending pekerjaan nya di negeri Kami, bisa sebagai operator di perusahaan-perusahaan, lanjut si rektor.
Kalau lulus D3 atau S1 bagaimana? Bertanya kembali Sang Ulama. Klo lulus D3 atau S1 bisa sebagai staff di kantor dan S2 bisa langsung jadi manager di sebuah perusahaan, kata si rektor.
Berarti untuk mendapatkan pekerjaan yang enak di negeri Anda minimal harus lulus D3/S1 atau menempuh pendidikan selama kurang lebih 15-16 tahun ya? Tanya kembali sang Ulama. Iya betul, jawab si rektor.
Sekarang coba bandingkan dengan pendidikan yang Islam ajarkan. Misal selama 6 tahun pertama (SD) hanya mempelajari dan menghapal Al-Qur'an, apakah bisa hapal 30 juz? Tanya Sang Ulama. Inshaa Alloh bisa, jawab si rektor dengan yakin. Apakah ada hafidz Qur'an di negeri Anda yang bekerja sebagai buruh lepas atau tukang sapu seperti yang Anda sebutkan tadi untuk orang yang hanya Lulus SD? Kembali tanya Sang Ulama. Tidak ada, jawab si rektor.
Jika dilanjut 3 tahun berikutnya mempelajari dan menghapal hadis apakah bisa menghapal ratusan hadis selama 3 tahun? Bisa, jawab si rektor. Apakah ada di negara Anda orang yang hapal Al-Qur'an 30 juz dan ratusan hadis menjadi OB atau cleaning service? Tidak ada, jawab kembali si rektor.
Lanjut 3 tahun setelah itu mempelajari tafsir Al-Qur'an, apakah ada di negara Anda orang yang hafidz Qur'an, hapal hadis dan bisa menguasai tafsir yang kerjanya sebagai operator di pabrik? Tanya kembali ulama tersebut. Tidak ada, jawab si rektor. Rektor tersebut mengangguk mulai mengerti maksud sang ulama.
Anda mulai paham maksud Saya? Ya, jawab si rektor.
Berapa lama pelajaran agama yang diberikan dalam seminggu? Kurang lebih 2-3 jam, jawab si rektor.
Sang ulama melanjutkan pesannya kepada si rektor, jika Anda ingin mencetak generasi yang cerdas, bermartabat, bermanfaat bagi bangsa dan agama, serta mendapatkan pekerjaan yang layak setelah lulus nanti, Anda harus merubah sistem pendidikan Anda dari orientasi dunia menjadi mengutamakan orientasi akhirat karena jika Kita berfokus pada akhirat inshaa Alloh dunia akan didapat. Tapi jika sistem pendidikan Anda hanya berorientasi pada dunia, maka dunia dan akhirat belum tentu akan didapat.
Pelajari Al-Qur'an karena orang yang mempelajari Al-Qur'an, Alloh akan meninggikan derajat orang tersebut di mata hamba-hambaNya. Itulah sebabnya Anda tidak akan menemukan orang yang hafidz Qur'an di negara Anda atau di negara manapun yang berprofesi sebagai tukang sapu atau buruh lepas walaupun orang tersebut tidak belajar sampai ke jenjang pendidikan yang tinggi karena Alloh yang memberikan pekerjaan langsung untuk para hafidz Qur'an. Hafidz Qur'an adalah salah satu karyawan Alloh dan Alloh sayang sama mereka dan akan menggajinya lewat cara-cara yang menakjubkan. Tidak perlu gaji bulanan tapi hidup berkecukupan.
Itulah pesan Sang Ulama kepada rektor tersebut. Mari kita didik diri dan keluarga kita agar senantiasa selalu membaca, mempelajari, dan menghapal Al-Qur'an agar hidup kita dimudahkan dan berkecukupan. Totalitas menjadi karyawan Alloh bukan hanya karyawan dari seorang manusia.
Semoga bermanfaat.
Silahkan dishare agar semakin banyak yang terinspirasi untuk mempelajari dan menghapal Al-Qur'an
-------------
Muh.Yusuf :
MAHALNYA HIDAYAH
Oleh: Ustadz Abu Fairuz Ahmad Ridwan, MA hafidzahullah
(Radio Hang FM Batam)
Lelaki itu yang menjadi pengantarku dari TV Rodja menuju hotel tempatku menginap. Untuk mengisi waktu dan memecah kesunyian antara kami, aku sempatkan diri bertanya padanya awal mula dia mendapatkan hidayah.
Ia bertutur: ”Dahulu saya adalah seorang guru agama yang ditokohkan di lingkunganku. Dengan bekal ilmu-ilmu yang kudapat ketika nyantri di salah satu pesantren tradisionil di Jombang, aku dapat membuka halaqah-halaqah kajian yang ketika itu lumayan ramai dihadiri orang-orang kampungku. Berbekal bisa baca kitab kuning dan sedikit retorika, aku berhasil menarik hati masyarakat desa dan jadi vigur bagi mereka.
Ringkasnya aku lumayan terpandang dan dimuliakan dengan profesiku ini sehingga segala bentuk khidmat, hadiah, pemberian mengalir deras kepadaku. Apalai usaha sampinganku sebagai supir, Alhamdulillah membuatku dapat membeli rumah dan ruko sebagai aset untuk anak dan istriku.
Sekitar tahun 2006 aku mulai mengenal 2 lelaki yang sangat berbeda penampilan dan tata cara ibadahnya dengan kami. Sebagai seorang Kyai, aku berusaha mempengaruhi keduanya agar tidak menyelisihi masyarakat setempat. Dan aku berusaha meyakinkan keduanya dengan berbagai argumen yang kutahu. Tetapi anehnya mereka selalu membawakan padaku dalil atas apa yang mereka lakukan dalam ibadah mereka.
Hal yang paling membuatku geram adalah, tatkala keduanya menyatakan padaku tentang kitab monumental “Ihya Ulumuddin” karya Imam Ghazali- rahimahullah- yang kukenal sebagai “hujjatul Islam” karena keilmuannya -menurut mereka- banyak mengandung hadits-hadits yang palsu dan banyak memuat tata cara ibadah dan zikir yang tidak ada panduannya dari Nabi....sontak membuatku marah dan berkata pada keduanya: ”Apa seluruh ulama dari zaman ke zaman bodoh semuanya dan tidak mengetahui apa yang kalian ketahui?”. Tetapi anehnya mereka mendatangkan juga kritik para ulama semisal Hafiz Al-Iraqi di zamannya, yang menyatakan bahwa Ghazali telah memuat bukunya dengan hadits-hadits yang palsu dan membinasakan.... membuat aku semangkin bingung dan penasaran.
Lalu contoh-contoh hadits yang dianggap palsu itu kucatat dan kubawakan kepada para kyai yang kuanggap lebih alim dariku. Dari satu kyai ke kyai yang lain kudatangi untuk meminta jawaban dan tanggapan mereka tentang tuduhan ini...namun anehnya setelah menunggu berhari, bahkan berbulan dan bertahun...mereka bungkam seribu bahasa tidak bisa mengomentari hadits-hadits tersebut. Cuma satu hal yang kuingat bahwa mereka memperingatkanku agar tidak menyelisihi orang banyak dan tidak terinveksi virus Wahabi yang membahayakan.
Aku semangkin penasaran, dan mulai kulahap satu demi satu buku-buku maupun majalah-majalah sunnah yang akhirnya membuatku yakin dan memutuskan untuk keluar dari cara beragama masyarakatku yang tidak sesuai dengan sunnah Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- .
Persis sebagimana Imam Besar Abu Hasan Al-Asyari yang keluar dari Paham Muktazilah dengan mengumpulkan orang banyak dihadapannya dan berpidato di atas mimbar dengan melepas bajunya dan berkata: ”Aku telah melepaskan semua akidah dan paham Muktazilah yang kupelajari dan kuyakini bertahun-tahun sebagaimana aku melepaskan bajuku ini”...maka seperti itu pulalah yang kulakukan. Kukumpulkan para jamaahku dan kuberitahukan bahwa sejak saat itu aku tidak lagi dapat beramal seperti amalanku yang dulu, dan sejak itulah penderitaan demi penderitaan datang setia menghampiriku.
Mulanya aku bingung untuk membuat keputusan...antara mengikuti kebiasaan dan keyakinan orang banyak yang telah menokohkan diriku dengan segala bentuk kenikmatan dunia yang kudapat tetapi beresiko menuai murka Allah, karena menolak kebenaran yang datang...atau memilih istiqomah di atas sunnah Nabi dengan resiko ditinggalkan manusia, dikucilkan bahkan mungkin diusir mereka dari kampung halamanku.
Dengan taufiq dan bantuan Allah jualah akhirnya kupilih jalan Allah untuk tetap meniti sunnah Nabi, sekalipun ditinggalkan dan dimusuhi manusia. Sejak saat itu, seluruh jadwal kajianku dihapus dan aku tidak boleh lagi menjadi imam. Aku benar-benar dimusuhi orang sekampungku, bahkan keluarga dan istriku.
Suatu ketika terjadi pertengkaran hebat antara aku dan istriku disebabkan diriku yang telah berubah menurutnya. Dengan didukung seluruh keluarganya bahkan keluargaku sendiri...aku terusir dan diusir dari rumahku sendiri, persis bagaikan seekor anjing diusir oleh tuannya. Bedanya bahwa hakikatnya rumah itu adalah milikku dan hasil dari usahaku..dengan terpaksa atas desakan mereka kutinggalkan. Tidak sampai di situ, bahkan ruko milikku juga diambil alih, dan aku ingat sekali bahwa hari itu aku pergi hanya membawa baju yang melekat di badan. Allahul musta’an.
Pernah juga sekali waktu disidang oleh semua ketua RT dan RW karena dianggap membawa paham sesat. Bukan saja mereka bahkan perangkat masyarakat dari para toloh-tokohnya juga hadir mengerumuni aku sendiri. Subhanallah, meskipun sendiri... tapi tidak seorang dari mereka yang dapat membantah hujjah-hujjahku yang ketika itu kubawakan pada mereka dalil-dalil atas apa yang aku yakini dan ku amalkan.
Mulailah kujalani hari-hari yang pahit, hidup terlunta-lunta tak bertempat tinggal, berpindah-pindah dari satu tempat kajian ke tempat kajian lainnya. Alhamdulillah kawan-kawan sepengajianku begitu sayang dan kasih kepadaku dan berupaya memberikan bantuan-bantuan mereka padaku yang membuat aku tegar dan tidak merasa sendiri lagi di atas jalan dakwah ini.
Kini aku telah berpindah ke Jakarta dan puji bagi Allah, kini aku telah menikah dan istriku telah mengaji sunnah, berhijab dengan sempurna bahkan jauh lebih muda 10 tahun dariku. Meskipun masih hidup dengan mengontrak, tapi sungguh kurasakan kebahagian dapat mengamalkan sunnah dan mengaji sunnah Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- .
Semua kenangan masa laluku yang pahit telah kukubur hidup-hidup, seiring dengan hijrahku ke Ibu Kota ini tempat aku mencari penghidupan dan mendatangi kajian-kajian.
Semoga hidayah ini dapat abadi hingga aku menutup mata dan kembali ke hadirat Ilahi Rabbi. Amin”.
Iapun menutup kisahnya yang penuh pelajaran.
Kisahnya mengajarkan kita bahwa untuk dapat tegak di atas jalan kebenaran ini, membutuhkan pengorbanan dan perjuangan, penuh dengan resiko dan tantangan, mengajarkan kepada kita untuk lebih mengutamakan apa yang diinginkan Allah daripada meng-aminkan apa yang diinginkan manusia.
Semoga Allah menjaga beliau dan kita semua dalam Islam dan mewafatkan kita di atas Sunnah. Amin.
Batam, 29 Dzulhijjah 1435 / 24 Oktober 2014
---------------
Ust.Nana :
Bismillah,
Alhamdulillah, pelaksanaan UAS ganjil TP 2015/2016 sdh selesai dilaksanakan, sebagai bagian dr evaluasi hasil kegiatan pembelajaran selama satu semester. Utk itu kami mengundang Bapak/Ibu ortu siswa, hadir di sekolah utk mengambil rapor putranya, pada:
Hari : Sabtu
Tanggal : 19 Des. '15
Pukul : 09.00 WIB
Tempat : Di kelas putranya masing2
Kami berharap Bapak/Ibu bisa hadir, dg harapan spy Bapak/Ibu bisa berkonsultasi langsung dg walikelasnya serta bisa mendampingi putranya ketika pulang ke rumah. Syukran
Alhamdulillah, pelaksanaan UAS ganjil TP 2015/2016 sdh selesai dilaksanakan, sebagai bagian dr evaluasi hasil kegiatan pembelajaran selama satu semester. Utk itu kami mengundang Bapak/Ibu ortu siswa, hadir di sekolah utk mengambil rapor putranya, pada:
Hari : Sabtu
Tanggal : 19 Des. '15
Pukul : 09.00 WIB
Tempat : Di kelas putranya masing2
Kami berharap Bapak/Ibu bisa hadir, dg harapan spy Bapak/Ibu bisa berkonsultasi langsung dg walikelasnya serta bisa mendampingi putranya ketika pulang ke rumah. Syukran
------------
Wasdi Gonta :
Emanuel Adebayor:
"13 Alasan Mengapa Saya Memilih Islam":
Beberapa bulan terakhir, berita tentang masuk Islamnya seorang atlet sepak bola internasional terdengar cukup ramai berseliweran di dunia maya. Ya, seorang pemain internasional asal Togo, Sheyi Emmanuel Adebayor, mengumumkan bahwa ia telah memeluk Islam. Ia telah meninggalkan keyakinan Kristennya dan memilih Islam sebagai jalan hidup. Jalan kebenaran yang ia yakini.
Menariknya, ia juga menyebutkan beberapa alasan mengapa ia memilih Islam dan meninggalkan Kristen. Tentu ini menunjukkan, Adebayor melakukan pngkajian, mmbandingkn, dan merenungkan sehingga sampai pd kesimpulan bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar. Bukan sekedar ikut-ikutan dan emosional saja.
Berikut ini alasan Adebayor memeluk Islam sebagaimana dirilis oleh theheraldng.com. Pesepakbola yang pernah bermain untuk klub-klub sepak bola top Eropa: Arsenal, Manchester City, Real Madrid, dan kini Tottenham Hotspurs ini mengatakan:
“Aku punya 13 alasan yang kuat mengapa seorang muslim itu sama seperti Yesus dan mereka lebih mengikuti Yesus daripada orang-orang Kristen:
🌻Pertama: Yesus mengajarkan bahwa hanya ada satu Tuhan. Hanya satu Tuhan saja yang berhak untuk disembah. Hal itu termaktub dalam Deut 6:4, Mark 12:29. Umat Islam juga meyakini demikian. Sebagaimana diajarkan Alquran dalam surat 4 (An-Nisa) ayat 171.
🌻Kedua :Yesus tidak makan daging babi. Dijelaskan dalam Leviticus 11:7. Sama dengan yang dilakukan umat Islam. Dan hal itu dijelaskan Alquran dalam surat 6 (Al-An’am) ayat 145.
🌻Ketiga :Yesus mengucapkan salam dengan kalimat “assalamu’alaikum” (kedamaian selalu bersamamu). Terdapat dalam John 20:21. Muslim juga mengucapkan salam dengan cara demikian.
🌻Keempat :Yesus selalu mengucapkan “God Willing” (insya Allah). Umat Islam mengucapkan kalimat ini juga sebelum mereka melakukan apapun. Sebagaimana dituntunkan dalam Alquran surat 18 (Al-Kahfi) ayat 23-24.
🌻Kelima:Yesus mencuci wajah, kedua tangan, dan kedua kakinya sebelum shalat. Hal yang sama juga dilakukan oleh seorang muslim.
🌻Keenam:Yesus dan nabi-nabi lainnya yang terdapat di dalam Injil shalat dengan meletakkan kepala mereka di tanah. Dijelaskan dalam Matthew 26:39. Muslim juga melakukan demikian. Sebagaimana diajarkan Alquran dalam surta 3 (Ali Imran) ayat 43.
🌻Ketujuh :Yesus memiliki janggut dan memakai throbe (gamis). Hal ini disunnahkan bagi seorang muslim.
🌻Kedelapan :Yesus mengikuti syariat (syariatnya tauhid sama seperti nabi-nabi sebelumnya pen.) dan mengimani semua nabi. Lihat Matther 5:17. Muslim juga diajarkan demikian oleh Alquran. Lihatlah surat 3 (Ali Imran) ayat 84 dan 2 (Al-Baqarah) 285.
🌻Kesembilan :Ibu Yesus : Maryam, mengenakan pakaian yang menutupi seluruh tubuhnya dan mengenakan hijab. Sebagaimana terdapat dalam 1 Timothy 2:9, Genesis 24: 64-65, dan Corinthians 11:6. Wanita muslimah juga mengenakan pakaian yang sama. Al-quran mengajarkan mereka dalam surat 33 (Al-Ahzab) ayat 59.
🌻Kesepuluh :Yesus dan nabi-nabi lainnya yang disebutkan di dalam Injil berpuasa hingga lebih dari 40 hari. Lihat Exodus 34:28, Daniel 10:2-6. 1Kings 19:8 dan Matthew 4:1. Muslim pun berpuasa selama bulan Ramadhan. Seorang muslim diwajibkan berpuasa sebulan penuh, 30 hari. Lihat Alquran surat 2 (Al-Baqarah) ayat 183. Kemudian dianjurkan untuk melanjutkan berpuasa 6 hari untuk menambah ganjaran pahala.
🌻Kesebelas :Yesus mengajarkan agar berucap “Kedamaian untuk rumah ini” ketika memasuki rumah. Lihat Luke 10:5. Dan juga memberi salam kepada orang-orang di dalam rumah dengan ucapan “Kedamaian untuk kalian”. Sekali lagi, muslim melakukan hal yang sama persis dengan apa yang dilakukan dan diajarkan Yesus. Ketika kita masuk ke rumah kita, atau rumah orang lain, kita mengucapkan “Bismillah” dan juga memberi salam “assalamualaikum”. Inilah tuntunan Alquran dalam surat 24 (An-Nur) ayat 61.
🌻Kedua belas : Yesus dikhitan (disunat). Khitan merupakan salah satu dari 5 sunnah fitrah dalam ajaran Islam. Dalam Islam, seorang laki-laki diwajibkan untuk berkhitan. Berdasarkan Injil Luke 2:21. Yesus berusia 8 hari saat ia dikhitan. Di dalam Taurat
, Allah berfirman kepada Nabi Ibrahim bahwa khitan adalah sebuah “perjanjian abadi”. Lihat Genesis 17:13. Di dalam Alquran, surat 16 (An-Nahl) ayat 123, seorang muslim diwajibkan untuk mengikuti agama Nabi Ibrahim. Nabi Muhammad ﷺ bersabda, “Ibrahim berkhitan setelah berumur delapan puluh tahun” (HR. Bukhari, Muslim, dan Ahmad).
🌻Ketiga belas : Yesus berbicara dalam bahasa Aramaik dan menyebut Tuhan dengan Elah. Secara penyebutan atau pelafalan, sama dengan lafadz Allah. Aramaik adalah bahasa kuno. Ia merupakan bahasa Bible. Bahasa ini merupakan salah satu dari Bahasa Semit. Termasuk juga bahasa Hebrew (Ibrani), Arab, Ethiopia, dan bahasa-bahasa kuno lainnya seperti bahasa Assyria dan Babylonia yang merupakan Bahasa orang-orang Akkadia.
Bahasa Aramaik “Elah” dan bahasa Arab “Allah” adalah sama.
Kata Aramaik “Elah” berasal dari bahasa Arab “Allah”. Yang artinya adalah Tuhan. Allah dalam bahasa Arab artinya juga Tuhan. Tuhan Yang Mahatinggi. Anda bisa dengan mudah mendapatkan kesamaan pelafalannya. Dengan demikian, Tuhannya Yesus juga merupakan Tuhannya orang-orang Islam. Dialah Tuhan semua manusia. Dan Tuhan semua makhluk yang ada.
Emanuel Adebayor: "Mengapa Saya Memeluk Islam" !!!
Nah, sekarang katakan kepadaku, siapakah pengikut Yesus yang sebenarnya? Tentu saja jawabnya umat Islam. Sekarang saya yakin saya telah menjadi pengikut Yesus yang sebenarnya”. Tutup Adebayor.
Penutup :
Kajian yang dilakukan Adebayor benar-benar menunjukkan bahwa yang benar itu jelas dan yang menyimpang itu juga telah jelas. Oleh karena itu, benarlah apa yang Allah firmankan,
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS:Ali Imran | Ayat: 85).
Rugilah mereka yang memilih agama selain Islam. Apalagi menukarnya dengan yang selainnya.
Sumber: theheraldng.com
www.KisahMuslim.com
"13 Alasan Mengapa Saya Memilih Islam":
Beberapa bulan terakhir, berita tentang masuk Islamnya seorang atlet sepak bola internasional terdengar cukup ramai berseliweran di dunia maya. Ya, seorang pemain internasional asal Togo, Sheyi Emmanuel Adebayor, mengumumkan bahwa ia telah memeluk Islam. Ia telah meninggalkan keyakinan Kristennya dan memilih Islam sebagai jalan hidup. Jalan kebenaran yang ia yakini.
Menariknya, ia juga menyebutkan beberapa alasan mengapa ia memilih Islam dan meninggalkan Kristen. Tentu ini menunjukkan, Adebayor melakukan pngkajian, mmbandingkn, dan merenungkan sehingga sampai pd kesimpulan bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar. Bukan sekedar ikut-ikutan dan emosional saja.
Berikut ini alasan Adebayor memeluk Islam sebagaimana dirilis oleh theheraldng.com. Pesepakbola yang pernah bermain untuk klub-klub sepak bola top Eropa: Arsenal, Manchester City, Real Madrid, dan kini Tottenham Hotspurs ini mengatakan:
“Aku punya 13 alasan yang kuat mengapa seorang muslim itu sama seperti Yesus dan mereka lebih mengikuti Yesus daripada orang-orang Kristen:
🌻Pertama: Yesus mengajarkan bahwa hanya ada satu Tuhan. Hanya satu Tuhan saja yang berhak untuk disembah. Hal itu termaktub dalam Deut 6:4, Mark 12:29. Umat Islam juga meyakini demikian. Sebagaimana diajarkan Alquran dalam surat 4 (An-Nisa) ayat 171.
🌻Kedua :Yesus tidak makan daging babi. Dijelaskan dalam Leviticus 11:7. Sama dengan yang dilakukan umat Islam. Dan hal itu dijelaskan Alquran dalam surat 6 (Al-An’am) ayat 145.
🌻Ketiga :Yesus mengucapkan salam dengan kalimat “assalamu’alaikum” (kedamaian selalu bersamamu). Terdapat dalam John 20:21. Muslim juga mengucapkan salam dengan cara demikian.
🌻Keempat :Yesus selalu mengucapkan “God Willing” (insya Allah). Umat Islam mengucapkan kalimat ini juga sebelum mereka melakukan apapun. Sebagaimana dituntunkan dalam Alquran surat 18 (Al-Kahfi) ayat 23-24.
🌻Kelima:Yesus mencuci wajah, kedua tangan, dan kedua kakinya sebelum shalat. Hal yang sama juga dilakukan oleh seorang muslim.
🌻Keenam:Yesus dan nabi-nabi lainnya yang terdapat di dalam Injil shalat dengan meletakkan kepala mereka di tanah. Dijelaskan dalam Matthew 26:39. Muslim juga melakukan demikian. Sebagaimana diajarkan Alquran dalam surta 3 (Ali Imran) ayat 43.
🌻Ketujuh :Yesus memiliki janggut dan memakai throbe (gamis). Hal ini disunnahkan bagi seorang muslim.
🌻Kedelapan :Yesus mengikuti syariat (syariatnya tauhid sama seperti nabi-nabi sebelumnya pen.) dan mengimani semua nabi. Lihat Matther 5:17. Muslim juga diajarkan demikian oleh Alquran. Lihatlah surat 3 (Ali Imran) ayat 84 dan 2 (Al-Baqarah) 285.
🌻Kesembilan :Ibu Yesus : Maryam, mengenakan pakaian yang menutupi seluruh tubuhnya dan mengenakan hijab. Sebagaimana terdapat dalam 1 Timothy 2:9, Genesis 24: 64-65, dan Corinthians 11:6. Wanita muslimah juga mengenakan pakaian yang sama. Al-quran mengajarkan mereka dalam surat 33 (Al-Ahzab) ayat 59.
🌻Kesepuluh :Yesus dan nabi-nabi lainnya yang disebutkan di dalam Injil berpuasa hingga lebih dari 40 hari. Lihat Exodus 34:28, Daniel 10:2-6. 1Kings 19:8 dan Matthew 4:1. Muslim pun berpuasa selama bulan Ramadhan. Seorang muslim diwajibkan berpuasa sebulan penuh, 30 hari. Lihat Alquran surat 2 (Al-Baqarah) ayat 183. Kemudian dianjurkan untuk melanjutkan berpuasa 6 hari untuk menambah ganjaran pahala.
🌻Kesebelas :Yesus mengajarkan agar berucap “Kedamaian untuk rumah ini” ketika memasuki rumah. Lihat Luke 10:5. Dan juga memberi salam kepada orang-orang di dalam rumah dengan ucapan “Kedamaian untuk kalian”. Sekali lagi, muslim melakukan hal yang sama persis dengan apa yang dilakukan dan diajarkan Yesus. Ketika kita masuk ke rumah kita, atau rumah orang lain, kita mengucapkan “Bismillah” dan juga memberi salam “assalamualaikum”. Inilah tuntunan Alquran dalam surat 24 (An-Nur) ayat 61.
🌻Kedua belas : Yesus dikhitan (disunat). Khitan merupakan salah satu dari 5 sunnah fitrah dalam ajaran Islam. Dalam Islam, seorang laki-laki diwajibkan untuk berkhitan. Berdasarkan Injil Luke 2:21. Yesus berusia 8 hari saat ia dikhitan. Di dalam Taurat
, Allah berfirman kepada Nabi Ibrahim bahwa khitan adalah sebuah “perjanjian abadi”. Lihat Genesis 17:13. Di dalam Alquran, surat 16 (An-Nahl) ayat 123, seorang muslim diwajibkan untuk mengikuti agama Nabi Ibrahim. Nabi Muhammad ﷺ bersabda, “Ibrahim berkhitan setelah berumur delapan puluh tahun” (HR. Bukhari, Muslim, dan Ahmad).
🌻Ketiga belas : Yesus berbicara dalam bahasa Aramaik dan menyebut Tuhan dengan Elah. Secara penyebutan atau pelafalan, sama dengan lafadz Allah. Aramaik adalah bahasa kuno. Ia merupakan bahasa Bible. Bahasa ini merupakan salah satu dari Bahasa Semit. Termasuk juga bahasa Hebrew (Ibrani), Arab, Ethiopia, dan bahasa-bahasa kuno lainnya seperti bahasa Assyria dan Babylonia yang merupakan Bahasa orang-orang Akkadia.
Bahasa Aramaik “Elah” dan bahasa Arab “Allah” adalah sama.
Kata Aramaik “Elah” berasal dari bahasa Arab “Allah”. Yang artinya adalah Tuhan. Allah dalam bahasa Arab artinya juga Tuhan. Tuhan Yang Mahatinggi. Anda bisa dengan mudah mendapatkan kesamaan pelafalannya. Dengan demikian, Tuhannya Yesus juga merupakan Tuhannya orang-orang Islam. Dialah Tuhan semua manusia. Dan Tuhan semua makhluk yang ada.
Emanuel Adebayor: "Mengapa Saya Memeluk Islam" !!!
Nah, sekarang katakan kepadaku, siapakah pengikut Yesus yang sebenarnya? Tentu saja jawabnya umat Islam. Sekarang saya yakin saya telah menjadi pengikut Yesus yang sebenarnya”. Tutup Adebayor.
Penutup :
Kajian yang dilakukan Adebayor benar-benar menunjukkan bahwa yang benar itu jelas dan yang menyimpang itu juga telah jelas. Oleh karena itu, benarlah apa yang Allah firmankan,
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS:Ali Imran | Ayat: 85).
Rugilah mereka yang memilih agama selain Islam. Apalagi menukarnya dengan yang selainnya.
Sumber: theheraldng.com
www.KisahMuslim.com
--------
Ust.Pujianto :
Bismillah
Diberitahukan kepada seluruh wali santri SMA IHBS baik kelas X, XI maupun XII bahwa besok pada:
Hari : Ahad
Tanggal: 13 Desember 2015
Pukul : 08.00 - 18.00
Adalah waktunya kunjungan.
Mohon kerjasamanya kepada seluruh wali santri untuk mengunjungi putra-putranya pada batas waktu yang telah kami tentukan.
Syukron wa jazakumullohu khoiron
Diberitahukan kepada seluruh wali santri SMA IHBS baik kelas X, XI maupun XII bahwa besok pada:
Hari : Ahad
Tanggal: 13 Desember 2015
Pukul : 08.00 - 18.00
Adalah waktunya kunjungan.
Mohon kerjasamanya kepada seluruh wali santri untuk mengunjungi putra-putranya pada batas waktu yang telah kami tentukan.
Syukron wa jazakumullohu khoiron
----------
Hati Nurani
Seorang teman yang memiliki banyak kesempatan untuk memperkaya diri dengan cara yang tidak benar (keburukan), tidak melakukannya. Tanya saya, "Mengapa?" Jawabnya, "Ketika akan melakukan keburukan tersebut, saya bertanya pada hati nurani."
Sejalan dengan hati nurani, 14 abad yang lalu Rasulullah SAW menganjurkan seseorang akan melakukan perbuatan buruk dengan bersabda,"Tanyakan kepada hati nuranimu. Kebajikan adalah yg membuat jiwa dan hatimu tentram, sedangkan dosa adalah yang membuat jiwa dan hatimu gelisah meskipun orang lain berulang kali membenarkanmu."
Bagaimana bila hati nurani kita tidak peka? Manusia tempatnya salah dan lupa. Namun hal tersebut jangan dijadikan pembenaran bahwa kita boleh melakukan keburukan. Atau mungkin kita telah terbiasa melakukan keburukan yang dianggap lazim dan kecil oleh sebagian orang, seperti merekayasan kuitansi. Ketika kita melakukan keburukan, noktah hitam akan menempel di hati. Walaupun keburukan tersebut kecil, namun sering (kebiasaan), maka noktah hitam itu semakin banyak dan hampir menutupi hati.
Keburukan-keburukan datang begitu lembut seperti bisikan halus hingga tak terdengar dan tak terlihat bagai semut kecil hitam yang merayap di batu hitam pada pekatnya malam.
Bisikan keburukan dapat kita rasakan saat kita merenungkan, berfikir dan mengevaluasi tindakan-tindakan kita menjelang heningnya malam saat berbicara kepada hati nurani. Apakah hari ini kita melakukan keburukan-keburukan? Pastilah masih ada titik-titik putih di hati kita yang akan menjawab. Bila ada, mohon ampunan pada Allah dan berkomitmen dengan kuat dan berulang-ulang tidak akan mengulangi keburukan-keburukan.
Dengan menghilangkan keburukan-keburukan, maka noktah-noktah hitam akan mengelupas dari hati hingga titik-titik putih akan mengendalikan hati. Akhirnya hati nurani menjadi kompas kembali dan memberi petunjuk kepada kita tentang tujuan hidup ini.
-------------------------------------------------------
Dari hamba yang lemah dan beristighfar karena noktah hitam melekat
Seorang teman yang memiliki banyak kesempatan untuk memperkaya diri dengan cara yang tidak benar (keburukan), tidak melakukannya. Tanya saya, "Mengapa?" Jawabnya, "Ketika akan melakukan keburukan tersebut, saya bertanya pada hati nurani."
Sejalan dengan hati nurani, 14 abad yang lalu Rasulullah SAW menganjurkan seseorang akan melakukan perbuatan buruk dengan bersabda,"Tanyakan kepada hati nuranimu. Kebajikan adalah yg membuat jiwa dan hatimu tentram, sedangkan dosa adalah yang membuat jiwa dan hatimu gelisah meskipun orang lain berulang kali membenarkanmu."
Bagaimana bila hati nurani kita tidak peka? Manusia tempatnya salah dan lupa. Namun hal tersebut jangan dijadikan pembenaran bahwa kita boleh melakukan keburukan. Atau mungkin kita telah terbiasa melakukan keburukan yang dianggap lazim dan kecil oleh sebagian orang, seperti merekayasan kuitansi. Ketika kita melakukan keburukan, noktah hitam akan menempel di hati. Walaupun keburukan tersebut kecil, namun sering (kebiasaan), maka noktah hitam itu semakin banyak dan hampir menutupi hati.
Keburukan-keburukan datang begitu lembut seperti bisikan halus hingga tak terdengar dan tak terlihat bagai semut kecil hitam yang merayap di batu hitam pada pekatnya malam.
Bisikan keburukan dapat kita rasakan saat kita merenungkan, berfikir dan mengevaluasi tindakan-tindakan kita menjelang heningnya malam saat berbicara kepada hati nurani. Apakah hari ini kita melakukan keburukan-keburukan? Pastilah masih ada titik-titik putih di hati kita yang akan menjawab. Bila ada, mohon ampunan pada Allah dan berkomitmen dengan kuat dan berulang-ulang tidak akan mengulangi keburukan-keburukan.
Dengan menghilangkan keburukan-keburukan, maka noktah-noktah hitam akan mengelupas dari hati hingga titik-titik putih akan mengendalikan hati. Akhirnya hati nurani menjadi kompas kembali dan memberi petunjuk kepada kita tentang tujuan hidup ini.
-------------------------------------------------------
Dari hamba yang lemah dan beristighfar karena noktah hitam melekat
-----
Ust.Zaenal Abidin Lc :
MEMUKUL ANAK ‼
‼ Syarat-syarat Kebolehan Memukul Anak ‼
1. Anak tersebut sudah bisa memahami pendidikan adab dengan bentuk pukulan, sehingga tidak diperkenankan memukul anak yang belum bisa memahami tujuan pukulan yang diberikan kepadanya.
2. Pendidikan adab dengan memukul ini diberikan oleh orang yang berwenang atas anak tersebut.
3. Tidak berlebihan di dalam memukul, baik dari sisi jumlah pukulan, cara memukul, jenis pukulan, anggota badan yang dipukul, dan yang lainnya.
4. Anak tersebut memang melakukan sebuah perbuatan yang karenanya ia berhak mendapatkan pendidikan adab dengan cara dipukul.
5. Pengajaran adab dengan memukul ini TIDAK DITUJUKAN untuk melampiaskan dendam atau amarah, karena bila tujuannya untuk membalas dendam atau menyalurkan kemarahan, orang tua atau pendidik tersebut tidak menjadi seorang pendidik adab, namun ia sekedar tidak mau kalah saja dengan anak (didik)nya.
📖 Al-Qaul al-Mufid 'ala Kitab a-Tauhid, karya asy-Syaikh Ibnun'Utsaimin رحمه الله hal. 671 Bab Ma Ja-a fi Katsratil Half.
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin رحمه الله )di dalam Silsilah Liqaat al-Bab al-Maftuh pertemuan ke-192 dari kaset ketiga) mengatakan,
"Pukulan untuk mendidik dibolehkan dalam setiap keadaannya dengan syarat tidak meninggalkan bekas."
6. Menjauhi memukul wajah.
7.Pukulan tidak boleh melebihi 10 kali.
8. Tidak boleh memukul menggunakan api.
9. Tidak boleh memukul di tempat-tempat yang membahayakan bila dipukul seperti mata, kemaluannya, dan anggota sensitif lainnya.
10. Tidak boleh memukul dengan benda tajam seperti pisau.
11. Tidak boleh memukul karena alasan yang batil, yang tidak dibenarkan syariat, misalkan karena anak tidak mau membelikan rokok atau Qat (sejenis narkoba) untuk ayahnya, atau perkara-perkara haram lainnya.
12. Tidak boleh memukul dengan alat yang bisa mematahkan tulang atau merobek kulit.
13. Bila pukulan diberikan karena masalah shalat, disyaratkan usia anak sudah sempurna sepuluh tahun.
14. Tidak boleh memukul anak kecil dengan tujuan menyulut api kemarahan/menjadikan ibunya (jengkel) kepada ayahnya, dan sebaliknya.
15. Pukulan tidak boleh diberikan pada waktu seseorang sedang sangat marah.
16. Orang yang hendak mengajarkan adab tersebut -baik orang tua ataupun guru- harus memastikan kesalahan itu benar ada pada si anak.
17. Memukul harus dikarenakan alasan yang memang ada urgensinya, bukan karena alasan-alasan sepele.
18. Memukul tidak boleh dijadikan satu-satunya metode di dalam memberikan pendidikan adab kepada anak kecil.
Bahkan di sana ada berbagai metode ta'dib kepada anak. Di antaranya: nasihat, menahannya di kamar sesuai kebutuhan, dll.
19. Hendaknya pukulan diberikan pada anggota-anggota badan tertentu yang tidak akan berisiko bahaya dengan dipukul, seperti punggung, paha, dan telapak tangan.
20. Ayah atau ibu tidak boleh mendoakan kejelekan atas anak mereka, karena larangan Rasulullah صلى الله عليه وسلم di dalam hal ini dan karena kebaikan anak itu baru diraih dengan tarbiyah(pendidikan) dan ta'lim (pengajaran ilmu).
Terakhir, kami mewasiatkan untuk menggantung cemeti di tempat yang anggota keluarga bisa melihatnya, karena yang demikian ini adalah pendidikan adab bagi mereka. Sebagaimana sabda Nabi صلى الله عليه وسلم,
"Gantungkan cambuk di tempat yang bisa dilihat anggota keluarga, karena hal ini adalah pendidikan adab bagi mereka."
[Dikeluarkan oleh al-Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad, ath-Thabarani dalam alKabir, Ibnu 'Adi dan Abu Nu'aim dalam al-Hilyah dari Abdullah bin Umar رضي الله عنهما , dan dishahihkannoleh al-Albani رحمه الله dalam Shahihul Jami' (4021) dan ash-Shahihah (1446). Dikeluarkan pula oleh Abdurrazzaq ash-Shan'ani dan ath-Thabarani dalam al-Kabir, al-Khathib dalam Tarikh Baghdad, dan Ibnu 'Asakir dalam Tarikh Dimasyq dari Abdullah bin 'Abbasرضي الله عنهما sebagaimana dalam Shahihul Jami' (4022) dan ash-Shahihah 1447].
Seorang penyair mengatakan,
Jangan sekali-kali engkau berduka,
bila dengan pukulan anak-anak didera.
Pukulan bermanfaat bagi mereka,
Ilmu mengangkat derajat mereka.
Andai bukan dengan sebab rasa takut,
tidak akan mereka membaca,
tidak pula menulis dengan pena.
Andai bukan dengan sebab seorang guru,
niscaya semisal binatang seluruh manusia,
Tanpa ilmu, adab pun tiada.
📚Tahqiqut Tajrid fi Syarhi Kitabit Tauhid karya Abdul Hadi bin Muhammad al-'Ajili (2/363)
📚 Lihat Majmu' Fatawa Syaikh Ibni Baz (24/56)
📚 Fatawa Nur 'alad Darb, Syaikh Ibnu 'Utsaimin dan Liqa' al-Bab al-Maftuh, Syaikh Ibnu 'Utsaimin عثيمين
شُرُوطُ ضَرْبِ الصِّغَارِ
1.أنْ يكونَ الصغيرُ قابلًا للتأديب، فلا يضرب مَنْ لا يعرف المراد بالضرب .
2. أنْ يكونَ التأديب ممَّنْ له ولايةٌ عليه .
3. أن لا يسرف في ذلك كميةً أو كيفيةً أو نوعًا أو موضعًا إلى غير ذلك.
4. أنْ يقع من الصغير ما يستحق التأديب عليه.
5. أنْ يقصد تأديبَهُ لا الانتقام لنفسه، فإن قصد الانتقام لم يكنْ مؤدبًا، بل منتصر.
القول المفيد على كتاب التوحيد لشيخ ابن عثيمين ـ رحمه الله ـ صـ 671 باب ما جاء في كثرة الحلف .
وقال في سلسلة لقاءات الباب المفتوح لقاء رقم ( 192 ) عن الشرط الثالث هنا قال هناك :
( ويقيد الضرب في كل أحواله بأنَّه غير مبرح ).
6. أنْ يجتنب ضرب الوجه .
7. أن لا يكون الضرب أكثر من عشر ضربات .
8.أن لا يكون التأديب بالنَّار .
9. أن لا يكون الضرب في الأماكن الخطيرة مثل العين والخصيتين إلى غير ذلك .
10. أن لا يكون الضرب بشيء حاد مثل السكين .
11. أن لا يكون الضرب على شيءٍ باطل كأن يكون الولد امتنع من شراء الدخان لأبيه أو القات أو أي شيء محرم .
12. أن لا يكون الضرب بأداةٍ تكسر العظم أو تشق الجلد .
13. إذا كان الضرب من أجل الصلاة فيُشترط أن يكون قد استكمل السنة العاشرة .
14. أن لا يكون ضرب الصغار من أجل أن يغيظ الأب أمهم، ولا من أجل أن تغيظ الأم أباهم .
15. أن لا يكون الضرب في وقت الغضب الشديد .
16. أن يتأكد المؤدب من وجود الخطأ عند الصغير .
17. أن يكون الضرب على أشياء ذات أهمية، فلا يكون على أمورٍ تافة.
18. أن لا يكون الضرب هو الوحيد في تأديب الصغار، بل هناك أنواعٌ من التأديب لصغار ومنها : النصيحة، والحبس في غرفة بقدر الحاجة.
19. أن يكون الضرب بأعضاء معينة لا يحصل عليها خطر كظهر والفخذ والكَفِّ.
20. أن لا يدعو الأب أو الأم على ولدهما لنهي الرسول ـ صلى الله عليه وآله وسلم ـ عن ذلك ولأنَّ الخير حاصل في التربية والتعليم .
وأخيرًا نوصي بتعليق السوط حيث يراه أهل البيت فإنَّه أدبٌ لهم كما قال النبي ـ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ـ : ( عَلِّقُوا السَّوْطَ حَيْثُ يَرَاهُ أَهْلُ الْبَيْتِ، فَإِنَّهُ آدِبٌ لَهُمْ ) أخرجه البخاري في الأدب المفرد والطبراني في الكبير وابن عدي وأبو نعيم في الحلية عن عبدالله بن عمر وصححه الشيخ الألباني ـ رحمة الله عليه ـ في صحيح الجامع (4021) وفي الصحيحة (1446)، وأخرجه عبدالرزاق الصنعاني والطبراني في الكبير والخطيب في تأريخ بغداد وابن عساكر في تأريخ دمشق عن عبدالله بن عَبَّاس كما في صحيح الجامع ( 4022 ) وفي الصحيحة ( 1447 ).قال الشاعر :
لا تحزنَنَّ على الصبيانِ إنْ ضُرِبُوا
فالضرب يبرا ويبقى العلمُ والأدبُ
الضربُ ينفعُهُم والعلمُ يرفعُهُم
لولا المخافة ما قرؤوا وما كتبوا
لولا المُعَلِّمُ كان الناسُ كلُهُمُ
شبه البهائمِ لا علمٌ ولا أدبُ
📚 تحقيق التجريد في شرح كتاب التوحيد لعبدالهادي بن محمد بن عبدالهادي العجيلي( 2 / 363 ) .
📚 انظر مجموع فتاوى الشيخ ابن باز ( 24 / 56 )
📚 وفتاوى نور على الدرب لشيخ ابن عثيمين ولقاء الباب المفتوح لشيخ ابن عثيمين رحمه الله
https://telegram.me/knoozatharia
https://telegram.me/majalahqonitah
🎀 مجموعة روضة الأطفال🎀
1. Anak tersebut sudah bisa memahami pendidikan adab dengan bentuk pukulan, sehingga tidak diperkenankan memukul anak yang belum bisa memahami tujuan pukulan yang diberikan kepadanya.
2. Pendidikan adab dengan memukul ini diberikan oleh orang yang berwenang atas anak tersebut.
3. Tidak berlebihan di dalam memukul, baik dari sisi jumlah pukulan, cara memukul, jenis pukulan, anggota badan yang dipukul, dan yang lainnya.
4. Anak tersebut memang melakukan sebuah perbuatan yang karenanya ia berhak mendapatkan pendidikan adab dengan cara dipukul.
5. Pengajaran adab dengan memukul ini TIDAK DITUJUKAN untuk melampiaskan dendam atau amarah, karena bila tujuannya untuk membalas dendam atau menyalurkan kemarahan, orang tua atau pendidik tersebut tidak menjadi seorang pendidik adab, namun ia sekedar tidak mau kalah saja dengan anak (didik)nya.
📖 Al-Qaul al-Mufid 'ala Kitab a-Tauhid, karya asy-Syaikh Ibnun'Utsaimin رحمه الله hal. 671 Bab Ma Ja-a fi Katsratil Half.
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin رحمه الله )di dalam Silsilah Liqaat al-Bab al-Maftuh pertemuan ke-192 dari kaset ketiga) mengatakan,
"Pukulan untuk mendidik dibolehkan dalam setiap keadaannya dengan syarat tidak meninggalkan bekas."
6. Menjauhi memukul wajah.
7.Pukulan tidak boleh melebihi 10 kali.
8. Tidak boleh memukul menggunakan api.
9. Tidak boleh memukul di tempat-tempat yang membahayakan bila dipukul seperti mata, kemaluannya, dan anggota sensitif lainnya.
10. Tidak boleh memukul dengan benda tajam seperti pisau.
11. Tidak boleh memukul karena alasan yang batil, yang tidak dibenarkan syariat, misalkan karena anak tidak mau membelikan rokok atau Qat (sejenis narkoba) untuk ayahnya, atau perkara-perkara haram lainnya.
12. Tidak boleh memukul dengan alat yang bisa mematahkan tulang atau merobek kulit.
13. Bila pukulan diberikan karena masalah shalat, disyaratkan usia anak sudah sempurna sepuluh tahun.
14. Tidak boleh memukul anak kecil dengan tujuan menyulut api kemarahan/menjadikan ibunya (jengkel) kepada ayahnya, dan sebaliknya.
15. Pukulan tidak boleh diberikan pada waktu seseorang sedang sangat marah.
16. Orang yang hendak mengajarkan adab tersebut -baik orang tua ataupun guru- harus memastikan kesalahan itu benar ada pada si anak.
17. Memukul harus dikarenakan alasan yang memang ada urgensinya, bukan karena alasan-alasan sepele.
18. Memukul tidak boleh dijadikan satu-satunya metode di dalam memberikan pendidikan adab kepada anak kecil.
Bahkan di sana ada berbagai metode ta'dib kepada anak. Di antaranya: nasihat, menahannya di kamar sesuai kebutuhan, dll.
19. Hendaknya pukulan diberikan pada anggota-anggota badan tertentu yang tidak akan berisiko bahaya dengan dipukul, seperti punggung, paha, dan telapak tangan.
20. Ayah atau ibu tidak boleh mendoakan kejelekan atas anak mereka, karena larangan Rasulullah صلى الله عليه وسلم di dalam hal ini dan karena kebaikan anak itu baru diraih dengan tarbiyah(pendidikan) dan ta'lim (pengajaran ilmu).
Terakhir, kami mewasiatkan untuk menggantung cemeti di tempat yang anggota keluarga bisa melihatnya, karena yang demikian ini adalah pendidikan adab bagi mereka. Sebagaimana sabda Nabi صلى الله عليه وسلم,
"Gantungkan cambuk di tempat yang bisa dilihat anggota keluarga, karena hal ini adalah pendidikan adab bagi mereka."
[Dikeluarkan oleh al-Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad, ath-Thabarani dalam alKabir, Ibnu 'Adi dan Abu Nu'aim dalam al-Hilyah dari Abdullah bin Umar رضي الله عنهما , dan dishahihkannoleh al-Albani رحمه الله dalam Shahihul Jami' (4021) dan ash-Shahihah (1446). Dikeluarkan pula oleh Abdurrazzaq ash-Shan'ani dan ath-Thabarani dalam al-Kabir, al-Khathib dalam Tarikh Baghdad, dan Ibnu 'Asakir dalam Tarikh Dimasyq dari Abdullah bin 'Abbasرضي الله عنهما sebagaimana dalam Shahihul Jami' (4022) dan ash-Shahihah 1447].
Seorang penyair mengatakan,
Jangan sekali-kali engkau berduka,
bila dengan pukulan anak-anak didera.
Pukulan bermanfaat bagi mereka,
Ilmu mengangkat derajat mereka.
Andai bukan dengan sebab rasa takut,
tidak akan mereka membaca,
tidak pula menulis dengan pena.
Andai bukan dengan sebab seorang guru,
niscaya semisal binatang seluruh manusia,
Tanpa ilmu, adab pun tiada.
📚Tahqiqut Tajrid fi Syarhi Kitabit Tauhid karya Abdul Hadi bin Muhammad al-'Ajili (2/363)
📚 Lihat Majmu' Fatawa Syaikh Ibni Baz (24/56)
📚 Fatawa Nur 'alad Darb, Syaikh Ibnu 'Utsaimin dan Liqa' al-Bab al-Maftuh, Syaikh Ibnu 'Utsaimin عثيمين
شُرُوطُ ضَرْبِ الصِّغَارِ
1.أنْ يكونَ الصغيرُ قابلًا للتأديب، فلا يضرب مَنْ لا يعرف المراد بالضرب .
2. أنْ يكونَ التأديب ممَّنْ له ولايةٌ عليه .
3. أن لا يسرف في ذلك كميةً أو كيفيةً أو نوعًا أو موضعًا إلى غير ذلك.
4. أنْ يقع من الصغير ما يستحق التأديب عليه.
5. أنْ يقصد تأديبَهُ لا الانتقام لنفسه، فإن قصد الانتقام لم يكنْ مؤدبًا، بل منتصر.
القول المفيد على كتاب التوحيد لشيخ ابن عثيمين ـ رحمه الله ـ صـ 671 باب ما جاء في كثرة الحلف .
وقال في سلسلة لقاءات الباب المفتوح لقاء رقم ( 192 ) عن الشرط الثالث هنا قال هناك :
( ويقيد الضرب في كل أحواله بأنَّه غير مبرح ).
6. أنْ يجتنب ضرب الوجه .
7. أن لا يكون الضرب أكثر من عشر ضربات .
8.أن لا يكون التأديب بالنَّار .
9. أن لا يكون الضرب في الأماكن الخطيرة مثل العين والخصيتين إلى غير ذلك .
10. أن لا يكون الضرب بشيء حاد مثل السكين .
11. أن لا يكون الضرب على شيءٍ باطل كأن يكون الولد امتنع من شراء الدخان لأبيه أو القات أو أي شيء محرم .
12. أن لا يكون الضرب بأداةٍ تكسر العظم أو تشق الجلد .
13. إذا كان الضرب من أجل الصلاة فيُشترط أن يكون قد استكمل السنة العاشرة .
14. أن لا يكون ضرب الصغار من أجل أن يغيظ الأب أمهم، ولا من أجل أن تغيظ الأم أباهم .
15. أن لا يكون الضرب في وقت الغضب الشديد .
16. أن يتأكد المؤدب من وجود الخطأ عند الصغير .
17. أن يكون الضرب على أشياء ذات أهمية، فلا يكون على أمورٍ تافة.
18. أن لا يكون الضرب هو الوحيد في تأديب الصغار، بل هناك أنواعٌ من التأديب لصغار ومنها : النصيحة، والحبس في غرفة بقدر الحاجة.
19. أن يكون الضرب بأعضاء معينة لا يحصل عليها خطر كظهر والفخذ والكَفِّ.
20. أن لا يدعو الأب أو الأم على ولدهما لنهي الرسول ـ صلى الله عليه وآله وسلم ـ عن ذلك ولأنَّ الخير حاصل في التربية والتعليم .
وأخيرًا نوصي بتعليق السوط حيث يراه أهل البيت فإنَّه أدبٌ لهم كما قال النبي ـ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ـ : ( عَلِّقُوا السَّوْطَ حَيْثُ يَرَاهُ أَهْلُ الْبَيْتِ، فَإِنَّهُ آدِبٌ لَهُمْ ) أخرجه البخاري في الأدب المفرد والطبراني في الكبير وابن عدي وأبو نعيم في الحلية عن عبدالله بن عمر وصححه الشيخ الألباني ـ رحمة الله عليه ـ في صحيح الجامع (4021) وفي الصحيحة (1446)، وأخرجه عبدالرزاق الصنعاني والطبراني في الكبير والخطيب في تأريخ بغداد وابن عساكر في تأريخ دمشق عن عبدالله بن عَبَّاس كما في صحيح الجامع ( 4022 ) وفي الصحيحة ( 1447 ).قال الشاعر :
لا تحزنَنَّ على الصبيانِ إنْ ضُرِبُوا
فالضرب يبرا ويبقى العلمُ والأدبُ
الضربُ ينفعُهُم والعلمُ يرفعُهُم
لولا المخافة ما قرؤوا وما كتبوا
لولا المُعَلِّمُ كان الناسُ كلُهُمُ
شبه البهائمِ لا علمٌ ولا أدبُ
📚 تحقيق التجريد في شرح كتاب التوحيد لعبدالهادي بن محمد بن عبدالهادي العجيلي( 2 / 363 ) .
📚 انظر مجموع فتاوى الشيخ ابن باز ( 24 / 56 )
📚 وفتاوى نور على الدرب لشيخ ابن عثيمين ولقاء الباب المفتوح لشيخ ابن عثيمين رحمه الله
https://telegram.me/knoozatharia
https://telegram.me/majalahqonitah
🎀 مجموعة روضة الأطفال🎀
---------
Ummu Gani :
Tiga Kesalahan Ketika Shalat Berjamaah
Salah satu dari syiar Islam adalah shalat berjamaah, yaitu shalat yang dikerjakan dengan bersama-sama, dengan menunjuk satu orang sebagai imam (pemimpin shalat) dan lainnya menjadi makmum.
Keutamaan shalat berjamaah ini telah dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dalam sabdanya, “Shalat jamaah lebih utama daripada shalat sendirian dengan terpaut dua puluh tujuh derajat.” (HR. Bukhari Muslim)
Namun sering kita melihat ada beberapa kesalahan yang dilakukan ketika melaksanakan shalat berjamaah. Diantaranya adalah:
Pertama, seorang makmum mendahului gerakan imam.
Dijadikannya imam dalam shalat berjamaah adalah untuk diikuti, maka makmum tidak dibenarkan untuk mendahului gerakan imam.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dalam kitab shahihnya disebutkan: “Dari Abu Hurairah ra. bahwa Nabi SAW bersabda, ‘Tidakkah orang yang mengangkat kepalanya sebelum imam, merasa takut sekiranya Allah mengubah kepalanya menjadi kepala keledai atau Allah menjadikan rupanya sebagai rupa keledai.”
Makmum yang mendahului imam mendapatkan ancaman yang keras, bahwa rupanya akan diubah menjadi rupa keledai, karena antara dirinya dan keledai mempunyai kesamaan dalam kejahilan (kebodohan). Karena jika dia tahu, tentu dia tidak akan mendahului imam dalam setiap gerakan shalat.
Ancaman dengan perubahan rupa orang yang mengangkat kepalanya sebelum imam menjadi rupa keledai merupakan hal yang sangat mungkin terjadi dan hal ini termasuk jenis pengubahan wajah. Tetapi tidak pernah diriwayatkan kejadiannya secara sungguh-sungguh. Boleh jadi maknanya kembali kepada perubahan karakter, yaitu menjadi dungu seperti keledai.
Kedua, makmum yang jumlahnya satu berdiri di belakang imam atau di samping kiri imam.
Apabila shalat jamaah hanya terdiri dari dua orang (hanya ada imam dan satu makmum), maka posisi makmum adalah di samping kanan imam, bukan di kiri imam atau di belakangnya. Hal ini sebagaimana dikisahkan oleh Abdullah bin Abbas ra, dia berkata :
“Aku menginap di rumah bibiku, Maimunah. Lalu Nabi Shallallahu alaihi wa sallam shalat pada sebagian malam, lalu aku berdiri di samping kiri beliau. Maka beliau memegang kepalaku dan mendirikan aku di sisi kanan beliau.” (HR. Bukhari Muslim)
Abdullah bin Abbas pernah menginap di rumah bibinya, Maimunah. Maimunah ini adalah istri Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Ketika Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bangun malam untuk shalat, Ibnu Abbas juga ikut shalat bersama beliau. Dia berdiri di samping kiri beliau sebagai makmum. Namun kemudian beliau memegang kepalanya dan menyuruhnya berdiri di samping kanan beliau.
Ketiga, tidak mengucapkan aamiin ketika imam membaca aamiin.
Tidak ada alasan malas bagi makmum untuk mengucapkan aamiin ketika imam mengucapkan aamiin (setelah bacaan al-fatihah).
“Dari Abu Hurairah ra. Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ‘Jika imam mengucapkan ‘aamiin’, maka ucapkan pula ‘aamiin , karena barangsiapa yang mengucapkan ‘aamiin’ bersama-sama dengan ucapan ‘aamiin’ para malaikat, maka diampuni di antara dosanya yang telah lampau.” (HR. Bukhari Muslim)
Doa Al-Fatihah merupakan doa yang paling baik dan paling bermanfaat. Karena itu disyariatkan bagi orang yang shalat, baik imam maupun makmum, berjamaah atau sendirian, untuk mengucapkan “aamiin” sesudahnya, karena ucapan “aamiin” merupakan pembawaan doa.
Hadits di atas juga menunjukkan keutamaan ucapan “aamiin” dan ia menjadi sebab pengampunan dosa. Tapi menurut ulama, pengampunan dosa ini khusus berlaku untuk dosa-dosa kecil. Adapun dosa-dosa besar harus dilakukan dengan tobat.
Semoga Allah Subhanahu wa ta'ala memberikan petunjuk-Nya untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan kita dalam shalat.
Wallahu a’lam bishshawab.
(Disarikan dari Syarah Hadits Pilihan Bukhari Muslim, Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Ali Bassam)
Salah satu dari syiar Islam adalah shalat berjamaah, yaitu shalat yang dikerjakan dengan bersama-sama, dengan menunjuk satu orang sebagai imam (pemimpin shalat) dan lainnya menjadi makmum.
Keutamaan shalat berjamaah ini telah dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dalam sabdanya, “Shalat jamaah lebih utama daripada shalat sendirian dengan terpaut dua puluh tujuh derajat.” (HR. Bukhari Muslim)
Namun sering kita melihat ada beberapa kesalahan yang dilakukan ketika melaksanakan shalat berjamaah. Diantaranya adalah:
Pertama, seorang makmum mendahului gerakan imam.
Dijadikannya imam dalam shalat berjamaah adalah untuk diikuti, maka makmum tidak dibenarkan untuk mendahului gerakan imam.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dalam kitab shahihnya disebutkan: “Dari Abu Hurairah ra. bahwa Nabi SAW bersabda, ‘Tidakkah orang yang mengangkat kepalanya sebelum imam, merasa takut sekiranya Allah mengubah kepalanya menjadi kepala keledai atau Allah menjadikan rupanya sebagai rupa keledai.”
Makmum yang mendahului imam mendapatkan ancaman yang keras, bahwa rupanya akan diubah menjadi rupa keledai, karena antara dirinya dan keledai mempunyai kesamaan dalam kejahilan (kebodohan). Karena jika dia tahu, tentu dia tidak akan mendahului imam dalam setiap gerakan shalat.
Ancaman dengan perubahan rupa orang yang mengangkat kepalanya sebelum imam menjadi rupa keledai merupakan hal yang sangat mungkin terjadi dan hal ini termasuk jenis pengubahan wajah. Tetapi tidak pernah diriwayatkan kejadiannya secara sungguh-sungguh. Boleh jadi maknanya kembali kepada perubahan karakter, yaitu menjadi dungu seperti keledai.
Kedua, makmum yang jumlahnya satu berdiri di belakang imam atau di samping kiri imam.
Apabila shalat jamaah hanya terdiri dari dua orang (hanya ada imam dan satu makmum), maka posisi makmum adalah di samping kanan imam, bukan di kiri imam atau di belakangnya. Hal ini sebagaimana dikisahkan oleh Abdullah bin Abbas ra, dia berkata :
“Aku menginap di rumah bibiku, Maimunah. Lalu Nabi Shallallahu alaihi wa sallam shalat pada sebagian malam, lalu aku berdiri di samping kiri beliau. Maka beliau memegang kepalaku dan mendirikan aku di sisi kanan beliau.” (HR. Bukhari Muslim)
Abdullah bin Abbas pernah menginap di rumah bibinya, Maimunah. Maimunah ini adalah istri Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Ketika Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bangun malam untuk shalat, Ibnu Abbas juga ikut shalat bersama beliau. Dia berdiri di samping kiri beliau sebagai makmum. Namun kemudian beliau memegang kepalanya dan menyuruhnya berdiri di samping kanan beliau.
Ketiga, tidak mengucapkan aamiin ketika imam membaca aamiin.
Tidak ada alasan malas bagi makmum untuk mengucapkan aamiin ketika imam mengucapkan aamiin (setelah bacaan al-fatihah).
“Dari Abu Hurairah ra. Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ‘Jika imam mengucapkan ‘aamiin’, maka ucapkan pula ‘aamiin , karena barangsiapa yang mengucapkan ‘aamiin’ bersama-sama dengan ucapan ‘aamiin’ para malaikat, maka diampuni di antara dosanya yang telah lampau.” (HR. Bukhari Muslim)
Doa Al-Fatihah merupakan doa yang paling baik dan paling bermanfaat. Karena itu disyariatkan bagi orang yang shalat, baik imam maupun makmum, berjamaah atau sendirian, untuk mengucapkan “aamiin” sesudahnya, karena ucapan “aamiin” merupakan pembawaan doa.
Hadits di atas juga menunjukkan keutamaan ucapan “aamiin” dan ia menjadi sebab pengampunan dosa. Tapi menurut ulama, pengampunan dosa ini khusus berlaku untuk dosa-dosa kecil. Adapun dosa-dosa besar harus dilakukan dengan tobat.
Semoga Allah Subhanahu wa ta'ala memberikan petunjuk-Nya untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan kita dalam shalat.
Wallahu a’lam bishshawab.
(Disarikan dari Syarah Hadits Pilihan Bukhari Muslim, Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Ali Bassam)
-------------
Ummu Azka :
7 (tujuh) MACAM PERSAHABATAN, Tapi Hanya 1 Tersisa Sampai Di Akhirat .
1. “Ta’aruffan” , adalah persahabatan yang terjalin karena pernah berkenalan secara kebetulan, seperti pernah bertemu di kereta api, halte, bis, rumah sakit, pasar, terminal dan lainnya.
2. “Taariiihan”, adalah persahabatan yang terjalin karena faktor sejarah, misalnya teman sekampung, satu sekolahan, pernah kost bersama, dan sebagainya.
3. “Ahammiyyatan”, adalah persahabatan yang terjalin karena faktor kepentingan tertentu, seperti bisnis, politik, boleh jadi juga karena ada maunya dan sebagainya.
4. “Faarihan”, adalah persahabatan yang terjalin karena faktor hobbi, seperti teman futsal, badminton, tenis, memancing, dan sebagainya.
5. “Amalan”, adalah persahabatan yang terjalin karena satu profesi, misalnya sama-sama dokter, guru, dan sebagainya.
6. “Aduwwan”, adalah seolah sahabat tetapi musuh, di depan seolah baik tetapi sebenarnya hatinya penuh benci, menunggu, mengincar kejatuhan sahabatnya, “Bila engkau memperoleh nikmat, ia benci, bila engkau tertimpa musibah, ia senang” (QS 3:120).
Rasulullah mengajarkan doa, “Allahumma ya Allah selamatkanlah hamba dari sahabat yg bila melihat kebaikanku ia sembunyikan, tetapi bila melihat keburukanku ia sebarkan.”
7. “Hubban Iimaanan”, adalah sebuah ikatan persahabatan yang lahir batin, tulus saling cinta & sayang krn ALLAH, saling menolong, menasehati, menutupi aib sahabatnya, memberi hadiah, bahkan diam2 dipenghujung malam, ia doakan sahabatnya.
Boleh jadi ia tidak bertemu tetapi ia cinta sahabatnya karena Allah Ta’ala.
Dari ke 7 macam persahabatan diatas, 1 – 6 akan sirna di Akhirat. yang tersisa hanya ikatan persahabatan yang ke 7, yaitu persahabatan yang dilakukan karena Allah (QS 49:10),
“Teman2 akrab pada hari itu (Qiyamat) menjadi musuh bagi yang lain, kecuali persahabatan karena Ketaqwaan” (QS 43:67).
Selalu saling mengingatkan dlm kebaikan dan kesabaran.
Saudraku yang aku cintai karena Allah..
"Sahabat, dengarkanlah sejenak...
Di riwayatkan, bahwa: Apabila penghuni Surga telah masuk ke dalam Surga, lalu mereka tidak menemukan sahabat-sahabat mereka yang selalu bersama mereka dahulu di dunia, mereka bertanya tentang sahabat mereka itu kepada Allah Subhaanahu wa ta'ala ...
"Yaa Rabb...Kami tidak melihat sahabat-sahabat kami yang sewaktu di Dunia, Shalat bersama kami, Puasa bersama kami dan berjuang bersama kami,"
Maka Allah subhanahu wa ta'ala berfirman: "Pergilah ke neraka, lalu keluarkan sahabatmu yang di hatinya ada Iman walaupun hanya sebesar dzarrah."
(HR. Ibnul Mubarak dalam kitab "Az-Zuhd")
Al-Hasan Al-Bashri berkata:
"Perbanyaklah Sahabat-sahabat Mu'min-mu, karena Mereka memiliki Syafa'at pada hari kiamat."
Ibnul Jauzi pernah berpesan kepada Sahabat-sahabatnya sambil menangis:
"Jika kalian tidak menemukan aku nanti di surga bersama kalian, maka bertanyalah kepada Allah ta'ala tentang aku, "Wahai Rabb Kami.. Hamba-Mu fulan, sewaktu di dunia selalu mengingatkan kami tentang ENGKAU. Maka masukkanlah dia bersama kami di Surga-Mu.
" Sahabatku....
Mudah-mudahan dengan ini, aku telah Mengingatkanmu Tentang Allah ta'ala...Agar aku dapat bersamamu kelak di Surga & meraih Ridha-Nya...
Aku memohon kepada-Mu...
"Karuniakanlah kepadaku Sahabat-Sahabat yang selalu mengajakku untuk Tunduk, patuh & Taat kepada Syariat-Mu...Kekalkanlah persahabatan kami hingga kami bertemu di akhirat nanti dengan-Mu...Amiin..
Terima kasih sahabat.... Semoga Allah mengumpulkan kita didalam Firdaus-Nya....
Allahumma aamiin
1. “Ta’aruffan” , adalah persahabatan yang terjalin karena pernah berkenalan secara kebetulan, seperti pernah bertemu di kereta api, halte, bis, rumah sakit, pasar, terminal dan lainnya.
2. “Taariiihan”, adalah persahabatan yang terjalin karena faktor sejarah, misalnya teman sekampung, satu sekolahan, pernah kost bersama, dan sebagainya.
3. “Ahammiyyatan”, adalah persahabatan yang terjalin karena faktor kepentingan tertentu, seperti bisnis, politik, boleh jadi juga karena ada maunya dan sebagainya.
4. “Faarihan”, adalah persahabatan yang terjalin karena faktor hobbi, seperti teman futsal, badminton, tenis, memancing, dan sebagainya.
5. “Amalan”, adalah persahabatan yang terjalin karena satu profesi, misalnya sama-sama dokter, guru, dan sebagainya.
6. “Aduwwan”, adalah seolah sahabat tetapi musuh, di depan seolah baik tetapi sebenarnya hatinya penuh benci, menunggu, mengincar kejatuhan sahabatnya, “Bila engkau memperoleh nikmat, ia benci, bila engkau tertimpa musibah, ia senang” (QS 3:120).
Rasulullah mengajarkan doa, “Allahumma ya Allah selamatkanlah hamba dari sahabat yg bila melihat kebaikanku ia sembunyikan, tetapi bila melihat keburukanku ia sebarkan.”
7. “Hubban Iimaanan”, adalah sebuah ikatan persahabatan yang lahir batin, tulus saling cinta & sayang krn ALLAH, saling menolong, menasehati, menutupi aib sahabatnya, memberi hadiah, bahkan diam2 dipenghujung malam, ia doakan sahabatnya.
Boleh jadi ia tidak bertemu tetapi ia cinta sahabatnya karena Allah Ta’ala.
Dari ke 7 macam persahabatan diatas, 1 – 6 akan sirna di Akhirat. yang tersisa hanya ikatan persahabatan yang ke 7, yaitu persahabatan yang dilakukan karena Allah (QS 49:10),
“Teman2 akrab pada hari itu (Qiyamat) menjadi musuh bagi yang lain, kecuali persahabatan karena Ketaqwaan” (QS 43:67).
Selalu saling mengingatkan dlm kebaikan dan kesabaran.
Saudraku yang aku cintai karena Allah..
"Sahabat, dengarkanlah sejenak...
Di riwayatkan, bahwa: Apabila penghuni Surga telah masuk ke dalam Surga, lalu mereka tidak menemukan sahabat-sahabat mereka yang selalu bersama mereka dahulu di dunia, mereka bertanya tentang sahabat mereka itu kepada Allah Subhaanahu wa ta'ala ...
"Yaa Rabb...Kami tidak melihat sahabat-sahabat kami yang sewaktu di Dunia, Shalat bersama kami, Puasa bersama kami dan berjuang bersama kami,"
Maka Allah subhanahu wa ta'ala berfirman: "Pergilah ke neraka, lalu keluarkan sahabatmu yang di hatinya ada Iman walaupun hanya sebesar dzarrah."
(HR. Ibnul Mubarak dalam kitab "Az-Zuhd")
Al-Hasan Al-Bashri berkata:
"Perbanyaklah Sahabat-sahabat Mu'min-mu, karena Mereka memiliki Syafa'at pada hari kiamat."
Ibnul Jauzi pernah berpesan kepada Sahabat-sahabatnya sambil menangis:
"Jika kalian tidak menemukan aku nanti di surga bersama kalian, maka bertanyalah kepada Allah ta'ala tentang aku, "Wahai Rabb Kami.. Hamba-Mu fulan, sewaktu di dunia selalu mengingatkan kami tentang ENGKAU. Maka masukkanlah dia bersama kami di Surga-Mu.
" Sahabatku....
Mudah-mudahan dengan ini, aku telah Mengingatkanmu Tentang Allah ta'ala...Agar aku dapat bersamamu kelak di Surga & meraih Ridha-Nya...
Aku memohon kepada-Mu...
"Karuniakanlah kepadaku Sahabat-Sahabat yang selalu mengajakku untuk Tunduk, patuh & Taat kepada Syariat-Mu...Kekalkanlah persahabatan kami hingga kami bertemu di akhirat nanti dengan-Mu...Amiin..
Terima kasih sahabat.... Semoga Allah mengumpulkan kita didalam Firdaus-Nya....
Allahumma aamiin
----------
-------------
Hal-Hal yang Belum Banyak Diketahui Ketika Mengurus Jenazah
Oleh : Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc
1. Tidak ada sunnah menyedekapkan tangan jenazah
2. Tidak ada sunnah membuka wajah mayit ketika dikuburkan
3. Dalam mengantar jenazah, tidak boleh orang yang berkendara berada di depan mayit
4. Duduk di atas kuburan itu dosa besar
5. Tidak harus membuka tali pocong
6. Ketika di kuburan, tidak boleh duduk sebelum mayat diletakkan
7. Yang berada di liang adalah orang yang tidak jima’ pada malam harinya
8. Tidak ada dalil untuk memimpin do’a setelah mayit dikuburkan, yang ada ialah doa sendiri-sendiri
9. Disunnahkan bagi setiap hadirin untuk melemparkan 3 gumpalan tanah ke arah kepala mayat
10. Sunnah menyalatkan jenazah di tanah lapang
11.Sunnahnya tidak mengangkat tangan dalam takbir ketika shalat jenazah
12. Tidak sunnah menutup mayat dengan keranda
13. Tinggi kuburan maksimal 1 (satu) jengkal
14. Tidak usah mengganti dhamir hu menjadi ha karena dalam doa tersebut kembali kepada mayat, bukan jenis kelamin mayat
15. Tidak disunnahkan adzan dan iqomah di liang lahat, adzan adalah panggilan untuk sholat.
Dari kajian ﺃُﺳْﺘَﺎﺫُ Abu Yahya Badrusalam, Lc -ﺣﻔﻈﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻝ
----------Oleh : Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc
1. Tidak ada sunnah menyedekapkan tangan jenazah
2. Tidak ada sunnah membuka wajah mayit ketika dikuburkan
3. Dalam mengantar jenazah, tidak boleh orang yang berkendara berada di depan mayit
4. Duduk di atas kuburan itu dosa besar
5. Tidak harus membuka tali pocong
6. Ketika di kuburan, tidak boleh duduk sebelum mayat diletakkan
7. Yang berada di liang adalah orang yang tidak jima’ pada malam harinya
8. Tidak ada dalil untuk memimpin do’a setelah mayit dikuburkan, yang ada ialah doa sendiri-sendiri
9. Disunnahkan bagi setiap hadirin untuk melemparkan 3 gumpalan tanah ke arah kepala mayat
10. Sunnah menyalatkan jenazah di tanah lapang
11.Sunnahnya tidak mengangkat tangan dalam takbir ketika shalat jenazah
12. Tidak sunnah menutup mayat dengan keranda
13. Tinggi kuburan maksimal 1 (satu) jengkal
14. Tidak usah mengganti dhamir hu menjadi ha karena dalam doa tersebut kembali kepada mayat, bukan jenis kelamin mayat
15. Tidak disunnahkan adzan dan iqomah di liang lahat, adzan adalah panggilan untuk sholat.
Dari kajian ﺃُﺳْﺘَﺎﺫُ Abu Yahya Badrusalam, Lc -ﺣﻔﻈﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻝ
Umur 82 Tahun, Hafal Al Qur’an
UMMU Shalih. 82 tahun, mulai menghafal Al-Qur’an pada usianya yang ke-70. Tamasyanya ke taman hafalan Al-Qur’an, sungguh sangat menginspirasi. Cita-citanya yang tinggi, kesabaran, dan juga pengorbanannya patut kita teladani.
Inilah hasil wawancara dengan Ummu Shalih yang dimuat Majalah Ad-Dakwah di Malaysia.
● Motivasi apa yang mendorong Anda untuk menghafalkan Al-Qur’an pada umur yang setua ini?
Sebenarnya, cita-cita saya untuk menghafal Al-Qur’an sudah tumbuh sejak kecil. Kala itu ayah selalu mendoakanku agar menjadj hafizhah Al-Qur’an seperti beliau dan juga seperti kakak laki-lakiku. Dari hal itulah, aku mampu menghafal beberapa surat —kira-kira 3 juz.
Ketika usiaku menginjak 13 tahun, aku menikah. Tentu setelah itu aku tersibukkan dengan urusan rumah dan anak-anakku. Ketika aku dikaruniai 7 (tujuh) orang anak, suamiku wafat. Karena ketujuh buah hatiku masih kecil-kecil, maka seluruh waktuku tersita untuk mengurusi dan mendidik mereka.
Nah, ketika mereka sudah dewasa dan berkeluarga, maka waktu ku pun kembali luang. Dan hal yang pertama kali aku tunaikan adalah mencurahkan tenaga dan waktuku untuk mewujudkan cita-cita agungku yang tertunda untuk menghafal Kitabullah Azza wa Jalla.
● Bagaimana awal perjalanan Anda dalam menghafal?
Aku mulai menghafal kembali ketika putri bungsuku masih duduk di bangku Tsanawiyah (SMP). Dia salah satu putriku yang paling dekat denganku, dan dia sangat mencintaiku. Sebab kakak-kakak perempuannya telah menikah dan disibukkan dengan kehidupan baru mereka. Sedangkan, dia (putri bungsuku) tinggal bersamaku. Dia sangat santun, jujur, dan mencintai kebaikan.
Putri bungsuku pun bercita-cita untuk menghafal Al-Qur’an—terlebih ketika ustadzahnya menyemangati dirinya. Dari sinilah, saya dan juga putri bungsuku menghafal Al-Qur’an, setiap hari 10 ayat.
Bagaimana metode yang Anda gunakan untuk menghafal?
Setiap hari, kami hanya menghafal 10 ayat saja. Pada ba’da Ashar, Kami selalu duduk bersama. Putriku membaca ayat, kemudian aku menirukannya hingga 3 (tiga) kali. Setelah itu putriku menerangkan makna dari ayat-ayat yang Kami baca. Lantas membaca kembali ayat-ayat tersebut hingga 3 (tiga) kali.
Keesokan harinya, sebelum berangkat ke sekolah putriku mengulangi ayat-ayat tersebut untukku. Tak cukup itu saja, saya pun menggunakan tape recorder untuk mendengar murattal Syaikh Al-Hushairi, dan aku mengulanginya hingga 3 (tiga) kali. Aku pun mendengar murattal tersebut pada sebagian besar waktuku.
Kami menetapkan hari Jum’at, khusus untuk mengulangi kembali ayat-ayat yang kami hafal selama satu pekan. Demikian seterusnya, saya dan putri bungsuku selalu menghafal ayat-ayat Al-Qur’an dengan cara tersebut.
● Kapan Anda selesal menghafal seluruh Al-Qur’an?
Kira-kira 4,5 tahun berjalan aku sudah hafal 12 Juz dengan cara yang telah saya sebutkan. Kemudian putriku pun menikah. Ketika suaminya mengetahui kebiasaan kami, dia pun mengontrak sebuah rumah yang dekat dengan rumahku untuk memberikan kesempatan kepadaku dan putriku untuk menyempurnakan hafalan kami.
Semoga Allah membalas kebaikan menantuku dengan kebaikan yang lebih baik. Dialah yang selalu menyemangati kami, bahkan terkadang dia menemani kami untuk menyimak hafalan kami, menafsirkan ayat-ayat yang kami baca, dan juga memberikan pelajaran-pelajaran berharga kepada kami.
Tiga tahun kemudian, putriku tersibukkan dengan urusan anak-anaknya dan pekerjaan rumahnya. Sehingga tidak bisa melazimi kebiasaan yang telah kami jalani. Putriku pun merasa khawatir hafalanku menjadi terbengkalai. Maka, putriku pun mencarikan untukku seorang ustadzah agar dapat menemaniku menyempurnakan hafalanku.
Dengan taufik Allah Azza Wajalla aku pun telah purna menghafalkan seluruh Al-Qur’an. Semangat putriku pun masih membara untuk menyusulku menjadi hafizhah Al-Qur’an. Bahkan, tidak mengendur sedikit pun.
● Cita-cita Anda sangat tinggi, dan Anda pun telah mewujudkannya. Siapakah sosok wanita di sekitar Anda yang selalu mendukung Anda?
Motivasi saya telah jelas dan terang. Putri-putriku, juga para menantu perempuanku pastinya selalu mendukungku. Walau hanya satu jam, kami sepakat untuk mengadakan pertemuan sepekan sekali. Dalam pertemuan itu kami menghafal beberapa surat, dan saling menyimak hafalan. Terkadang pertemuan itu pun macet. Tetapi kemudian mereka bersepakat kembali untuk bertemu. Saya yakin, niat mereka semua sangat baik.
Tak ketinggalan pula, cucu-cucu perempuanku yang selalu memberikan kaset-kaset murattal Al-Qur’an. Hingga aku pun selalu memberi mereka bermacam-macam hadiah.
Awalnya, tetangga-tetanggaku juga tidak simpatik dengan cita-citaku. Mereka selalu mengingatkanku betapa sulitnya menghafal di usia yang daya ingatnya telah lemah. Tetapi ketika mereka melihat kebulatan tekadku, akhirnya mereka pun berbalik mendukung dan menyemangatiku. Ada di antara tetanggaku yang juga ikut tersulut semangatnya untuk menghafal, dan sedikit demi sedikit hafalannya pun mulai bertambah.
Ketika tetangga-tetanggaku mengetahui bahwa aku telah purna menghafal seluruh Al-Qur’an, mereka pun sangat berbahagia. Hingga kulihat air mata bahagia menetes di pipi mereka.
● Sekarang, apakah Anda merasa kesulitan untuk muraja’ah (mengulangi) hafalan?
Saya selalu mendengarkan murattal Al-Qur’an, dan menirukannya. Demikian juga ketika shalat, saya selalu membaca beberapa surat panjang. Terkadang pula saya meminta salah seorang putriku untuk menyimak hafalanku.
● Di antara putra-putri Anda, adakah yang juga hafizh seperti Anda?
Tak ada satu pun dari mereka yang hafal keseluruhan Al-Qur’an. Tetapi, insya Allah mereka selalu berusaha mencapai cita-cita menjadi hafizh. Semoga Allah menyampaikan mereka pada hal tersebut dengan bimbingan-Nya.
● Setelah hafal Al-Qur’an, tidak terpikirkan untuk menghafal hadits?
Saat ini, saya telah hafal 90 hadits, dan saya tetap berkeinginan untuk melanjutkannya, Insya Allah. Saya menghafalnya dengan mendengarkan dari kaset. Pada setiap akhir pekan, putriku membacakan untukku 3 (tiga) hadits. Sekarang, saya telah mencoba untuk menghafal hadits lebih banyak lagi.
● Setelah kurang lebih 12 tahun Anda disibukkan dengan menghafal Al-Qur’an, perubahan apa yang Anda rasakan dalam kehidupan Anda?
Benar, saya merasakan perubahan yang mendasar dalam diri saya. Walau sebelum menghafal–untuk Allah segala pujian—saya selalu menjaga diri untuk senantiasa dalam ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Setelah disibukkan dengan menghafalkan Al-Qur’an, justru saya merasakan kelapangan hati yang tak terkira, dan sirnalah seluruh kecemasan dalam diriku. Saya pun tidak pernah menyangka akan terbebas dari perasaan khawatir terhadap urusan-urusan yang menimpa anak-anakku.
Moral dan spiritku benar-benar terangkat. Hingga aku pun rela berpayah-payah untuk mewujudkan kerinduanku dalam mewujudkan cita-citaku. Inilah nikmat terbesar yang diberikan oleh Sang Khaliq Azza Wajalla kepadaku sebagai wanita tua, suami pun telah tiada, dan juga anak-anaknya pun mulai berkeluarga.
Di saat wanita lanjut usia lainnya terjebak dalam angan-angan dan lamunan. Tetapi aku —segala puji hanya untuk Allah— tidak merasakan hal yang demikian. Saya benar-benar tersibukkan dengan urusan besar yang memiliki faedah di dunia dan akhirat.
● Ketika itu, apakah Anda tidak berpikir untuk mendaftarkan diri pada sebuah pesantren penghafal Al-Qur’an?
Pernah beberapa wanita yang mengusulkan kepadaku, tapi saya adalah wanita yang terbiasa untuk berdiam diri di dalam rumah dan jarang sekali keluar rumah. Alhamdulillah, karena putriku telah mencukupi segalanya dan membantuku dalam segala urusan. Sungguh, putriku benar-benar tidak ada duanya. Aku pun telah banyak mengambil pelajaran darinya.
● Apa saran Anda kepada wanita yang telah lanjut usia, dan menginginkan untuk dapat menghafalkan Al-Qur’an, tetapi terhalang oleh rasa khawatir dan merasa tidak mampu untuk melaksanakannya?
Saya katakan, “Jangan berputus asa terhadap cita-cita yang benar. Teguhkanlah keinginanmu, bulatkan tekadmu, dan berdoalah kepada Allah di setiap waktu. Kemudian, mulailah sekarang juga. Setelah umurmu berlalu dan kau curahkan seluruhnya untuk memenuhi tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga, mendidik
UMMU Shalih. 82 tahun, mulai menghafal Al-Qur’an pada usianya yang ke-70. Tamasyanya ke taman hafalan Al-Qur’an, sungguh sangat menginspirasi. Cita-citanya yang tinggi, kesabaran, dan juga pengorbanannya patut kita teladani.
Inilah hasil wawancara dengan Ummu Shalih yang dimuat Majalah Ad-Dakwah di Malaysia.
● Motivasi apa yang mendorong Anda untuk menghafalkan Al-Qur’an pada umur yang setua ini?
Sebenarnya, cita-cita saya untuk menghafal Al-Qur’an sudah tumbuh sejak kecil. Kala itu ayah selalu mendoakanku agar menjadj hafizhah Al-Qur’an seperti beliau dan juga seperti kakak laki-lakiku. Dari hal itulah, aku mampu menghafal beberapa surat —kira-kira 3 juz.
Ketika usiaku menginjak 13 tahun, aku menikah. Tentu setelah itu aku tersibukkan dengan urusan rumah dan anak-anakku. Ketika aku dikaruniai 7 (tujuh) orang anak, suamiku wafat. Karena ketujuh buah hatiku masih kecil-kecil, maka seluruh waktuku tersita untuk mengurusi dan mendidik mereka.
Nah, ketika mereka sudah dewasa dan berkeluarga, maka waktu ku pun kembali luang. Dan hal yang pertama kali aku tunaikan adalah mencurahkan tenaga dan waktuku untuk mewujudkan cita-cita agungku yang tertunda untuk menghafal Kitabullah Azza wa Jalla.
● Bagaimana awal perjalanan Anda dalam menghafal?
Aku mulai menghafal kembali ketika putri bungsuku masih duduk di bangku Tsanawiyah (SMP). Dia salah satu putriku yang paling dekat denganku, dan dia sangat mencintaiku. Sebab kakak-kakak perempuannya telah menikah dan disibukkan dengan kehidupan baru mereka. Sedangkan, dia (putri bungsuku) tinggal bersamaku. Dia sangat santun, jujur, dan mencintai kebaikan.
Putri bungsuku pun bercita-cita untuk menghafal Al-Qur’an—terlebih ketika ustadzahnya menyemangati dirinya. Dari sinilah, saya dan juga putri bungsuku menghafal Al-Qur’an, setiap hari 10 ayat.
Bagaimana metode yang Anda gunakan untuk menghafal?
Setiap hari, kami hanya menghafal 10 ayat saja. Pada ba’da Ashar, Kami selalu duduk bersama. Putriku membaca ayat, kemudian aku menirukannya hingga 3 (tiga) kali. Setelah itu putriku menerangkan makna dari ayat-ayat yang Kami baca. Lantas membaca kembali ayat-ayat tersebut hingga 3 (tiga) kali.
Keesokan harinya, sebelum berangkat ke sekolah putriku mengulangi ayat-ayat tersebut untukku. Tak cukup itu saja, saya pun menggunakan tape recorder untuk mendengar murattal Syaikh Al-Hushairi, dan aku mengulanginya hingga 3 (tiga) kali. Aku pun mendengar murattal tersebut pada sebagian besar waktuku.
Kami menetapkan hari Jum’at, khusus untuk mengulangi kembali ayat-ayat yang kami hafal selama satu pekan. Demikian seterusnya, saya dan putri bungsuku selalu menghafal ayat-ayat Al-Qur’an dengan cara tersebut.
● Kapan Anda selesal menghafal seluruh Al-Qur’an?
Kira-kira 4,5 tahun berjalan aku sudah hafal 12 Juz dengan cara yang telah saya sebutkan. Kemudian putriku pun menikah. Ketika suaminya mengetahui kebiasaan kami, dia pun mengontrak sebuah rumah yang dekat dengan rumahku untuk memberikan kesempatan kepadaku dan putriku untuk menyempurnakan hafalan kami.
Semoga Allah membalas kebaikan menantuku dengan kebaikan yang lebih baik. Dialah yang selalu menyemangati kami, bahkan terkadang dia menemani kami untuk menyimak hafalan kami, menafsirkan ayat-ayat yang kami baca, dan juga memberikan pelajaran-pelajaran berharga kepada kami.
Tiga tahun kemudian, putriku tersibukkan dengan urusan anak-anaknya dan pekerjaan rumahnya. Sehingga tidak bisa melazimi kebiasaan yang telah kami jalani. Putriku pun merasa khawatir hafalanku menjadi terbengkalai. Maka, putriku pun mencarikan untukku seorang ustadzah agar dapat menemaniku menyempurnakan hafalanku.
Dengan taufik Allah Azza Wajalla aku pun telah purna menghafalkan seluruh Al-Qur’an. Semangat putriku pun masih membara untuk menyusulku menjadi hafizhah Al-Qur’an. Bahkan, tidak mengendur sedikit pun.
● Cita-cita Anda sangat tinggi, dan Anda pun telah mewujudkannya. Siapakah sosok wanita di sekitar Anda yang selalu mendukung Anda?
Motivasi saya telah jelas dan terang. Putri-putriku, juga para menantu perempuanku pastinya selalu mendukungku. Walau hanya satu jam, kami sepakat untuk mengadakan pertemuan sepekan sekali. Dalam pertemuan itu kami menghafal beberapa surat, dan saling menyimak hafalan. Terkadang pertemuan itu pun macet. Tetapi kemudian mereka bersepakat kembali untuk bertemu. Saya yakin, niat mereka semua sangat baik.
Tak ketinggalan pula, cucu-cucu perempuanku yang selalu memberikan kaset-kaset murattal Al-Qur’an. Hingga aku pun selalu memberi mereka bermacam-macam hadiah.
Awalnya, tetangga-tetanggaku juga tidak simpatik dengan cita-citaku. Mereka selalu mengingatkanku betapa sulitnya menghafal di usia yang daya ingatnya telah lemah. Tetapi ketika mereka melihat kebulatan tekadku, akhirnya mereka pun berbalik mendukung dan menyemangatiku. Ada di antara tetanggaku yang juga ikut tersulut semangatnya untuk menghafal, dan sedikit demi sedikit hafalannya pun mulai bertambah.
Ketika tetangga-tetanggaku mengetahui bahwa aku telah purna menghafal seluruh Al-Qur’an, mereka pun sangat berbahagia. Hingga kulihat air mata bahagia menetes di pipi mereka.
● Sekarang, apakah Anda merasa kesulitan untuk muraja’ah (mengulangi) hafalan?
Saya selalu mendengarkan murattal Al-Qur’an, dan menirukannya. Demikian juga ketika shalat, saya selalu membaca beberapa surat panjang. Terkadang pula saya meminta salah seorang putriku untuk menyimak hafalanku.
● Di antara putra-putri Anda, adakah yang juga hafizh seperti Anda?
Tak ada satu pun dari mereka yang hafal keseluruhan Al-Qur’an. Tetapi, insya Allah mereka selalu berusaha mencapai cita-cita menjadi hafizh. Semoga Allah menyampaikan mereka pada hal tersebut dengan bimbingan-Nya.
● Setelah hafal Al-Qur’an, tidak terpikirkan untuk menghafal hadits?
Saat ini, saya telah hafal 90 hadits, dan saya tetap berkeinginan untuk melanjutkannya, Insya Allah. Saya menghafalnya dengan mendengarkan dari kaset. Pada setiap akhir pekan, putriku membacakan untukku 3 (tiga) hadits. Sekarang, saya telah mencoba untuk menghafal hadits lebih banyak lagi.
● Setelah kurang lebih 12 tahun Anda disibukkan dengan menghafal Al-Qur’an, perubahan apa yang Anda rasakan dalam kehidupan Anda?
Benar, saya merasakan perubahan yang mendasar dalam diri saya. Walau sebelum menghafal–untuk Allah segala pujian—saya selalu menjaga diri untuk senantiasa dalam ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Setelah disibukkan dengan menghafalkan Al-Qur’an, justru saya merasakan kelapangan hati yang tak terkira, dan sirnalah seluruh kecemasan dalam diriku. Saya pun tidak pernah menyangka akan terbebas dari perasaan khawatir terhadap urusan-urusan yang menimpa anak-anakku.
Moral dan spiritku benar-benar terangkat. Hingga aku pun rela berpayah-payah untuk mewujudkan kerinduanku dalam mewujudkan cita-citaku. Inilah nikmat terbesar yang diberikan oleh Sang Khaliq Azza Wajalla kepadaku sebagai wanita tua, suami pun telah tiada, dan juga anak-anaknya pun mulai berkeluarga.
Di saat wanita lanjut usia lainnya terjebak dalam angan-angan dan lamunan. Tetapi aku —segala puji hanya untuk Allah— tidak merasakan hal yang demikian. Saya benar-benar tersibukkan dengan urusan besar yang memiliki faedah di dunia dan akhirat.
● Ketika itu, apakah Anda tidak berpikir untuk mendaftarkan diri pada sebuah pesantren penghafal Al-Qur’an?
Pernah beberapa wanita yang mengusulkan kepadaku, tapi saya adalah wanita yang terbiasa untuk berdiam diri di dalam rumah dan jarang sekali keluar rumah. Alhamdulillah, karena putriku telah mencukupi segalanya dan membantuku dalam segala urusan. Sungguh, putriku benar-benar tidak ada duanya. Aku pun telah banyak mengambil pelajaran darinya.
● Apa saran Anda kepada wanita yang telah lanjut usia, dan menginginkan untuk dapat menghafalkan Al-Qur’an, tetapi terhalang oleh rasa khawatir dan merasa tidak mampu untuk melaksanakannya?
Saya katakan, “Jangan berputus asa terhadap cita-cita yang benar. Teguhkanlah keinginanmu, bulatkan tekadmu, dan berdoalah kepada Allah di setiap waktu. Kemudian, mulailah sekarang juga. Setelah umurmu berlalu dan kau curahkan seluruhnya untuk memenuhi tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga, mendidik
---------
--------
Ummu Gani :
Masya Allah, siapa nih yg mau ngambil menantu dengan adik kita nih? 😊
NASEHAT SYAIKH IBNU ‘UTSAIMÎN KEPADA PARA PENUNTUT ILMU 🌹
📚 Mulailah belajar dengan menghafal matan-matan dari setiap disiplin ilmu. Dan mintalah penjelasanya kepada ulama’ yang menguasai disiplin ilmu tersebut. Jangan langsung sibuk dengan mengkaji kitab-kitab yang besar, sebelum memahami matan kitab atau dasar dari setiap ilmu tersebut.
📝 Tulislah semua faidah dan hikmah yang didengar dan dibaca. Imam asy-Sya’bi pernah berkata,”Apabila mendengar sesuatu maka tulislah walaupun harus di tembok”.
💥 Kuatkanlah keinginan untuk belajar, jangan setengah-setengah.
🌿 Perbanyaklah bergaul dan bertanya kepada para ulama, dengan cara yang sopan dan pertanyaan yang benar.
👂 Dengarlah setiap pelajaran dan penjelasan dengan baik, kalau tidak mengerti jangan malu untuk bertanya.
📖 Biasakanlah diri menghafal setiap pelajaran terutama al-Qur’an.
👄 Jangan banyak berdebat, apalagi untuk menjatuhkan wibawa para ulama atau mencari nama dari orang banyak, hal ini termasuk yang diharamkan. Adapun berdebat untuk mencari dan membela kebenaran maka hal ini terpuji dan dianjurkan.
🌾 Jagalah adab sebagai penuntut ilmu sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Sirin:
كانوا يتعلمون الأدب كما يتعلمون العلم (الحلية) وقيل الأدب قبل الطلب
“Mereka mempelajari adab sebagaimana mengkaji ilmu. Juga dikatakan Adab sebelum ilmu”.
🌹 Jagalah keikhlasanmu dalam belajar. Sufyan al-Tsauri berkata, Tidak ada yang lebih aku jaga melebihi niatku’.
العلم ثلاثة أشبار من دخل في الشبر الأول تكبر،والثاني تواضع الثالث علم أنه ما يعلم (تذكرة السامع والمتكلم صـ65)
🌱 Ilmu itu ada tiga langkah, barangsiapa yang baru masuk pada langkah pertama ia sombong, langkah kedua akan tawadhu’ dan langkah ketiga akan mengetahui dirinya tidak mengetahui (tadzkirah sami’ hal.65).
👀 Seringlah mengulang pelajaranmu (murôja’ah), baik dilakukan sendiri dengan memikir kembali semua pelajaran yang pernah didapati, atau dengan mengajak kawan dan berdiskusi dengannya.
⛔ Jangan sekali-kali membanggakan diri dan bersikap sombong di hadapan orang lain. Hendaknya semakin berilmu semakin tawâdhu’ baik kepada sesama manusia apalagi kepada Allah Ta’ala.
🌾 Hendaknya menzakati ilmu dengan mengajarkannya kepada orang lain, ini akan lebih banyak manfaatnya dan lebih sedikit biayanya. Juga (menzakati) dengan mengamalkan ilmu yang telah dipelajari, atau dipakai untuk mengajak kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran.
👐 Berdo’a dan berusahalah supaya diberikan oleh Allah Ta’ala barakah ilmu. Karena sebagian orang ada yang diberikan ilmu yang tinggi, tetapi ia sama saja dengan orang yang bodoh. Tidak ada tanda dan pengaruh ilmunya pada ibadah, akhlak, dan pergaulannya dengan orang lain. Bahkan sebaliknya ia sombong dan meremehkan orang lain. Ada juga orang yang berilmu, namun orang lain tidak bisa mendapatkan manfaat dengan ilmunya, baik lewat pelajarannya, ceramahnya, tulisannya, tetapi ilmunya hanya untuk dirinya sendiri. semua ini termasuk ilmu yang tidak barakah.
🍀 Ilmu yang barakah adalah ilmu yang diamalkan dan diajarkan. Ketika mengajarkan ilmu, berarti mendakwahkan ajaran Allah Ta’ala.
🌙 Para pejuang membuka negeri dengan peperangan untuk menyiarkan agama Allah Ta’ala, maka para ulama’ membuka dada manusia untuk mengajarkan agama Allah Ta’ala pula.
🌻 Dengan mengajarkan ilmu, syariah Allah Ta’ala akan tegak dan terjaga. Dan dengan mengajarkan ilmu, Allah Ta’ala akan menambahkan illmunya dan mengajarkannya ilmu yang belum diketahuinya.
👉 Mereka lah yang disebut dengan “Âlim Rabbânî” yaitu mereka yang mengajarkan orang lain mulai dari yang terkecil sebelum yang besar, menyesuaikannya dengan kemampuan daya tangkap murid, karena tidaklah seseorang itu mengajarkan sesuatu yang tidak bisa dipahami, kecuali akan menimbulkan fitnah bagi sebagian yang lain, sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Mas’ud.
Semoga Allah Ta’ala memberikan kita ilmu yang barakah dan bermanfaat.
✒ Disarikan dari “Kitab al-Ilmi “ oleh Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin (Riyad: daar al-Tsurayya, cetakan kedua, 1997) hal. 229-244
✏ @abinyasalma
📚 Mulailah belajar dengan menghafal matan-matan dari setiap disiplin ilmu. Dan mintalah penjelasanya kepada ulama’ yang menguasai disiplin ilmu tersebut. Jangan langsung sibuk dengan mengkaji kitab-kitab yang besar, sebelum memahami matan kitab atau dasar dari setiap ilmu tersebut.
📝 Tulislah semua faidah dan hikmah yang didengar dan dibaca. Imam asy-Sya’bi pernah berkata,”Apabila mendengar sesuatu maka tulislah walaupun harus di tembok”.
💥 Kuatkanlah keinginan untuk belajar, jangan setengah-setengah.
🌿 Perbanyaklah bergaul dan bertanya kepada para ulama, dengan cara yang sopan dan pertanyaan yang benar.
👂 Dengarlah setiap pelajaran dan penjelasan dengan baik, kalau tidak mengerti jangan malu untuk bertanya.
📖 Biasakanlah diri menghafal setiap pelajaran terutama al-Qur’an.
👄 Jangan banyak berdebat, apalagi untuk menjatuhkan wibawa para ulama atau mencari nama dari orang banyak, hal ini termasuk yang diharamkan. Adapun berdebat untuk mencari dan membela kebenaran maka hal ini terpuji dan dianjurkan.
🌾 Jagalah adab sebagai penuntut ilmu sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Sirin:
كانوا يتعلمون الأدب كما يتعلمون العلم (الحلية) وقيل الأدب قبل الطلب
“Mereka mempelajari adab sebagaimana mengkaji ilmu. Juga dikatakan Adab sebelum ilmu”.
🌹 Jagalah keikhlasanmu dalam belajar. Sufyan al-Tsauri berkata, Tidak ada yang lebih aku jaga melebihi niatku’.
العلم ثلاثة أشبار من دخل في الشبر الأول تكبر،والثاني تواضع الثالث علم أنه ما يعلم (تذكرة السامع والمتكلم صـ65)
🌱 Ilmu itu ada tiga langkah, barangsiapa yang baru masuk pada langkah pertama ia sombong, langkah kedua akan tawadhu’ dan langkah ketiga akan mengetahui dirinya tidak mengetahui (tadzkirah sami’ hal.65).
👀 Seringlah mengulang pelajaranmu (murôja’ah), baik dilakukan sendiri dengan memikir kembali semua pelajaran yang pernah didapati, atau dengan mengajak kawan dan berdiskusi dengannya.
⛔ Jangan sekali-kali membanggakan diri dan bersikap sombong di hadapan orang lain. Hendaknya semakin berilmu semakin tawâdhu’ baik kepada sesama manusia apalagi kepada Allah Ta’ala.
🌾 Hendaknya menzakati ilmu dengan mengajarkannya kepada orang lain, ini akan lebih banyak manfaatnya dan lebih sedikit biayanya. Juga (menzakati) dengan mengamalkan ilmu yang telah dipelajari, atau dipakai untuk mengajak kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran.
👐 Berdo’a dan berusahalah supaya diberikan oleh Allah Ta’ala barakah ilmu. Karena sebagian orang ada yang diberikan ilmu yang tinggi, tetapi ia sama saja dengan orang yang bodoh. Tidak ada tanda dan pengaruh ilmunya pada ibadah, akhlak, dan pergaulannya dengan orang lain. Bahkan sebaliknya ia sombong dan meremehkan orang lain. Ada juga orang yang berilmu, namun orang lain tidak bisa mendapatkan manfaat dengan ilmunya, baik lewat pelajarannya, ceramahnya, tulisannya, tetapi ilmunya hanya untuk dirinya sendiri. semua ini termasuk ilmu yang tidak barakah.
🍀 Ilmu yang barakah adalah ilmu yang diamalkan dan diajarkan. Ketika mengajarkan ilmu, berarti mendakwahkan ajaran Allah Ta’ala.
🌙 Para pejuang membuka negeri dengan peperangan untuk menyiarkan agama Allah Ta’ala, maka para ulama’ membuka dada manusia untuk mengajarkan agama Allah Ta’ala pula.
🌻 Dengan mengajarkan ilmu, syariah Allah Ta’ala akan tegak dan terjaga. Dan dengan mengajarkan ilmu, Allah Ta’ala akan menambahkan illmunya dan mengajarkannya ilmu yang belum diketahuinya.
👉 Mereka lah yang disebut dengan “Âlim Rabbânî” yaitu mereka yang mengajarkan orang lain mulai dari yang terkecil sebelum yang besar, menyesuaikannya dengan kemampuan daya tangkap murid, karena tidaklah seseorang itu mengajarkan sesuatu yang tidak bisa dipahami, kecuali akan menimbulkan fitnah bagi sebagian yang lain, sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Mas’ud.
Semoga Allah Ta’ala memberikan kita ilmu yang barakah dan bermanfaat.
✒ Disarikan dari “Kitab al-Ilmi “ oleh Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin (Riyad: daar al-Tsurayya, cetakan kedua, 1997) hal. 229-244
✏ @abinyasalma
------------
Syi'ah laknatullah
-----------
Ummu Munawarroh :
Kekasih Allah: "Manusia Langit" yang Tak Dikenal:::Sekali-kali jangan pernah merasa diri lebih tinggi, lebih besar, lebih fakih, lebih berilmu, dan lebih banyak amal, karena kita tidak tahu orang di sekeliling kita.
Bisa jadi dia biasa-biasa saja, berpenampilan sederhana, bahkan di masyarakat hanya dipandang sebelah mata, tetapi ternyata berhati mulia dan termasuk pribadi bertakwa di sisi-Nya.
Ada cerita indah dan menarik, sekaligus menakjubkan, ketika membaca kisah yang dituliskan ustadz Salim A Fillah dalam bukunya "Barakallahu Laka, Bahagianya Merayakan Cinta" pada halaman 448-449.
Tulisnya dalam buku itu, "Suatu malam, Ustadz Muhammad Nazhif Masykur berkunjung ke rumah. Setelah membicarakan beberapa hal, beliau bercerita tentang tukang becak di sebuah kota di Jawa Timur".
Ustadz Salim melanjutkan, “Ini baru cerita, kata saya. Yang saya catat adalah, pernyataan misi hidup tukang becak itu, yakni:
(1) jangan pernah menyakiti
(2) hati-hati memberi makan istri."
“Antum pasti tanya,” kembali Salim melanjutkan ceritanya sembari menirukan kata-kata Ustadz Muhammad.
"Tukang becak macam apakah ini, sehingga punya mission statement segala?".
Saya juga takjub dan berulang kali berseru, “Subhanallah,” mendengar kisah hidup bapak berusia 55 tahun ini.
Beliau ini Hafidz Qira’at Sab’ah! Beliau menghafal Al-qur’an lengkap dengan tujuh lagu qira’at seperti saat ia diturunkan: qira’at Imam Hafsh, Imam Warasy, dan lainnya.
Dua kalimat itu sederhana. Tetapi bayangkanlah sulitnya mewujudkan hal itu bagi kita.
Jangan pernah menyakiti. Dalam tafsir beliau di antaranya adalah soal tarif becaknya.
Jangan sampai ada yang menawar, karena menawar menunjukkan ketidakrelaan dan ketersakitan.
Misalnya ada yang berkata, “Pak, terminal Rp 5.000 ya." Lalu dijawab,“Waduh, enggak bisa, Rp 7.000 Mbak."
Itu namanya sudah menyakiti. Makanya, beliau tak pernah pasang tarif.
“Pak, terminal Rp 5.000 ya.” Jawabnya pasti OK. “Pak, terminal Rp 3.000 ya."
Jawabnya juga OK. Bahkan kalau,“Pak, terminal Rp 1.000 ya.” Jawabnya juga sama, OK.
Gusti Allah, manusia macam apa ini.
Kalimat kedua, hati-hati memberi makan istri. Artinya, sang istri hanya akan makan dari keringat dan becak tuanya. Rumahnya berdinding gedek. Istrinya berjualan gorengan. Stop! Jangan dikira beliau tidak bisa mengambil yang lebih dari itu. Harap tahu, putra beliau dua orang. Hafidz Al-qur’an semua.
Salah satunya sudah menjadi dosen terkenal di perguruan tinggi negeri (PTN) terkemuka di Jakarta. Adiknya, tak kalah sukses. Pejabat strategis di pemerintah. Uniknya, saat pulang, anak-anak sukses ini tak berani berpenampilan mewah. Mobil ditinggal beberapa blok dari rumah. Semua aksesoris, seperti arloji dan handphone dilucuti. Bahkan, baju parlente diganti kaus oblong dan celana sederhana.
Ini adab, tata krama.
Sudah berulang kali sang putra mencoba meminta bapak dan ibunya ikut ke Jakarta. Tetapi tidak pernah tersampaikan. Setiap kali akan bicara serasa tercekat di tenggorokan, lalu mereka hanya bisa menangis.
Menangis. Sang bapak selalu bercerita tentang kebahagiaannya, dan dia mempersilakan putra-putranya menikmati kebahagiaan mereka sendiri.
Ustadz Salim melanjutkan, “Waktu saya ceritakan ini pada istri di Gedung Bedah Sentral RSUP Dr. Sardjito keesokan harinya, kami menangis.
Ada banyak kekasih Allah yang tak kita kenal."
Ah, benar sekali: banyak kekasih Allah dan "manusia langit" yang tidak kita kenal.
(Ustadz Salim A Fillah)
------------
Ummu Munawarroh :
Kekasih Allah: "Manusia Langit" yang Tak Dikenal:::Sekali-kali jangan pernah merasa diri lebih tinggi, lebih besar, lebih fakih, lebih berilmu, dan lebih banyak amal, karena kita tidak tahu orang di sekeliling kita.
Bisa jadi dia biasa-biasa saja, berpenampilan sederhana, bahkan di masyarakat hanya dipandang sebelah mata, tetapi ternyata berhati mulia dan termasuk pribadi bertakwa di sisi-Nya.
Ada cerita indah dan menarik, sekaligus menakjubkan, ketika membaca kisah yang dituliskan ustadz Salim A Fillah dalam bukunya "Barakallahu Laka, Bahagianya Merayakan Cinta" pada halaman 448-449.
Tulisnya dalam buku itu, "Suatu malam, Ustadz Muhammad Nazhif Masykur berkunjung ke rumah. Setelah membicarakan beberapa hal, beliau bercerita tentang tukang becak di sebuah kota di Jawa Timur".
Ustadz Salim melanjutkan, “Ini baru cerita, kata saya. Yang saya catat adalah, pernyataan misi hidup tukang becak itu, yakni:
(1) jangan pernah menyakiti
(2) hati-hati memberi makan istri."
“Antum pasti tanya,” kembali Salim melanjutkan ceritanya sembari menirukan kata-kata Ustadz Muhammad.
"Tukang becak macam apakah ini, sehingga punya mission statement segala?".
Saya juga takjub dan berulang kali berseru, “Subhanallah,” mendengar kisah hidup bapak berusia 55 tahun ini.
Beliau ini Hafidz Qira’at Sab’ah! Beliau menghafal Al-qur’an lengkap dengan tujuh lagu qira’at seperti saat ia diturunkan: qira’at Imam Hafsh, Imam Warasy, dan lainnya.
Dua kalimat itu sederhana. Tetapi bayangkanlah sulitnya mewujudkan hal itu bagi kita.
Jangan pernah menyakiti. Dalam tafsir beliau di antaranya adalah soal tarif becaknya.
Jangan sampai ada yang menawar, karena menawar menunjukkan ketidakrelaan dan ketersakitan.
Misalnya ada yang berkata, “Pak, terminal Rp 5.000 ya." Lalu dijawab,“Waduh, enggak bisa, Rp 7.000 Mbak."
Itu namanya sudah menyakiti. Makanya, beliau tak pernah pasang tarif.
“Pak, terminal Rp 5.000 ya.” Jawabnya pasti OK. “Pak, terminal Rp 3.000 ya."
Jawabnya juga OK. Bahkan kalau,“Pak, terminal Rp 1.000 ya.” Jawabnya juga sama, OK.
Gusti Allah, manusia macam apa ini.
Kalimat kedua, hati-hati memberi makan istri. Artinya, sang istri hanya akan makan dari keringat dan becak tuanya. Rumahnya berdinding gedek. Istrinya berjualan gorengan. Stop! Jangan dikira beliau tidak bisa mengambil yang lebih dari itu. Harap tahu, putra beliau dua orang. Hafidz Al-qur’an semua.
Salah satunya sudah menjadi dosen terkenal di perguruan tinggi negeri (PTN) terkemuka di Jakarta. Adiknya, tak kalah sukses. Pejabat strategis di pemerintah. Uniknya, saat pulang, anak-anak sukses ini tak berani berpenampilan mewah. Mobil ditinggal beberapa blok dari rumah. Semua aksesoris, seperti arloji dan handphone dilucuti. Bahkan, baju parlente diganti kaus oblong dan celana sederhana.
Ini adab, tata krama.
Sudah berulang kali sang putra mencoba meminta bapak dan ibunya ikut ke Jakarta. Tetapi tidak pernah tersampaikan. Setiap kali akan bicara serasa tercekat di tenggorokan, lalu mereka hanya bisa menangis.
Menangis. Sang bapak selalu bercerita tentang kebahagiaannya, dan dia mempersilakan putra-putranya menikmati kebahagiaan mereka sendiri.
Ustadz Salim melanjutkan, “Waktu saya ceritakan ini pada istri di Gedung Bedah Sentral RSUP Dr. Sardjito keesokan harinya, kami menangis.
Ada banyak kekasih Allah yang tak kita kenal."
Ah, benar sekali: banyak kekasih Allah dan "manusia langit" yang tidak kita kenal.
(Ustadz Salim A Fillah)
------------
Ummu Azka :
☎ SIAPA YANG LEBIH DAHULU MENGUCAPKAN SALAM DI TELEFON?
☎ SANG PENELEFON ATAU ORANG YANG DITELEFON?
📞 Suatu hari, Syaikh Al-Albani rahimahullah menelefonku, pada waktu itu, aku sedang tidak ada di tempat.
📞 Maka putriku yang masih kecil menjawab telefon itu, sambil mengangkat gagang telefon, dia berkata: "Assalamu'alaikum warahmatullah".
📞 Maka Syaikh bertanya tentangku, lalu beliau berkata: "Beritahukan kepada Ayahmu, bahwa Muhammad Nashiruddin Al-Albani menelefon.
(Beliau tidak menyebut "Syaikh" ... Ini adalah di antara sifat tawadhu'/ rendah hati beliau. -Semoga Allah mengangkat derajat beliau di Surga-).
📞 Ketika aku pulang ke rumah, putriku mengabarkan bahwa ada seorang laki-laki menelefonku, namanya adalah Muhammad Nashiruddin Al-Albani.
📞 Maka akupun segera menelefon beliau.
📞 Setelah beliau menyelesaikan keperluannya kepadaku, beliau berkata kepadaku: "Wahai Abu Islam, ketika aku menelefonmu, putri kecilmu yang menjawab telefon, dia berkata: ((Assalamu'alaikum warahmatullah)), apakah perbuatannya berdasarkan ilmu, ataukah itu hanya perbuatan pribadi dari seorang anak kecil?
Kami ingin mendapat faidah ilmu wahai Abu Islam."
(Ini juga merupakan sifat tawadhu' dan hikmah beliau dalam berda'wah, semoga Allah menyayangi beliau).
📞 Maka akupun berkata: "Hal ini (perbuatan yang dilakukan oleh sang putri) hanyalah perbuatan seorang anak kecil, dan untuk pertama kalinya (dia berbuat demikian).
Dan yang kita ketahui dalam hal ini adalah bahwa jika seseorang mengangkat telefon, dia berkata ((Na'am / Iya ... )), lalu sang penelefon mengucapkan salam, kemudian orang yang menerima telefon menjawab salamnya, dia tidak memulai mengucapkan salam."
📞 Beliau rahimahullah berkata: "Hal inilah yang benar, yang kita ketahui, karena sang penelefon seperti orang yang mengetuk pintu, tidak ada perbedaan di antara keduanya."
〰〰〰〰〰〰〰〰
(Dinukil oleh Murid Syaikh Al-Albani rahimahullah: Shalih bin Thaha Abu Islam, dalam kitabnya: "Al-'Aqidatu Awwalan Lau Kanu Ya'lamun" (vol.1 / hal.16-17).
📞📞📞
Makkah, 22111436 H
Diterjemahkan oleh: Arfah Ummu Faynan
☎ SANG PENELEFON ATAU ORANG YANG DITELEFON?
📞 Suatu hari, Syaikh Al-Albani rahimahullah menelefonku, pada waktu itu, aku sedang tidak ada di tempat.
📞 Maka putriku yang masih kecil menjawab telefon itu, sambil mengangkat gagang telefon, dia berkata: "Assalamu'alaikum warahmatullah".
📞 Maka Syaikh bertanya tentangku, lalu beliau berkata: "Beritahukan kepada Ayahmu, bahwa Muhammad Nashiruddin Al-Albani menelefon.
(Beliau tidak menyebut "Syaikh" ... Ini adalah di antara sifat tawadhu'/ rendah hati beliau. -Semoga Allah mengangkat derajat beliau di Surga-).
📞 Ketika aku pulang ke rumah, putriku mengabarkan bahwa ada seorang laki-laki menelefonku, namanya adalah Muhammad Nashiruddin Al-Albani.
📞 Maka akupun segera menelefon beliau.
📞 Setelah beliau menyelesaikan keperluannya kepadaku, beliau berkata kepadaku: "Wahai Abu Islam, ketika aku menelefonmu, putri kecilmu yang menjawab telefon, dia berkata: ((Assalamu'alaikum warahmatullah)), apakah perbuatannya berdasarkan ilmu, ataukah itu hanya perbuatan pribadi dari seorang anak kecil?
Kami ingin mendapat faidah ilmu wahai Abu Islam."
(Ini juga merupakan sifat tawadhu' dan hikmah beliau dalam berda'wah, semoga Allah menyayangi beliau).
📞 Maka akupun berkata: "Hal ini (perbuatan yang dilakukan oleh sang putri) hanyalah perbuatan seorang anak kecil, dan untuk pertama kalinya (dia berbuat demikian).
Dan yang kita ketahui dalam hal ini adalah bahwa jika seseorang mengangkat telefon, dia berkata ((Na'am / Iya ... )), lalu sang penelefon mengucapkan salam, kemudian orang yang menerima telefon menjawab salamnya, dia tidak memulai mengucapkan salam."
📞 Beliau rahimahullah berkata: "Hal inilah yang benar, yang kita ketahui, karena sang penelefon seperti orang yang mengetuk pintu, tidak ada perbedaan di antara keduanya."
〰〰〰〰〰〰〰〰
(Dinukil oleh Murid Syaikh Al-Albani rahimahullah: Shalih bin Thaha Abu Islam, dalam kitabnya: "Al-'Aqidatu Awwalan Lau Kanu Ya'lamun" (vol.1 / hal.16-17).
📞📞📞
Makkah, 22111436 H
Diterjemahkan oleh: Arfah Ummu Faynan
-----------
Ust. Bayu :
3 things students want to hear
3 Hal yang anak-anak ingin dengar (dari kita):
1. I believe in you ( saya percaya kepadamu nak)
Seakan-akan mereka ingin bicara: Tolong percaya kami untuk melakukan aktivitas yang kami inginkan dan pahami. Kami ingin eksplor yang tentang banyak hal... Jangan selalu mendikte kami
( walaupun tentu kami membutuhkan pendampingan Bapak Ibu untuk hal tersebut).
2. You have a purpose ( Engkau tentu punya maksud - dari yang kau lakukan)
Saat beraktivitas mungkin kami melakukan kesalahan, karena tidak tahu cara yang tepat untuk melakukannya. Namun kami punya MAKSUD yang kami pahami itu baik.
Mohon jangan langsung judge kami...atas kesalahan kami.
3. How are you ( bagaimana kabarmu nak?)
Banyak hal yang bisa membuat motivasi Kami naik dan turun. Kami perlu dukungan orang sekeliling agar bisa bersemangat untuk terus belajar...walaupun sekedar ucapan salam dan disertai senyuman...
Mohon pahami kami....
Wallahu a'lam.
3 Hal yang anak-anak ingin dengar (dari kita):
1. I believe in you ( saya percaya kepadamu nak)
Seakan-akan mereka ingin bicara: Tolong percaya kami untuk melakukan aktivitas yang kami inginkan dan pahami. Kami ingin eksplor yang tentang banyak hal... Jangan selalu mendikte kami
( walaupun tentu kami membutuhkan pendampingan Bapak Ibu untuk hal tersebut).
2. You have a purpose ( Engkau tentu punya maksud - dari yang kau lakukan)
Saat beraktivitas mungkin kami melakukan kesalahan, karena tidak tahu cara yang tepat untuk melakukannya. Namun kami punya MAKSUD yang kami pahami itu baik.
Mohon jangan langsung judge kami...atas kesalahan kami.
3. How are you ( bagaimana kabarmu nak?)
Banyak hal yang bisa membuat motivasi Kami naik dan turun. Kami perlu dukungan orang sekeliling agar bisa bersemangat untuk terus belajar...walaupun sekedar ucapan salam dan disertai senyuman...
Mohon pahami kami....
Wallahu a'lam.
---------
Ummu Rizky F :
"UJIAN KEJUJURAN"
Seorang CEO hendak mewariskan perusahaan besar kepada karyawan terbaiknya.
Untuk itu ia memanggil sejumlah kandidat dari karyawannya, dan memberikan masing-masing sebutir benih di tangannya dan berkata, "Sirami dengan teratur, rawat dan kembalilah setahun dari sekarang dengan membawa hasilnya dari benih ini. Dari hasil tersebut, kita akan menentukan siapa karyawan terbaik yang akan menjadi penggantiku sbg CEO perusahaan ini."
Seorang karyawan bernama Abu, pulang ke rumah. Setiap hari benih itu ia siram dengan air, diberinya pupuk, dan selalu mendoakan agar benih itu dapat tumbuh dengan subur.
Setelah 6 bulan, di kantor semua sedang membicarakan tanaman mereka masing-masing. Hanya Abu yang benihnya tidak tumbuh sama sekali. Abu merasa gagal.
Beberapa bulan kemudian, seluruh karyawan terpilih menghadap CEO memperlihatkan hasil benih tersebut.
Abu berkata pada istrinya bahwa ia tidak akan membawa pot yg kosong tersebut. Namun istrinya mendorong untuk mengatakan yang sebenarnya hingga Abu akhirnya menyadari bahwa istrinya menyarankan hal yang benar.
Masuk ke dalam ruang meeting, Abu membawa pot kosong, sementara kandidat-kandidat lain membawa pot dengan tanaman yang tumbuh dengan subur terawat.
Seluruh mata memandang ke arah pot Abu dengan belas kasihan.
Ketika CEO masuk ruangan, ia terpesona memandang keindahan seluruh tanaman itu, hingga akhirnya berhenti di hadapan Abu yang tertunduk malu.
Sang CEO memintanya ke depan dan menceritakan kronologisnya.
Setelah Abu menceritakan kronologisnya, CEO berkata, "Beri tepuk tangan untuk Abu, CEO baru kita!!!"
Lalu ia berkata, "Semua benih yang kuberikan kepada kalian, sebelumnya telah KUREBUS DENGAN AIR PANAS hingga mati dan tidak mungkin tumbuh lagi.
Dan kini terbukti, siapa yang paling JUJUR di antara kalian dan berhak untuk mendapat posisi tersebut!"
Semoga Allah Ta'ala menganugerahi kita HATI yang selalu JUJUR dan TAWAKKAL dalam keadaan apapun. Aamiin
Selamat memulai aktifitas.
Seorang CEO hendak mewariskan perusahaan besar kepada karyawan terbaiknya.
Untuk itu ia memanggil sejumlah kandidat dari karyawannya, dan memberikan masing-masing sebutir benih di tangannya dan berkata, "Sirami dengan teratur, rawat dan kembalilah setahun dari sekarang dengan membawa hasilnya dari benih ini. Dari hasil tersebut, kita akan menentukan siapa karyawan terbaik yang akan menjadi penggantiku sbg CEO perusahaan ini."
Seorang karyawan bernama Abu, pulang ke rumah. Setiap hari benih itu ia siram dengan air, diberinya pupuk, dan selalu mendoakan agar benih itu dapat tumbuh dengan subur.
Setelah 6 bulan, di kantor semua sedang membicarakan tanaman mereka masing-masing. Hanya Abu yang benihnya tidak tumbuh sama sekali. Abu merasa gagal.
Beberapa bulan kemudian, seluruh karyawan terpilih menghadap CEO memperlihatkan hasil benih tersebut.
Abu berkata pada istrinya bahwa ia tidak akan membawa pot yg kosong tersebut. Namun istrinya mendorong untuk mengatakan yang sebenarnya hingga Abu akhirnya menyadari bahwa istrinya menyarankan hal yang benar.
Masuk ke dalam ruang meeting, Abu membawa pot kosong, sementara kandidat-kandidat lain membawa pot dengan tanaman yang tumbuh dengan subur terawat.
Seluruh mata memandang ke arah pot Abu dengan belas kasihan.
Ketika CEO masuk ruangan, ia terpesona memandang keindahan seluruh tanaman itu, hingga akhirnya berhenti di hadapan Abu yang tertunduk malu.
Sang CEO memintanya ke depan dan menceritakan kronologisnya.
Setelah Abu menceritakan kronologisnya, CEO berkata, "Beri tepuk tangan untuk Abu, CEO baru kita!!!"
Lalu ia berkata, "Semua benih yang kuberikan kepada kalian, sebelumnya telah KUREBUS DENGAN AIR PANAS hingga mati dan tidak mungkin tumbuh lagi.
Dan kini terbukti, siapa yang paling JUJUR di antara kalian dan berhak untuk mendapat posisi tersebut!"
Semoga Allah Ta'ala menganugerahi kita HATI yang selalu JUJUR dan TAWAKKAL dalam keadaan apapun. Aamiin
Selamat memulai aktifitas.
-----------
Abu Gustaf : hari ini anak anak belajar topik ini Oleh tutor di atas (06/11/2015)
---------
Hukum bakti kepada orang tua wajib ‘ainiy (mutlak) sedangkan durhaka kepada keduanya haram.
Bagaimana berbakti kepada orang tua menurut Al-Qur’an, sebagaimana ayat-ayat Al-Qur’an berikut :
1. Perkataan “Ah” saja termasuk suatu dosa kepada orang tua apalagi, membentak, memukul, atau hal lainnya yang lebih kejam. Selain itu juga perlu berlemah lembut kepada orang tua selalu mendoakan keduanya agar dikasihi oleh Allah SWT.
وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا . وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنْ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا .الإسراء 23- 24
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (Al Isra(17):23)
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil." (Al Isra(17):24)
2. Perintah berbakti kepada orang tua setelah perintah untuk beribadah kepada Allah tanpa mempersekutukannya. Hal ini menggambarkan pentingnya berbakti kepada orang tua. Dalam ayat lain Allah SWT menjelaskan bahwa bersyukur kepada orang tua (dengan berbakti kepada keduanya) merupakan kesyukuran kepada Allah SWT, karena Allah menciptakan semua manusia dari rahim orang tua.
قُلْ تَعَالَوْا أَتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ أَلَّا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا .الأنعام : 151
yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, (Al-An’am 151).
3. Meskipun orang tua menyuruh kepada suatu perbuatan yang menyekutukan Allah SWT, atau orang tua tersebut masih belum memeluk Islam, sikap berbakti kepada orang tua tetap menjadi suatu kewajiban oleh seorang anak tanpa harus mematuhi perintah mereka yang menyalahi syariat.
وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ [ لقمان 15
15. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
4. Jasa orang tua terutama ibu diungkapkan dalam suatu ayat Al-Qur’an, dimana seorang ibu rela berkorban dalam mengandung anaknya, kemudian menyusuinya. Semua jasa orang tua di kala anak masih kecil dan lemah perlu diingat dan dikenang untuk selamanya.
وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنْ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ [ لقمان 14 ]
14. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
Untuk menutup part 3, ada sebuah kisah nyata yang diceritakan Rasulullah SAW, mengenai 3 orang yang terjebak dalam gua, kemudian berdoa kepada Allah dengan menyebutkan amal saleh yang mereka lakukan agar Allah berkenan menolong mereka dari gua yang tertutupi batu-batu.
Salah satu orang dari mereka menyebutkan bahwa amal shalehnya ialah “aku memiliki orang tua yang telah usia lanjut, dan aku selalu mendahulukan kepentingan mereka dibandingkan keluarga dan hartaku, aku biasanya membawakan minuman (susu) bagi mereka dan tidak membiarkan siapapun meminumnya kecuali setelah mereka minum. Apabila ini merupakan merupakan amal shaleh yang mengharap ridha-Mu maka keluarkanlah kami dari gua ini."
Pada akhir cerita, setelah setiap orang menceritakan amal shalehnya maka akhirnya pintu gua yang tertutupi bebatuan akhirnya terbuka dan mereka akhirnya keluar dengan selamat.
Marilah para sahabat kita merawat orang tua kita sebaik-baiknya, dan senantiasa mendahulukan kepentingan mereka. Merupakan suatu kesalahan bila terlalu memanjakan anak dan pasangan tetapi mengacuhkan kepentingan orang tua yang seharusnya dijunjung tinggi dalam suatu keluarga. Orang tua memang membutuhkan materi (uang) tetapi masih ada yang lebih penting bagi mereka yaitu kasih sayang. Menyapa, menanyakan kabar mereka, kesehatan mereka, apa yang mereka inginkan merupakan suatu hal sepele namun berarti besar bagi mereka.
Rasulullah Sallallahu ’Alaihi Wa Sallam Bersabda :
عَنْ سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « رَغِمَ أَنْفُهُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ ». قِيلَ مَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « مَنْ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِ أَحَدَهُمَا أَوْ كِلَيْهِمَا ثُمَّ لَمْ يَدْخُلِالْجَنَّةَ ».
“Dari Suhaili, dari ayahnya dan dari Abu Hurairah. Rosulullah Sallallahu ’Alaihi Wa Sallam bersabda : ”Merugilah ia (sampai 3 kali). Para Shahabat bertanya : ”siapa ya Rosulullah?Rosulullah Sallallahu ’Alaihi Wa Sallam bersabda : “Merugilah seseorang yang hidup bersama kedua orang tuanya atau salah satunya di saat mereka tua renta, namun ia tidak masuk surga” (HR. Muslim).
Hukum bakti kepada orang tua wajib ‘ainiy (mutlak) sedangkan durhaka kepada keduanya haram.
Bagaimana berbakti kepada orang tua menurut Al-Qur’an, sebagaimana ayat-ayat Al-Qur’an berikut :
1. Perkataan “Ah” saja termasuk suatu dosa kepada orang tua apalagi, membentak, memukul, atau hal lainnya yang lebih kejam. Selain itu juga perlu berlemah lembut kepada orang tua selalu mendoakan keduanya agar dikasihi oleh Allah SWT.
وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا . وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنْ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا .الإسراء 23- 24
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (Al Isra(17):23)
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil." (Al Isra(17):24)
2. Perintah berbakti kepada orang tua setelah perintah untuk beribadah kepada Allah tanpa mempersekutukannya. Hal ini menggambarkan pentingnya berbakti kepada orang tua. Dalam ayat lain Allah SWT menjelaskan bahwa bersyukur kepada orang tua (dengan berbakti kepada keduanya) merupakan kesyukuran kepada Allah SWT, karena Allah menciptakan semua manusia dari rahim orang tua.
قُلْ تَعَالَوْا أَتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ أَلَّا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا .الأنعام : 151
yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, (Al-An’am 151).
3. Meskipun orang tua menyuruh kepada suatu perbuatan yang menyekutukan Allah SWT, atau orang tua tersebut masih belum memeluk Islam, sikap berbakti kepada orang tua tetap menjadi suatu kewajiban oleh seorang anak tanpa harus mematuhi perintah mereka yang menyalahi syariat.
وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ [ لقمان 15
15. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
4. Jasa orang tua terutama ibu diungkapkan dalam suatu ayat Al-Qur’an, dimana seorang ibu rela berkorban dalam mengandung anaknya, kemudian menyusuinya. Semua jasa orang tua di kala anak masih kecil dan lemah perlu diingat dan dikenang untuk selamanya.
وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنْ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ [ لقمان 14 ]
14. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
Untuk menutup part 3, ada sebuah kisah nyata yang diceritakan Rasulullah SAW, mengenai 3 orang yang terjebak dalam gua, kemudian berdoa kepada Allah dengan menyebutkan amal saleh yang mereka lakukan agar Allah berkenan menolong mereka dari gua yang tertutupi batu-batu.
Salah satu orang dari mereka menyebutkan bahwa amal shalehnya ialah “aku memiliki orang tua yang telah usia lanjut, dan aku selalu mendahulukan kepentingan mereka dibandingkan keluarga dan hartaku, aku biasanya membawakan minuman (susu) bagi mereka dan tidak membiarkan siapapun meminumnya kecuali setelah mereka minum. Apabila ini merupakan merupakan amal shaleh yang mengharap ridha-Mu maka keluarkanlah kami dari gua ini."
Pada akhir cerita, setelah setiap orang menceritakan amal shalehnya maka akhirnya pintu gua yang tertutupi bebatuan akhirnya terbuka dan mereka akhirnya keluar dengan selamat.
Marilah para sahabat kita merawat orang tua kita sebaik-baiknya, dan senantiasa mendahulukan kepentingan mereka. Merupakan suatu kesalahan bila terlalu memanjakan anak dan pasangan tetapi mengacuhkan kepentingan orang tua yang seharusnya dijunjung tinggi dalam suatu keluarga. Orang tua memang membutuhkan materi (uang) tetapi masih ada yang lebih penting bagi mereka yaitu kasih sayang. Menyapa, menanyakan kabar mereka, kesehatan mereka, apa yang mereka inginkan merupakan suatu hal sepele namun berarti besar bagi mereka.
Rasulullah Sallallahu ’Alaihi Wa Sallam Bersabda :
عَنْ سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « رَغِمَ أَنْفُهُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ ». قِيلَ مَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « مَنْ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِ أَحَدَهُمَا أَوْ كِلَيْهِمَا ثُمَّ لَمْ يَدْخُلِالْجَنَّةَ ».
“Dari Suhaili, dari ayahnya dan dari Abu Hurairah. Rosulullah Sallallahu ’Alaihi Wa Sallam bersabda : ”Merugilah ia (sampai 3 kali). Para Shahabat bertanya : ”siapa ya Rosulullah?Rosulullah Sallallahu ’Alaihi Wa Sallam bersabda : “Merugilah seseorang yang hidup bersama kedua orang tuanya atau salah satunya di saat mereka tua renta, namun ia tidak masuk surga” (HR. Muslim).
-------
-----------
Ust.Syarif Faisal :
SAAT SAAT TERAKHIR
Sebuah kesadaran seorang Steve Jobs di saat2 akhir HIDUPnya
Dlm dunia bisnis, aku adalah simbol dari kesuksesan, seakan2 harta dan diriku tidak terpisahkan, karena selain kerja, hobbyku tak banyak.
Saat ini aku berbaring di rumah sakit, merenung jalan kehidupanku, kekayaan, nama, kedudukan semuanya itu tidak ada artinya lagi.
Malam yg hening, cahaya & suara mesin di sekitar ranjangku, bagaikan nafasnya maut kematian yg mendekat pada diriku.
Sekarang aku mengerti, seseorang asal memiliki harta secukupnya buat diri gunakan itu udah cukup. Mengejar kekayaan tanpa batas bagaikan monster yg mengerikan.
Tuhan memberi kita organ2 perasa, agar kita bisa merasakan cinta kasih yg terpendam dalam hati kita yg paling dalam. Tapi bukan kegembiraan yg datang dari kehidupan yg mewah --- itu hanya ilusi saja.
Harta kekayaan yg aku peroleh saat aku hidup, tak mungkin bisa aku bawa pergi. Yg aku bisa bawa adalah kasih yg murni yg selama ini terpendam dalam hatiku. Hanya cinta kasih itulah yg bisa memberiku kekuatan dan terang.
Ranjang apa yg termahal di dunia ini? Ranjang orang sakit. Orang lain bisa bukakan mobil untukmu, orang lain bisa kerja untukmu, tapi tidak ada orang bisa menggantikan sakitmu. Barang hilang bisa didpt kembali, tapi nyawa hilang tak bisa kembali lagi.
Saat kamu masuk ke ruang operasi, kamu baru sadar bahwa kesehatan itu betapa berharganya.
Kita berjalan di jalan kehidupan ini. Dgn jalannya waktu, suatu saat
akan sampai tujuan. Bagaikan panggung pentaspun, tirai panggung akan tertutup, pentas telah berakhir.
Yg patut kita hargai dan sayangkan adalah hubungan kasih antar keluarga, cinta akan suami - istri dan juga kasih persahabatan antar teman.
HARGAI SETIAP DETIK DLM KEHIDUPAN KITA , ISI HIDUP KITA DGN PERKARA PERKARA YG TDK BISA DIBELI DGN UANG .
Sebuah kesadaran seorang Steve Jobs di saat2 akhir HIDUPnya
Dlm dunia bisnis, aku adalah simbol dari kesuksesan, seakan2 harta dan diriku tidak terpisahkan, karena selain kerja, hobbyku tak banyak.
Saat ini aku berbaring di rumah sakit, merenung jalan kehidupanku, kekayaan, nama, kedudukan semuanya itu tidak ada artinya lagi.
Malam yg hening, cahaya & suara mesin di sekitar ranjangku, bagaikan nafasnya maut kematian yg mendekat pada diriku.
Sekarang aku mengerti, seseorang asal memiliki harta secukupnya buat diri gunakan itu udah cukup. Mengejar kekayaan tanpa batas bagaikan monster yg mengerikan.
Tuhan memberi kita organ2 perasa, agar kita bisa merasakan cinta kasih yg terpendam dalam hati kita yg paling dalam. Tapi bukan kegembiraan yg datang dari kehidupan yg mewah --- itu hanya ilusi saja.
Harta kekayaan yg aku peroleh saat aku hidup, tak mungkin bisa aku bawa pergi. Yg aku bisa bawa adalah kasih yg murni yg selama ini terpendam dalam hatiku. Hanya cinta kasih itulah yg bisa memberiku kekuatan dan terang.
Ranjang apa yg termahal di dunia ini? Ranjang orang sakit. Orang lain bisa bukakan mobil untukmu, orang lain bisa kerja untukmu, tapi tidak ada orang bisa menggantikan sakitmu. Barang hilang bisa didpt kembali, tapi nyawa hilang tak bisa kembali lagi.
Saat kamu masuk ke ruang operasi, kamu baru sadar bahwa kesehatan itu betapa berharganya.
Kita berjalan di jalan kehidupan ini. Dgn jalannya waktu, suatu saat
akan sampai tujuan. Bagaikan panggung pentaspun, tirai panggung akan tertutup, pentas telah berakhir.
Yg patut kita hargai dan sayangkan adalah hubungan kasih antar keluarga, cinta akan suami - istri dan juga kasih persahabatan antar teman.
HARGAI SETIAP DETIK DLM KEHIDUPAN KITA , ISI HIDUP KITA DGN PERKARA PERKARA YG TDK BISA DIBELI DGN UANG .
-----------
Kisah Malang Tabi’in Mujahid Hafal Al-Qur’an yang Murtad, Apa Penyebabnya?
Lelaki gagah itu mengayunkan pedangnya menebas satu demi satu tubuh pasukan Romawi. Dahulunya dia termasuk dari Tabi’in (270 H) yang hafal Al-Qur’an. Namanya adalah sebaik-baik nama, ‘Abdah bin ‘Abdurrahiim.[1] Keimanannya tak diragukan. Adakah bandingannya di dunia ini seorang mujahid yang hafal Al-Qur’an, terkenal akan keilmuannya, kezuhudannya, ibadahnya, puasa Daudnya serta ketaqwaan dan keimanannya?
Namun tak dinyana terjadi musibah di akhir hayatnya. Dia mati dengan tidak membawa iman Islamnya. Murtad sebagai Nasrani. Padahal dahulunya ia hafal semua isi Al-Qur’an, namun semua hilang tak tersisa kecuali dua ayat saja. Ayat apakah itu? Apa yang melatarbelakangi dia keluar dariDiinullah. Inilah kisahnya:
Pedangnya masih berkilat-kilat memantul cahaya mentari yang panas di tengah padang pasir yang gersang. Masih segar berlumur merahnya darah orang Romawi. Ia hantarkan orang Romawi itu ke neraka dengan pedangnya.
Tak disangka pula, nantinya dirinyapun dihantar ke neraka oleh seorang wanita Romawi, tidak dengan pedang melainkan dengan asmara.
Kaum muslimin sedang mengepung kampung Romawi. Tiba-tiba mata ‘Abdah tertuju kepada seorang wanita Romawi di dalam benteng. Kecantikan dan pesona wanita pirang itu begitu dahsyat mengobrak-abrik hatinya. Dia lupa bahwa tak seorang pun dijamin lolos su’ul khatimah.
Tak tahan, ia pun mengirimkan surat cinta kepada wanita itu. Isinya kurang lebih:
“Adinda, bagaimana caranya agar aku bisa sampai ke pangkuanmu?”
Perempuan itu menjawab: “Kakanda, masuklah agama Nashrani maka aku jadi milikmu.”
Syahwat telah memenuhi relung hati ‘Abdah sampai-sampai ia menjadi lupa akan imannya, tuli peringatan dan buta Al-Qur’an. Hatinya terbangun tembok anti hidayah.
خَتَمَ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ وَعَلَى سَمْعِهِمْ وَعَلَى أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat. (QS. Al-Baqarah: 7). Astaghfirullah, ma’adzallah.
Pesona wanita itu telah mampu mengubur imannya di dasar samudra. Demi tubuh cantik nan fana itu ia rela tinggalkan Islam.
Menikahlah dia di dalam benteng. Kaum muslimin yang menyaksikan ini sangat terguncang. Bagaimana mungkin? Bagaimana bisa seorang hafidz yang hatinya dipenuhi Al-Qur’an meninggalkan Allah.
Ketika dibujuk untuk taubat ia tak bisa. Ketika ditanyakan kepadanya, “Dimana Al Quran mu yang dulu???”
Ia menjawab, “Aku telah lupa semua isi Al Quran kecuali dua ayat saja yaitu :
رُبَمَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ كَانُوا مُسْلِمِينَ
“Orang-orang yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim.”
ذَرْهُمْ يَأْكُلُوا وَيَتَمَتَّعُوا وَيُلْهِهِمُ الْأَمَلُ ۖفَسَوْفَ يَعْلَمُونَ
“Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka). (QS. Al Hijr: 2-3).
Seolah ayat ini adalah hujjah untuk dirinya, kutukan sekaligus peringatan Allah yang terakhir namun tak digubrisnya. Dan ia bahagia hidup berlimpah harta dan keturunan bersama kaum Nashrani. Dalam keadaan seperti itulah hingga ajal menjemputnya. Mati dalam keadaan di luar agama Islam.
Ya Allah, seorang hafidz nan mujahid saja bisa Kau angkat nikmat imannya berbalik murtad jika sudah ditetapkan murtad, apatah lagi hamba yang banyak cacat ini. Tak punya amal andalan.
مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ
“Tidak pernah kutinggalkan setelahku fitnah yang lebih dahsyat bahayanya bagi kaum pria daripada fitnah wanita.”(Muttafaqun Alaih)
Saudara-saudariku, doakan aku dan aku doakan pula kalian agar Allah lindungi kita dari fitnah wanita/fitnah manusia dan fitnah dunia serta dihindarkan dari ketetapan yang buruk di akhir hayat.
Semoga para suami, para anak-anak laki, saudara-saudara laki kita. keluarga kita semua,teman-teman lelaki sesama muslim, selalu dalam lindungan Allah,dijauhkan dari syahwat dan maksiat,selamat dunia akhirat. Amin.
مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ
“Tidak pernah kutinggalkan setelahku fitnah yang lebih dahsyat bahayanya bagi kaum pria daripada fitnah wanita.”(Muttafaqun Alaih)
Sumber: Disarikan dari tulisan DR. Hamid Ath-Thahir dalam buku “Di bawah Kilatan Pedang” (101 Kisah Heroik Mujahidin).
Lelaki gagah itu mengayunkan pedangnya menebas satu demi satu tubuh pasukan Romawi. Dahulunya dia termasuk dari Tabi’in (270 H) yang hafal Al-Qur’an. Namanya adalah sebaik-baik nama, ‘Abdah bin ‘Abdurrahiim.[1] Keimanannya tak diragukan. Adakah bandingannya di dunia ini seorang mujahid yang hafal Al-Qur’an, terkenal akan keilmuannya, kezuhudannya, ibadahnya, puasa Daudnya serta ketaqwaan dan keimanannya?
Namun tak dinyana terjadi musibah di akhir hayatnya. Dia mati dengan tidak membawa iman Islamnya. Murtad sebagai Nasrani. Padahal dahulunya ia hafal semua isi Al-Qur’an, namun semua hilang tak tersisa kecuali dua ayat saja. Ayat apakah itu? Apa yang melatarbelakangi dia keluar dariDiinullah. Inilah kisahnya:
Pedangnya masih berkilat-kilat memantul cahaya mentari yang panas di tengah padang pasir yang gersang. Masih segar berlumur merahnya darah orang Romawi. Ia hantarkan orang Romawi itu ke neraka dengan pedangnya.
Tak disangka pula, nantinya dirinyapun dihantar ke neraka oleh seorang wanita Romawi, tidak dengan pedang melainkan dengan asmara.
Kaum muslimin sedang mengepung kampung Romawi. Tiba-tiba mata ‘Abdah tertuju kepada seorang wanita Romawi di dalam benteng. Kecantikan dan pesona wanita pirang itu begitu dahsyat mengobrak-abrik hatinya. Dia lupa bahwa tak seorang pun dijamin lolos su’ul khatimah.
Tak tahan, ia pun mengirimkan surat cinta kepada wanita itu. Isinya kurang lebih:
“Adinda, bagaimana caranya agar aku bisa sampai ke pangkuanmu?”
Perempuan itu menjawab: “Kakanda, masuklah agama Nashrani maka aku jadi milikmu.”
Syahwat telah memenuhi relung hati ‘Abdah sampai-sampai ia menjadi lupa akan imannya, tuli peringatan dan buta Al-Qur’an. Hatinya terbangun tembok anti hidayah.
خَتَمَ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ وَعَلَى سَمْعِهِمْ وَعَلَى أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat. (QS. Al-Baqarah: 7). Astaghfirullah, ma’adzallah.
Pesona wanita itu telah mampu mengubur imannya di dasar samudra. Demi tubuh cantik nan fana itu ia rela tinggalkan Islam.
Menikahlah dia di dalam benteng. Kaum muslimin yang menyaksikan ini sangat terguncang. Bagaimana mungkin? Bagaimana bisa seorang hafidz yang hatinya dipenuhi Al-Qur’an meninggalkan Allah.
Ketika dibujuk untuk taubat ia tak bisa. Ketika ditanyakan kepadanya, “Dimana Al Quran mu yang dulu???”
Ia menjawab, “Aku telah lupa semua isi Al Quran kecuali dua ayat saja yaitu :
رُبَمَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ كَانُوا مُسْلِمِينَ
“Orang-orang yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim.”
ذَرْهُمْ يَأْكُلُوا وَيَتَمَتَّعُوا وَيُلْهِهِمُ الْأَمَلُ ۖفَسَوْفَ يَعْلَمُونَ
“Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka). (QS. Al Hijr: 2-3).
Seolah ayat ini adalah hujjah untuk dirinya, kutukan sekaligus peringatan Allah yang terakhir namun tak digubrisnya. Dan ia bahagia hidup berlimpah harta dan keturunan bersama kaum Nashrani. Dalam keadaan seperti itulah hingga ajal menjemputnya. Mati dalam keadaan di luar agama Islam.
Ya Allah, seorang hafidz nan mujahid saja bisa Kau angkat nikmat imannya berbalik murtad jika sudah ditetapkan murtad, apatah lagi hamba yang banyak cacat ini. Tak punya amal andalan.
مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ
“Tidak pernah kutinggalkan setelahku fitnah yang lebih dahsyat bahayanya bagi kaum pria daripada fitnah wanita.”(Muttafaqun Alaih)
Saudara-saudariku, doakan aku dan aku doakan pula kalian agar Allah lindungi kita dari fitnah wanita/fitnah manusia dan fitnah dunia serta dihindarkan dari ketetapan yang buruk di akhir hayat.
Semoga para suami, para anak-anak laki, saudara-saudara laki kita. keluarga kita semua,teman-teman lelaki sesama muslim, selalu dalam lindungan Allah,dijauhkan dari syahwat dan maksiat,selamat dunia akhirat. Amin.
مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ
“Tidak pernah kutinggalkan setelahku fitnah yang lebih dahsyat bahayanya bagi kaum pria daripada fitnah wanita.”(Muttafaqun Alaih)
Sumber: Disarikan dari tulisan DR. Hamid Ath-Thahir dalam buku “Di bawah Kilatan Pedang” (101 Kisah Heroik Mujahidin).
-----------
Sholat Cara Rasulullah
------------
# ISTRI2 RASULULLAH SHALLALLAHU ALAIHI WASALLAM #
Nama-nama Istri Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, usia mereka dinikahi, usia Rasulullah menikahi, statusnya, kondisinya, serta alasan Rasulullah menikahinya.
1. Nama : Khadijah ra
Status : 2 kali janda
Usia Dinikahi : 40 thn
Usia Rasulullah : 25 thn
Kondisinya : Pengusaha, keturunan bangsawan, punya 4 anak dari pernikahan sebelumnya, memiliki 6 anak dari Rasulullah ...
Alasan : Petunjuk Allah, karena dia adalah wanita pertama yang memeluk islam, dan mendukung dakwah Nabi.
2. Nama : Aisyah ra
Status : gadis
Usia dinikahi : 11 tahun (tetapi tinggal serumah dengan Nabi setelah usia 19 tahun)
Usia Rasulullah : 52 tahun
Kondisinya : Cantik, cerdas, putri
Abu Bakar Ash-Shiddiq ra.
Alasannya : Petunjuk Allah lewat mimpinya 3 malam berturut-turut bhw Rasulullah akan mengajarkan tentang kewanitaan kepada Aisyah, agar disampaikan kepada umatnya kelak. Aisyah ra banyak meriwayatkan hadits dari Rasulullah yang disampaikan pada umat.
3. Nama : Saudah binti Zum’ah ra
Status : janda
Usia dinikahi : 70 thn
Usia Rasulullah : 52 thn
Kondisi : Wanita kulit hitam, janda dari sahabat nabi yang menjadi perisai Nabi saat perang. Memiliki 12 anak dari pernikahan dengan suami pertama.
Alasannya : Menjaga keimanan Saudah ra dari teror & gangguan kaum musyrikin.
4. Nama : Zainab Binti jahsyi ra
Status : Janda
Usia dinikahi : 45 thn
Usia Rasulullah : 56 thn
Kondisi : Mantan isteri Zaid bin Haritsah ra.
Alasan : Perintah Allah bahwa pernikahan harus sekufu, Zainab adalah mantan istri anak angkatnya Rasulullah. Sekaligus mencontohkan bahwa anak angkat tidak bisa dijadikan anak kandung secara nasab (kebiasaan masyarakat saat itu). Maka istrinya tetap bukan mahrom untuk ayah angkatnya. Jadi boleh dinikahi.
5. Nama : Ummu Salamah ra
Status : Janda
Usia dinikahi : 62 thn
Usia Rasulullah : 56 thn
Kondisi : Putri bibi Nabi, seorang janda yang pandai berpidato dan mengajar.
Alasan : Perintah Allah untuk membantu dakwah Rasulullah.
6. Nama : Ummu Habibah ra
Status : Janda
Usia dinikahi : 47 thn
Usia Rasulullah : 57 tahun
Kondisi : Mantan istri Ubaidillah bin Jahsyi, cerai karena suaminya pindah agama jadi nashrani ...
Alasan : Untuk Menjaga Ummu Habibah dari pemurtadan.
7. Nama : Juwairiyyah bin Al-harits ra
Status : Janda
Usia dinikahi : 65 thn
Usia Rasulullah : 57 tahun
Kondisi : Tawanan perang yang dinikahi oleh Rasulullah, tidak memiliki sanak saudara, dan memiliki 17 anak dari pernikahan yang pertama.
Alasan : Petunjuk Allah, memerdekakan budak, pembebasan dari tawanan perang dan menjaga ketauhidan.
8. Nama : Shafiyah binti Hayyi ra
Status : 2 kali janda
Usia dinikahi : 53 thn
Usia Rasulullah : 58 tahun
Kondisi : Wanita muslimah dari kalangan yahudi bani nadhir, memiliki 10 anak dari pernikahan sebelumnya.
Alasan : Rasulullah menjaga keimanan shafiyyah dari boikot & teror orang yahudi.
9. Nama : Maimunah Binti al-harits ra
Status : Janda
Usia dinikahi : 63 thn
Usia Rasulullah : 58 tahun
Kondisi : Mantan istri Abu Ruham bin Abdul Uzza
Alasan : Istri Rasulullah dari kalangan yahudi bani kinanah. Menikah dengan Rasulullah adalah untuk menjaga dan mengembangkan dakwah di kalangan bani nadhir ...
10. Nama : Zainab binti Khuzaimah ra
Status : Janda
Usia dinikahi : 50 thn
Usia Rasulullah : 58 tahun
Kondisi : Seorang janda yang banyak memelihara anak yatim dan orang yang lemah di rumahnya. Mendapat gelar ibu para masakin.
Alasan : Petunjuk Allah untuk bersama2 menyantuni anak yatim dan orang lemah.
11. Nama : Mariyah Al-Qibtiyah ra
Status : Gadis
Usia dinikahi : 25 thn
Usia Rasulullah : 59 tahun
Kondisi : Budak hadiah dari raja Muqauqis dari Mesir.
Alasan : Menikahi untuk memerdekakannya dari perbudakan dan menjaga keimanan Mariyah ra.
12. Nama : Hafsah binti Umar ra
Status : Janda
Usia dinikahi : 35 thn
Usia Rasulullah : 61 tahun
Kondisi : Putri sabahat Umar bin Khattab. Janda dari Khunais bin Huzafah yang meninggal karena perang uhud.
Alasan : Petunjuk Allah swt
Hikmah : Hafsah adalah wanita pertama yang hafal al Qur’an. Dinikahi oleh Rasulullah saw agar bisa menjaga keotentikan Al Qur'an dan mengajarkan pada muslimah.
Semoga jadi pedoman & pengetahuan kita bhw poligami Rasulullah krn petunjuk Allah & bkn krn nafsu seperti fitnah kaum kuffar .....
Nama-nama Istri Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, usia mereka dinikahi, usia Rasulullah menikahi, statusnya, kondisinya, serta alasan Rasulullah menikahinya.
1. Nama : Khadijah ra
Status : 2 kali janda
Usia Dinikahi : 40 thn
Usia Rasulullah : 25 thn
Kondisinya : Pengusaha, keturunan bangsawan, punya 4 anak dari pernikahan sebelumnya, memiliki 6 anak dari Rasulullah ...
Alasan : Petunjuk Allah, karena dia adalah wanita pertama yang memeluk islam, dan mendukung dakwah Nabi.
2. Nama : Aisyah ra
Status : gadis
Usia dinikahi : 11 tahun (tetapi tinggal serumah dengan Nabi setelah usia 19 tahun)
Usia Rasulullah : 52 tahun
Kondisinya : Cantik, cerdas, putri
Abu Bakar Ash-Shiddiq ra.
Alasannya : Petunjuk Allah lewat mimpinya 3 malam berturut-turut bhw Rasulullah akan mengajarkan tentang kewanitaan kepada Aisyah, agar disampaikan kepada umatnya kelak. Aisyah ra banyak meriwayatkan hadits dari Rasulullah yang disampaikan pada umat.
3. Nama : Saudah binti Zum’ah ra
Status : janda
Usia dinikahi : 70 thn
Usia Rasulullah : 52 thn
Kondisi : Wanita kulit hitam, janda dari sahabat nabi yang menjadi perisai Nabi saat perang. Memiliki 12 anak dari pernikahan dengan suami pertama.
Alasannya : Menjaga keimanan Saudah ra dari teror & gangguan kaum musyrikin.
4. Nama : Zainab Binti jahsyi ra
Status : Janda
Usia dinikahi : 45 thn
Usia Rasulullah : 56 thn
Kondisi : Mantan isteri Zaid bin Haritsah ra.
Alasan : Perintah Allah bahwa pernikahan harus sekufu, Zainab adalah mantan istri anak angkatnya Rasulullah. Sekaligus mencontohkan bahwa anak angkat tidak bisa dijadikan anak kandung secara nasab (kebiasaan masyarakat saat itu). Maka istrinya tetap bukan mahrom untuk ayah angkatnya. Jadi boleh dinikahi.
5. Nama : Ummu Salamah ra
Status : Janda
Usia dinikahi : 62 thn
Usia Rasulullah : 56 thn
Kondisi : Putri bibi Nabi, seorang janda yang pandai berpidato dan mengajar.
Alasan : Perintah Allah untuk membantu dakwah Rasulullah.
6. Nama : Ummu Habibah ra
Status : Janda
Usia dinikahi : 47 thn
Usia Rasulullah : 57 tahun
Kondisi : Mantan istri Ubaidillah bin Jahsyi, cerai karena suaminya pindah agama jadi nashrani ...
Alasan : Untuk Menjaga Ummu Habibah dari pemurtadan.
7. Nama : Juwairiyyah bin Al-harits ra
Status : Janda
Usia dinikahi : 65 thn
Usia Rasulullah : 57 tahun
Kondisi : Tawanan perang yang dinikahi oleh Rasulullah, tidak memiliki sanak saudara, dan memiliki 17 anak dari pernikahan yang pertama.
Alasan : Petunjuk Allah, memerdekakan budak, pembebasan dari tawanan perang dan menjaga ketauhidan.
8. Nama : Shafiyah binti Hayyi ra
Status : 2 kali janda
Usia dinikahi : 53 thn
Usia Rasulullah : 58 tahun
Kondisi : Wanita muslimah dari kalangan yahudi bani nadhir, memiliki 10 anak dari pernikahan sebelumnya.
Alasan : Rasulullah menjaga keimanan shafiyyah dari boikot & teror orang yahudi.
9. Nama : Maimunah Binti al-harits ra
Status : Janda
Usia dinikahi : 63 thn
Usia Rasulullah : 58 tahun
Kondisi : Mantan istri Abu Ruham bin Abdul Uzza
Alasan : Istri Rasulullah dari kalangan yahudi bani kinanah. Menikah dengan Rasulullah adalah untuk menjaga dan mengembangkan dakwah di kalangan bani nadhir ...
10. Nama : Zainab binti Khuzaimah ra
Status : Janda
Usia dinikahi : 50 thn
Usia Rasulullah : 58 tahun
Kondisi : Seorang janda yang banyak memelihara anak yatim dan orang yang lemah di rumahnya. Mendapat gelar ibu para masakin.
Alasan : Petunjuk Allah untuk bersama2 menyantuni anak yatim dan orang lemah.
11. Nama : Mariyah Al-Qibtiyah ra
Status : Gadis
Usia dinikahi : 25 thn
Usia Rasulullah : 59 tahun
Kondisi : Budak hadiah dari raja Muqauqis dari Mesir.
Alasan : Menikahi untuk memerdekakannya dari perbudakan dan menjaga keimanan Mariyah ra.
12. Nama : Hafsah binti Umar ra
Status : Janda
Usia dinikahi : 35 thn
Usia Rasulullah : 61 tahun
Kondisi : Putri sabahat Umar bin Khattab. Janda dari Khunais bin Huzafah yang meninggal karena perang uhud.
Alasan : Petunjuk Allah swt
Hikmah : Hafsah adalah wanita pertama yang hafal al Qur’an. Dinikahi oleh Rasulullah saw agar bisa menjaga keotentikan Al Qur'an dan mengajarkan pada muslimah.
Semoga jadi pedoman & pengetahuan kita bhw poligami Rasulullah krn petunjuk Allah & bkn krn nafsu seperti fitnah kaum kuffar .....
-------
--------
Ust.Zainal Abidin Lc. :
TERNYATA BEGINILAH KALAU PARA ULAMA BERCANDA
TANPA DUSTA NAMUN TETAP MENGANDUNG ILMU
Yuk simak :)
******
Seorang laki-laki menemui Imam Asy Sya’bi -rahimahullah-
lalu bertanya,“Aku menikahi wanita dan ternyata dia pincang. Bolehkah aku menceraikannya? ”Beliau menjawab, ”Jika engkah ingin lomba lari dengannya, ceraikanlah.
”***
Imam Asy Sya’bi pernah ditanya, “Bolehkah orang yang sedang ihram menggaruk badannya?
”Beliau menjawab, “Boleh.
-Penanya: “Berapa kali?
”Jawab Asy Sya’bi: “Sampai kelihatan tulangnya.”
***
Imam Asy Sya’bi
-rahimahullah- pernah ditanya tentang cara mengusap jenggot, Beliau mengatakan: “Sela selailah dengan jari jemarimu
-Penanya menyanggah; “Aku khawatir tak bisa membasahi seluruhnya.
”Beliau menjawab, “Jika kamu khawatir,maka kamu bisa merendamnya sejak awal malam.”
***
Seorang laki-laki menemui Abu Hanifah lalu bertanya;“Jika aku menjumpai sungai, aku selalu mandi. Kemanakah harus kuhadapkan wajahku? Ke arah kiblat atau kemana?”Beliau
-rahimahullah- menjawab; “Yang paling utama kau hadapkan wajahmu ke arah bajumu agar tidak dicuri.”
***
Salah seorang penuntut ilmu pernah menumpang mobil Syaikh Al Albani -rahimahullah- Kala itu beliau mengemudi dengan kecepatan tinggi. Penuntut ilmu tersebut menegur, “Pelan-pelan wahai Syaikh. Syaikh Ibnu Baz berpandangan ngebut di jalan itu sama saja melemparkan diri ke lembah kebinasaan.”Lalu Syaikh Al Albani menimpali pernyataan tersebut, “Fatwa ini keluar dari orang yang belum pernah menikmati seni mengemudi.”Kata penuntut ilmu,“Bolehkah aku sampaikan hal ini kepada Syaikh Ibnu Baz?”Jawab Syaikh, “Silahkan.”Tatkala penuntut ilmu tersebut menyampaikan kepada Syaikh Ibnu Baz tentang ucapan Syaikh Al Albani, beliau tertawa dan berkata, “Katakan padanya(kepada syaikh albani), fatwa ini keluar dari orang yang belum pernah terkena tilang.”
***
Salah seorang penuntut ilmu bercerita tentang jawaban cerdas yang ia dengar dari sebuah pertanyaan. Penanya mengatakan bahwa ia telah menikah namun ia ingin menikah kedua kalinya dengan niat menjaga kehormatan sang gadis. Lalu jawaban Syaikh Ibnu Utsaimin, “Berikanlah uangmu kepada pemuda miskin agar ia bisa menikahi gadis tersebut. Dengan demikian engkau mendapatkan dua pahala (Pahala menjaga kehormatan sang pemuda dan si gadis).
***
Kisah terpilih lainnya, suatu ketika Syaikh Ibnu Ustaimin dan SyaikhIbnu Baz duduk dalam satu majlis lalu seseorang bertanya kepada beliau berdua,“Saat ini, telah ditemukan alat yang bisa mengingatkan kita jika lupa dalam shalat. Seseorang tidak akan lupa lagi selama menggunakan alat ini. Apa hukum menggunakan alat semacam ini? Syaikh Ibnu Baz terdiam namun Syaikh Ibnu Ustaimin tertawa lalu bertanya, “Apakah dia bertasbih atau bertepuk tagan? (Maksud Syaikh utsaimin jika bertasbih berarti laki-laki, sebaliknya jika bertepuk tangan berarti perempuan).
***
Syaikh Ibnu Ustaimin ditanya, “Apa yang harus dilakukan seseorang seusai berdoa? ”Jawab Syaikh, ” Menurunkan kedua tangannya.”
***
Pertanyaan lain, jika seseorang mendengarkan ayat sajadah melalui kaset rekaman, apakah dia harus melakukan sujud tilawah?Jawab Syaikh Ibnu Utsaimin, “Ya. Jika kasetnya juga sujud.”
***
Suatu ketika Syaikh Ibnu Utsaimin memberikan materi pelajaran bab nikah tentang aib wanita.Salah seorang peserta pengajian bertanya, “Jika suatu saat nanti aku menikah lalu kutemui istriku ternyata dia ompong. Apakah aib ini bisa jadi alasan untuk membatalkan akad nikah?”Syaikh menjawab, “Berarti dia seorang wanita yang baik-baik karena tidak mungkin menggigitmu.”
***
Suatu saat Syaikh Ibnu Utsaimin shalat di Masjidil Haram-Mekah.
Usai shalat beliau keluar dan hendak pergi kesuatu tempat yang agak jauh, sehingga membutuhkan mobil. Belaiu menyetop taksi lalu melaju bersamanya. Dalam perjalanan tersebut sang sopir berkenalan dengan sang penumpang.
Tanya si sopir; “Nama Anda siapa ya syaikh?”Syaikh menjawab ” Muhammad bin Utsaimin, ”Si sopir terkejut, “Anda Syaikh Utsaimin? ("Si sopir mengira Syaikh berbohong".)
Dia tidak ingat sama sekali bahwa orang yang bersamanya memang seperti Syaikh Utsaimin.Jawab Syaikh, “Ya benar Syaikh.”
Lalu Syaikh bertanya, ” Nama Anda siapa Akh?”
Jawab sopir; “ Saya Syaikh Abdul Aziz bin Baz.”
Sontak Syaikh Utsaimin terbahak, “Engkau Syaikh Abdul Aziz Bin Baz?”
Si sopir menimpali, “Kalau demikian apakah engkau Syaikh Ibnu Utsaimin?”
Syaikh menjawab,
“Tetapi Syaikh AbdulAziz buta bagaimana mungkin bisa nyopir mobil?”
Tatkala keluar dari taksi barulah si sopir percaya bahwa memang benar syaikh tersebut adalah Syaikh Utsaimin.
***
Lihatlah Saudaraku, para ulama tersebut menghiasi ilmu di setiap ucapannya bahkan dalam hal bercanda. Bercanda ada aturannya diantaranya tidak merendahkan oranglain dan tidak berbohong. Semoga guyonan ini bisa sedikit menyegarkan Anda.
Marja’ : http://www.kulalsalafiyeen.com
____________________
Barokallahu fiykum,
TANPA DUSTA NAMUN TETAP MENGANDUNG ILMU
Yuk simak :)
******
Seorang laki-laki menemui Imam Asy Sya’bi -rahimahullah-
lalu bertanya,“Aku menikahi wanita dan ternyata dia pincang. Bolehkah aku menceraikannya? ”Beliau menjawab, ”Jika engkah ingin lomba lari dengannya, ceraikanlah.
”***
Imam Asy Sya’bi pernah ditanya, “Bolehkah orang yang sedang ihram menggaruk badannya?
”Beliau menjawab, “Boleh.
-Penanya: “Berapa kali?
”Jawab Asy Sya’bi: “Sampai kelihatan tulangnya.”
***
Imam Asy Sya’bi
-rahimahullah- pernah ditanya tentang cara mengusap jenggot, Beliau mengatakan: “Sela selailah dengan jari jemarimu
-Penanya menyanggah; “Aku khawatir tak bisa membasahi seluruhnya.
”Beliau menjawab, “Jika kamu khawatir,maka kamu bisa merendamnya sejak awal malam.”
***
Seorang laki-laki menemui Abu Hanifah lalu bertanya;“Jika aku menjumpai sungai, aku selalu mandi. Kemanakah harus kuhadapkan wajahku? Ke arah kiblat atau kemana?”Beliau
-rahimahullah- menjawab; “Yang paling utama kau hadapkan wajahmu ke arah bajumu agar tidak dicuri.”
***
Salah seorang penuntut ilmu pernah menumpang mobil Syaikh Al Albani -rahimahullah- Kala itu beliau mengemudi dengan kecepatan tinggi. Penuntut ilmu tersebut menegur, “Pelan-pelan wahai Syaikh. Syaikh Ibnu Baz berpandangan ngebut di jalan itu sama saja melemparkan diri ke lembah kebinasaan.”Lalu Syaikh Al Albani menimpali pernyataan tersebut, “Fatwa ini keluar dari orang yang belum pernah menikmati seni mengemudi.”Kata penuntut ilmu,“Bolehkah aku sampaikan hal ini kepada Syaikh Ibnu Baz?”Jawab Syaikh, “Silahkan.”Tatkala penuntut ilmu tersebut menyampaikan kepada Syaikh Ibnu Baz tentang ucapan Syaikh Al Albani, beliau tertawa dan berkata, “Katakan padanya(kepada syaikh albani), fatwa ini keluar dari orang yang belum pernah terkena tilang.”
***
Salah seorang penuntut ilmu bercerita tentang jawaban cerdas yang ia dengar dari sebuah pertanyaan. Penanya mengatakan bahwa ia telah menikah namun ia ingin menikah kedua kalinya dengan niat menjaga kehormatan sang gadis. Lalu jawaban Syaikh Ibnu Utsaimin, “Berikanlah uangmu kepada pemuda miskin agar ia bisa menikahi gadis tersebut. Dengan demikian engkau mendapatkan dua pahala (Pahala menjaga kehormatan sang pemuda dan si gadis).
***
Kisah terpilih lainnya, suatu ketika Syaikh Ibnu Ustaimin dan SyaikhIbnu Baz duduk dalam satu majlis lalu seseorang bertanya kepada beliau berdua,“Saat ini, telah ditemukan alat yang bisa mengingatkan kita jika lupa dalam shalat. Seseorang tidak akan lupa lagi selama menggunakan alat ini. Apa hukum menggunakan alat semacam ini? Syaikh Ibnu Baz terdiam namun Syaikh Ibnu Ustaimin tertawa lalu bertanya, “Apakah dia bertasbih atau bertepuk tagan? (Maksud Syaikh utsaimin jika bertasbih berarti laki-laki, sebaliknya jika bertepuk tangan berarti perempuan).
***
Syaikh Ibnu Ustaimin ditanya, “Apa yang harus dilakukan seseorang seusai berdoa? ”Jawab Syaikh, ” Menurunkan kedua tangannya.”
***
Pertanyaan lain, jika seseorang mendengarkan ayat sajadah melalui kaset rekaman, apakah dia harus melakukan sujud tilawah?Jawab Syaikh Ibnu Utsaimin, “Ya. Jika kasetnya juga sujud.”
***
Suatu ketika Syaikh Ibnu Utsaimin memberikan materi pelajaran bab nikah tentang aib wanita.Salah seorang peserta pengajian bertanya, “Jika suatu saat nanti aku menikah lalu kutemui istriku ternyata dia ompong. Apakah aib ini bisa jadi alasan untuk membatalkan akad nikah?”Syaikh menjawab, “Berarti dia seorang wanita yang baik-baik karena tidak mungkin menggigitmu.”
***
Suatu saat Syaikh Ibnu Utsaimin shalat di Masjidil Haram-Mekah.
Usai shalat beliau keluar dan hendak pergi kesuatu tempat yang agak jauh, sehingga membutuhkan mobil. Belaiu menyetop taksi lalu melaju bersamanya. Dalam perjalanan tersebut sang sopir berkenalan dengan sang penumpang.
Tanya si sopir; “Nama Anda siapa ya syaikh?”Syaikh menjawab ” Muhammad bin Utsaimin, ”Si sopir terkejut, “Anda Syaikh Utsaimin? ("Si sopir mengira Syaikh berbohong".)
Dia tidak ingat sama sekali bahwa orang yang bersamanya memang seperti Syaikh Utsaimin.Jawab Syaikh, “Ya benar Syaikh.”
Lalu Syaikh bertanya, ” Nama Anda siapa Akh?”
Jawab sopir; “ Saya Syaikh Abdul Aziz bin Baz.”
Sontak Syaikh Utsaimin terbahak, “Engkau Syaikh Abdul Aziz Bin Baz?”
Si sopir menimpali, “Kalau demikian apakah engkau Syaikh Ibnu Utsaimin?”
Syaikh menjawab,
“Tetapi Syaikh AbdulAziz buta bagaimana mungkin bisa nyopir mobil?”
Tatkala keluar dari taksi barulah si sopir percaya bahwa memang benar syaikh tersebut adalah Syaikh Utsaimin.
***
Lihatlah Saudaraku, para ulama tersebut menghiasi ilmu di setiap ucapannya bahkan dalam hal bercanda. Bercanda ada aturannya diantaranya tidak merendahkan oranglain dan tidak berbohong. Semoga guyonan ini bisa sedikit menyegarkan Anda.
Marja’ : http://www.kulalsalafiyeen.com
____________________
Barokallahu fiykum,
--------
Sang Pencerah
----------
------------
Ummu Fariz :
Tazkiyatun Nafs (Penyucian Jiwa)
JANGAN PERNAH ENGKAU REMEHKAN SEKECIL APAPUN KEBAIKAN
Jika engkau melihat seekor semut terpeleset dan jatuh di air, maka angkat dan tolonglah ia...barangkali itu menjadi penyebab ampunan bagimu di akherat.
Jika engkau menjumpai batu kecil di jalan yang bisa menggangu jalannya kaum muslimin, maka singkirkanlah ia, barangkali itu menjadi penyebab dimudahkannya jalanmu menuju syurga.
Jika engkau menjumpai anak ayam terpisah dari induknya, maka ambil dan susulkan ia dengan induknya, semoga itu menjadi penyebab Allah mengumpulkan dirimu dan keluargamu di surga.
Jika engkau melihat orang tua membutuhkan tumpangan, maka antarkanlah ia...barangkali itu mejadi sebab kelapangan rezekimu di dunia.
Jika engkau bukanlah seorang yang mengusai banyak ilmu agama, maka ajarkanlah alif ba' ta' kepada anak-anakmu, setidaknya itu menjadi amal jariyah untukmu..yang tak akan terputus pahalanya meski engkau berada di alam kuburmu.
JIKA ENGKAU TIDAK BISA BERBUAT KEBAIKAN SAMA SEKALI, MAKA TAHANLAH TANGAN DAN LISANMU DARI MENYAKITI....SETIDAKNYA ITU MENJADI SEDEKAH UNTUK DIRIMU.
Al-Imam Ibnul Mubarak Rahimahullah berkata:
رُبَّ عَمَلٍ صَغِيرٍ تُعَظِّمُهُ النِّيَّةُ ، وَرُبَّ عَمَلٍ كَبِيرٍ تُصَغِّرُهُ النِّيَّةُ
“Berapa banyak amalan kecil, akan tetapi menjadi besar karena niat pelakunya. Dan berapa banyak amalan besar, menjadi kecil karena niat pelakunya”
Jangan pernah meremehkan kebaikan, bisa jadi seseorang itu masuk surga bukan karena puasa sunnahnya, bukan karena panjang shalat malamnya tapi bisa jadi karena akhlak baiknya dan sabarnya ia ketika musibah datang melanda.
Rasulullah bersabda:
« لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ ».
“Jangan sekali-kali kamu meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun (hanya) kamu bertemu dengan saudaramu dalam keadaan tersenyum.” HR. Muslim.
🔖 Riyadh, 20 Muharram 1437 H
👤 Abu Abdillah Fadlan Fahamsyah حفظه الله تعالى
------------JANGAN PERNAH ENGKAU REMEHKAN SEKECIL APAPUN KEBAIKAN
Jika engkau melihat seekor semut terpeleset dan jatuh di air, maka angkat dan tolonglah ia...barangkali itu menjadi penyebab ampunan bagimu di akherat.
Jika engkau menjumpai batu kecil di jalan yang bisa menggangu jalannya kaum muslimin, maka singkirkanlah ia, barangkali itu menjadi penyebab dimudahkannya jalanmu menuju syurga.
Jika engkau menjumpai anak ayam terpisah dari induknya, maka ambil dan susulkan ia dengan induknya, semoga itu menjadi penyebab Allah mengumpulkan dirimu dan keluargamu di surga.
Jika engkau melihat orang tua membutuhkan tumpangan, maka antarkanlah ia...barangkali itu mejadi sebab kelapangan rezekimu di dunia.
Jika engkau bukanlah seorang yang mengusai banyak ilmu agama, maka ajarkanlah alif ba' ta' kepada anak-anakmu, setidaknya itu menjadi amal jariyah untukmu..yang tak akan terputus pahalanya meski engkau berada di alam kuburmu.
JIKA ENGKAU TIDAK BISA BERBUAT KEBAIKAN SAMA SEKALI, MAKA TAHANLAH TANGAN DAN LISANMU DARI MENYAKITI....SETIDAKNYA ITU MENJADI SEDEKAH UNTUK DIRIMU.
Al-Imam Ibnul Mubarak Rahimahullah berkata:
رُبَّ عَمَلٍ صَغِيرٍ تُعَظِّمُهُ النِّيَّةُ ، وَرُبَّ عَمَلٍ كَبِيرٍ تُصَغِّرُهُ النِّيَّةُ
“Berapa banyak amalan kecil, akan tetapi menjadi besar karena niat pelakunya. Dan berapa banyak amalan besar, menjadi kecil karena niat pelakunya”
Jangan pernah meremehkan kebaikan, bisa jadi seseorang itu masuk surga bukan karena puasa sunnahnya, bukan karena panjang shalat malamnya tapi bisa jadi karena akhlak baiknya dan sabarnya ia ketika musibah datang melanda.
Rasulullah bersabda:
« لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ ».
“Jangan sekali-kali kamu meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun (hanya) kamu bertemu dengan saudaramu dalam keadaan tersenyum.” HR. Muslim.
🔖 Riyadh, 20 Muharram 1437 H
👤 Abu Abdillah Fadlan Fahamsyah حفظه الله تعالى
Talk Show Islamic Education Expo Ke-3, 21-22 November 2015 - Universitas Indonesia Depok
---------------
---------------
Surah Ar-Rahman - Mohammed Taha Al-Junayd
---------
Ummu Fariz :
DIDIKLAH ANAK ANDA DENGAN TAUHID
Memiliki anak bukan sekedar kenikmatan yang kita bisa bersenang-senang dengan canda dan tawanya. Lebih dari itu, kehadiran seorang anak merupakan tanggung jawab yang diberikan Allah -ta'ala-, tanggung jawab yang kelak akan ditanya mengenainya.
Rosulullah -shallallahu alaihi wa salla- bersabda:
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
"Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan ditanya mengenai apa yang dipimpin" (Muttafaq alaihi)
Sesuai dengan hadits ini anak adalah amanah sedangkan orang tua adalah yang diberi amanah atau tanggung jawab. Maka wajib bagi orang tua untuk menjaga amanat tersebut.
Bentuk penjagaan amanah berupa anak salah satunya adalah dengan memberikan pendidikan yang baik bagi seorang anak. Pendidikan yang baik disini bukan sebatas pendidikan modern yang berupa pengenalan terhadap sains dan teknologi, akan tetapi pendidikan yang baik adalah pendidikan yang menanamkan aqidah dan tauhid yang benar pada anak.
Orang tua wajib menanamkan pada anak keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya sesembahan yang berhak disembah, dan keyakinan bahwa sesembahan selain Dia adalah bathil.
Orang tua harus menanamkan bahwa tidak ada yang bisa mengabulkan do'a kecuali Allah. Sehingga apabila ini telah tertanam dengan kuat di jiwa anak, maka dia tidak akan meminta kecuali kepada Allah. Dan sejatinya inilah yang diajarkan Nabi kepada Abdullah bin Abbas dalam hadits yang Masyhur.
Sekian yang bisa digoreskan semoga kita bisa mendidik anak-anak kita menjadi anak-anak yang bertauhid kepada Allah.
✏ Ustadz Nur Cholis Agus Santoso, S.Pd.I حفظه الله تعالى
-------------
Sheikh Mishary Al afasy, Surat Al Mulk
------------
Aandry Arisandi :
Ada kavling Murah dan nikmat ???
Rugi Klo tdk baca dan ayo segera DP ,ajak Keluarga dan temen2nya
PERUMAHAN EKSKLUSIVE "FIRDAUS REGENCY".
HUNIAN INDAH, NYAMAN, AMAN, DAMAI & BERKAH.💙
Tersedia 4 TYPE :
1. Jannatun Na'i'm
2. Jannatul Ma'wa
3. Jannatul Firdaus
4. Jannatun 'Adn
(Semua Type Ready Stock)
FASILITAS :
-Sungai susu Salsabila
-Danau indah Kautsar
-Pasif income bg semua penghuni
-View Tak Terbatas
-Akses Masuk 8 Pintu
-Taman Main Anak2 Sholeh/Shalihah
-Taman Jutaan Hektar dg buah Segar, Nikmat & Siap Santap dll.
-Bonus Bidadari2 yang cantik jelita
-Hak milik Selama2nya (Abadi)
SYARAT Pemesanan :
1. Taubat & Kembali kpd Jln-Nya.
2. Berpegang Teguh Agama-Nya.
3. Melaksanakan Syari'at-Nya.
4. Rejeki yang Halal & Thoyib.
DP :
-100% Sholat Fardhu & Sunah,
- 2,5% Sisihkan harta utk Zakat,
- 100% Rajin bershodaqoh & Infaq,
- 100% Sempatkan wkt utk membaca Alquran, Mengejar Ilmu, Beramal sholeh, Silaturahim, Mendoakan ke-2 Ortu, Berdakwah & Jauh dari maksiat juga menghindari fitnah.
Waktu sangat terbatas !
Stock Hunian Tak Terbatas !
Di jamin Bebas Roaming !
Alamat KONTAK :
Sholat Tahajud setiap malam.
Alamat CABANG :
Masjid2, Musholla,Ponpes, Majlis 'ilmu, Majlis Dzikir.
Inilah sebaik2 tempat tinggal.,
Ayo segera DP skrg juga, tidak perlu menunggu tua, atau kaya, atau pejabat, atau pinter .
Salam Fastabiqul Khoiroot .
Rasulallah SAW bersabda :"Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya,maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala." (HR. Al-Bukhari)
Subhanallah
Semoga kita dapat mengambil pe,ngetahuan bermanfaat yang bernilai ibadah lewat tulisan ini dan mengamalkan dalam kehidupan sehari - hari. Aamiin.. Afwan copas dari grup sebelah.
HUNIAN INDAH, NYAMAN, AMAN, DAMAI & BERKAH.💙
Tersedia 4 TYPE :
1. Jannatun Na'i'm
2. Jannatul Ma'wa
3. Jannatul Firdaus
4. Jannatun 'Adn
(Semua Type Ready Stock)
FASILITAS :
-Sungai susu Salsabila
-Danau indah Kautsar
-Pasif income bg semua penghuni
-View Tak Terbatas
-Akses Masuk 8 Pintu
-Taman Main Anak2 Sholeh/Shalihah
-Taman Jutaan Hektar dg buah Segar, Nikmat & Siap Santap dll.
-Bonus Bidadari2 yang cantik jelita
-Hak milik Selama2nya (Abadi)
SYARAT Pemesanan :
1. Taubat & Kembali kpd Jln-Nya.
2. Berpegang Teguh Agama-Nya.
3. Melaksanakan Syari'at-Nya.
4. Rejeki yang Halal & Thoyib.
DP :
-100% Sholat Fardhu & Sunah,
- 2,5% Sisihkan harta utk Zakat,
- 100% Rajin bershodaqoh & Infaq,
- 100% Sempatkan wkt utk membaca Alquran, Mengejar Ilmu, Beramal sholeh, Silaturahim, Mendoakan ke-2 Ortu, Berdakwah & Jauh dari maksiat juga menghindari fitnah.
Waktu sangat terbatas !
Stock Hunian Tak Terbatas !
Di jamin Bebas Roaming !
Alamat KONTAK :
Sholat Tahajud setiap malam.
Alamat CABANG :
Masjid2, Musholla,Ponpes, Majlis 'ilmu, Majlis Dzikir.
Inilah sebaik2 tempat tinggal.,
Ayo segera DP skrg juga, tidak perlu menunggu tua, atau kaya, atau pejabat, atau pinter .
Salam Fastabiqul Khoiroot .
Rasulallah SAW bersabda :"Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya,maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala." (HR. Al-Bukhari)
Subhanallah
Semoga kita dapat mengambil pe,ngetahuan bermanfaat yang bernilai ibadah lewat tulisan ini dan mengamalkan dalam kehidupan sehari - hari. Aamiin.. Afwan copas dari grup sebelah.
-------------
Ummu Gani :
--------
Ust.Zainal Abidin :
-----------
Abu Must Edi
Untuk kita renungkan dan sampaikan kepada Generasi muda.
Dua belas tahun lalu,
seorg wanita pergi kuliah di Prancis.
Dia harus sambil kerja dan sambil kuliah.
Dia perhatikan bhw sistem transportasi ditempat menggunakan sistem "otomatis",
artinya anda beli tiket sesuai dgn tujuan melalui mesin.
Setiap perhentian kendaraan umum pakai cara "self-service" dan jarang sekali diperiksa petugas.
Bahkan periksa insidentil oleh petugas pun hampir tidak ada.
Setelah dia temukan kelemahan sistem ini,
dgn kelicikannya dia perhitungkan kemungkinan tertangkap petugas krn tidak beli tiket sangat kecil.
Sejak itu, dia selalu naik kendaraan umum dgn tidak membayar tiket.
Dia bahkan merasa bangga atas kepintarannya.
Dia juga menghibur dirinya krn dia anggap dirinya adalah murid miskin, dan kalo bisa irit ya irit.
Namun, dia tidak sadar dia sedang melakukan kesalahan fatal yg akan mempengaruh karirnya...
Setelah 4 thn berlalu,
dia tamat dari fakultas yg ternama dgn angka yg sangat bagus.
Ini membuat dirinya penuh dengan keyakinan. Dia mulai memohon kerja di perusahan yg ternama di Paris dgn pengharapan besar untuk diterima. Pada mulanya,
semua perusahan ini menyambut dia dgn hangat.
Namun berapa hari kemudian,
semuanya menolak dia untuk berkerja.
Kegagalan yg terjadi berulang kali membuat dia sangat marah.
Dia mulai anggap perusahan-perusahan ini rasis, tidak mau terima warga negara asing. Akhirnya, dia memaksa masuk ke departemen tenaga kerja utk bertemu dengan managernya.
Dia ingin tahu alasan apa perusahan menolak bekerja.
Ternyata, penjelasannya diluar sangkaan dia...
Berikutnya adalah dialog mereka...
Manager: Nona, kami tidak rasis, sebaliknya kami sangat mementingkan mu.
Pada saat anda mohon bekerja di perusahan,
kami terkesan dgn pendidikan dan pencapaian anda. Sesungguhnya, berdasarkan kemampuan, anda sebenarnya pekerja yg kami cari-cari.
Wanita: Kalau begitu, kenapa perusahan tidak terima aku bekerja?
Manager: Karena kami periksa sejarahmu, ternyata anda pernah tiga kali kena sanksi tidak membayar tiket saat naik kendaraan umum.
Wanita: Aku mengakuinya, tapi masa krn perkara kecil ini perusahan menolak pekerja yg mahir dan banyak kali tulisannya terbit di majalah?
Manager: Perkara kecil? Kami tidak anggap ini perkara kecil.
Kami perhatikan pertama kali anda melanggar hukum terjadi di minggu pertama anda masuk di negara ini.
Petugas percaya dgn penjelasan bhw anda masih belum mengerti sistem pembayaran.
Diampuni, tapi anda tertangkap 2x lagi setelah itu.
Wanita: Oh krn tidak ada uang kecil saat itu.
Manager: Tidak, tidak. Kami tidak bisa terima penjelasan anda.
Jangan anggap kami bodoh.
Kami yakin anda telah melakukan penipuan ratusan kali sebelum tertangkap.
Wanita: Itu bukan kesalahan mematikan kan?
Kenapa harus begitu serius?
Lain kali saya berubah kan masih bisa.
Manager: Saya tidak anggap demikian. Perbuatan anda membuktikan dua hal:
1. Anda tidak mengikuti peraturan yg ada
Anda pintar mencari kelemahan dlm peraturan dan memanfaatkan utk diri sendiri.
2. Anda tidak bisa dipercaya
Banyak pekerjaan di perusahan kami tergantung pada kepercayaan.
Jika anda diberikan tanggungjawab atas penjualan di sebuah wilayah,
maka anda akan diberikan kuasa yg besar.
Demi ongkos, kami tidak sanggup memakai sistem kontrol untuk mengawasi pekerjaanmu.
Perusahan kami mirip dengan sistem transportasi di negeri ini. Oleh sebab itu, kami tidak bisa pakai anda.
Saya berani katakan,
di negara kami bahkan seluruh Eropa,
tidak ada perusahan yg mau pakai anda.
Pada saat itu,
wanita ini seperti bangun dari mimpinya dan sangat menyesal.
Perkataan manager yg terakhir membuat hatinya gentar.
Moral dan etika bisa menutupi kekurangan IQ atau kepintaran.
Tetapi IQ atau kepintaran bagaimanapun tidak akan bisa menolong etika yg buruk.....
Dua belas tahun lalu,
seorg wanita pergi kuliah di Prancis.
Dia harus sambil kerja dan sambil kuliah.
Dia perhatikan bhw sistem transportasi ditempat menggunakan sistem "otomatis",
artinya anda beli tiket sesuai dgn tujuan melalui mesin.
Setiap perhentian kendaraan umum pakai cara "self-service" dan jarang sekali diperiksa petugas.
Bahkan periksa insidentil oleh petugas pun hampir tidak ada.
Setelah dia temukan kelemahan sistem ini,
dgn kelicikannya dia perhitungkan kemungkinan tertangkap petugas krn tidak beli tiket sangat kecil.
Sejak itu, dia selalu naik kendaraan umum dgn tidak membayar tiket.
Dia bahkan merasa bangga atas kepintarannya.
Dia juga menghibur dirinya krn dia anggap dirinya adalah murid miskin, dan kalo bisa irit ya irit.
Namun, dia tidak sadar dia sedang melakukan kesalahan fatal yg akan mempengaruh karirnya...
Setelah 4 thn berlalu,
dia tamat dari fakultas yg ternama dgn angka yg sangat bagus.
Ini membuat dirinya penuh dengan keyakinan. Dia mulai memohon kerja di perusahan yg ternama di Paris dgn pengharapan besar untuk diterima. Pada mulanya,
semua perusahan ini menyambut dia dgn hangat.
Namun berapa hari kemudian,
semuanya menolak dia untuk berkerja.
Kegagalan yg terjadi berulang kali membuat dia sangat marah.
Dia mulai anggap perusahan-perusahan ini rasis, tidak mau terima warga negara asing. Akhirnya, dia memaksa masuk ke departemen tenaga kerja utk bertemu dengan managernya.
Dia ingin tahu alasan apa perusahan menolak bekerja.
Ternyata, penjelasannya diluar sangkaan dia...
Berikutnya adalah dialog mereka...
Manager: Nona, kami tidak rasis, sebaliknya kami sangat mementingkan mu.
Pada saat anda mohon bekerja di perusahan,
kami terkesan dgn pendidikan dan pencapaian anda. Sesungguhnya, berdasarkan kemampuan, anda sebenarnya pekerja yg kami cari-cari.
Wanita: Kalau begitu, kenapa perusahan tidak terima aku bekerja?
Manager: Karena kami periksa sejarahmu, ternyata anda pernah tiga kali kena sanksi tidak membayar tiket saat naik kendaraan umum.
Wanita: Aku mengakuinya, tapi masa krn perkara kecil ini perusahan menolak pekerja yg mahir dan banyak kali tulisannya terbit di majalah?
Manager: Perkara kecil? Kami tidak anggap ini perkara kecil.
Kami perhatikan pertama kali anda melanggar hukum terjadi di minggu pertama anda masuk di negara ini.
Petugas percaya dgn penjelasan bhw anda masih belum mengerti sistem pembayaran.
Diampuni, tapi anda tertangkap 2x lagi setelah itu.
Wanita: Oh krn tidak ada uang kecil saat itu.
Manager: Tidak, tidak. Kami tidak bisa terima penjelasan anda.
Jangan anggap kami bodoh.
Kami yakin anda telah melakukan penipuan ratusan kali sebelum tertangkap.
Wanita: Itu bukan kesalahan mematikan kan?
Kenapa harus begitu serius?
Lain kali saya berubah kan masih bisa.
Manager: Saya tidak anggap demikian. Perbuatan anda membuktikan dua hal:
1. Anda tidak mengikuti peraturan yg ada
Anda pintar mencari kelemahan dlm peraturan dan memanfaatkan utk diri sendiri.
2. Anda tidak bisa dipercaya
Banyak pekerjaan di perusahan kami tergantung pada kepercayaan.
Jika anda diberikan tanggungjawab atas penjualan di sebuah wilayah,
maka anda akan diberikan kuasa yg besar.
Demi ongkos, kami tidak sanggup memakai sistem kontrol untuk mengawasi pekerjaanmu.
Perusahan kami mirip dengan sistem transportasi di negeri ini. Oleh sebab itu, kami tidak bisa pakai anda.
Saya berani katakan,
di negara kami bahkan seluruh Eropa,
tidak ada perusahan yg mau pakai anda.
Pada saat itu,
wanita ini seperti bangun dari mimpinya dan sangat menyesal.
Perkataan manager yg terakhir membuat hatinya gentar.
Moral dan etika bisa menutupi kekurangan IQ atau kepintaran.
Tetapi IQ atau kepintaran bagaimanapun tidak akan bisa menolong etika yg buruk.....
-------------
Ustadz Abdul Hakim Amir Abdat
----------
Ummu Azka :
AGAR KITA MENGENAL WAJAH DUNIA
Banyak wajah yang rupawan tapi hati tak menawan.......
Banyak yang berwajah kusut akan tetapi hatinya lembut.......
Terkadang yang engkau kira teman menikam dan yang engkau kira lawan justru memberi bantuan.......
Terkadang yang manis membinasakan dan yang pahit justru menyelamatkan........
Terkadang yang engkau cintai menyedihkan dan yang engkau benci justru membahagiakan......
Ohhh...dunia.....
Keelokanmu menipu
keindahanmu semu......
Kokohmu akan hancur
kecantikanmu pun akan lebur
Mengejarmu meletihkan
Dan memperebutkanmu membinasakan.......
Wahai penghuni dunia....
Engkau menumpuk harta dan menghabiskan usia demi masa depan,
tapi jika masa depan itu datang engkau berkata kepada anakmu: " hematlah demi masa depan" dan masa depan tetap ada sedang usianmu telah hilang...
Perbanyaklah amal, karena hanya ia temanmu di kuburan....
Rumah yang mewah dan tanah berhektar-hektar akan engkau tinggalkan, yang kau butuhkan hanyalah lubang sempit untuk liang lahatmu di kuburan........
Baju yang mewah akan engkau tanggalkan
yang engkau kenakan hanyalah kain kafan .....
Jika engkau dipendam...orang-orang akan meninggalkanmu sendirian di kuburan.
Anakmu dan istrimu akan berkhianat...
Anakmu akan kembali pulang...
ia tidak betah berlama-lama di kuburanmu...
ia melupakanmu tidak mendoakanmu dan mereka sibuk membagi-bagi harta warisanmu....
Suamimu akan sedih....tapi waktu akan berlalu...ia melupakanmu, tidak mendoakanmu dan yang lebih menyedihkan ia akan mencari pengganti selain dirimu...dengan membawa harta warisanmu....
Kecuali anak shalih yang berbakti kepadamu dan suami shalih yang akan setia mendoakan kebaikan untukmu.
Taubatlah sebelum terlambat
Karena kematianmu tidak menunggu taubatmu
Riyadh Arab Saudi, 28 Dzulhijjah 1436 H
Akhukum fillah: Fadlan Fahamsyah حفظه الله تعالى
------
AGAR KITA MENGENAL WAJAH DUNIA
Banyak wajah yang rupawan tapi hati tak menawan.......
Banyak yang berwajah kusut akan tetapi hatinya lembut.......
Terkadang yang engkau kira teman menikam dan yang engkau kira lawan justru memberi bantuan.......
Terkadang yang manis membinasakan dan yang pahit justru menyelamatkan........
Terkadang yang engkau cintai menyedihkan dan yang engkau benci justru membahagiakan......
Ohhh...dunia.....
Keelokanmu menipu
keindahanmu semu......
Kokohmu akan hancur
kecantikanmu pun akan lebur
Mengejarmu meletihkan
Dan memperebutkanmu membinasakan.......
Wahai penghuni dunia....
Engkau menumpuk harta dan menghabiskan usia demi masa depan,
tapi jika masa depan itu datang engkau berkata kepada anakmu: " hematlah demi masa depan" dan masa depan tetap ada sedang usianmu telah hilang...
Perbanyaklah amal, karena hanya ia temanmu di kuburan....
Rumah yang mewah dan tanah berhektar-hektar akan engkau tinggalkan, yang kau butuhkan hanyalah lubang sempit untuk liang lahatmu di kuburan........
Baju yang mewah akan engkau tanggalkan
yang engkau kenakan hanyalah kain kafan .....
Jika engkau dipendam...orang-orang akan meninggalkanmu sendirian di kuburan.
Anakmu dan istrimu akan berkhianat...
Anakmu akan kembali pulang...
ia tidak betah berlama-lama di kuburanmu...
ia melupakanmu tidak mendoakanmu dan mereka sibuk membagi-bagi harta warisanmu....
Suamimu akan sedih....tapi waktu akan berlalu...ia melupakanmu, tidak mendoakanmu dan yang lebih menyedihkan ia akan mencari pengganti selain dirimu...dengan membawa harta warisanmu....
Kecuali anak shalih yang berbakti kepadamu dan suami shalih yang akan setia mendoakan kebaikan untukmu.
Taubatlah sebelum terlambat
Karena kematianmu tidak menunggu taubatmu
Riyadh Arab Saudi, 28 Dzulhijjah 1436 H
Akhukum fillah: Fadlan Fahamsyah حفظه الله تعالى
------
-------
Ummu Fariz Fauzan :
" KISAH INSPIRATIF "
( Biarkan anak-anak ikut membaca )
Seorang pemuda melamar lowongan posisi manajer di sebuah perusahaan besar.
Dia lulus wawancara awal.
Sekarang akan bertemu dengan seorang direktur untuk wawancara akhir.
Dari CV-nya sang direktur mengetahui bahwa prestasi akademis pemuda itu sangat baik.
Dia bertanya, "Apakah Anda mendapat beasiswa di sekolah ...?"
Pemuda itu menjawab, "NO".
"Siapa yang membayar biaya sekolah ...?"
"Orangtua," jawabnya.
"Di mana mereka bekerja ......?"
"Mereka bekerja sebagai tukang cuci pakaian."
Direktur meminta pemuda itu untuk menunjukkan tangannya.
Pemuda itu menunjukkan kedua tangannya yang halus dan sempurna.
"Pernahkah Anda membantu orangtua Anda mencuci pakaian?"
"Tidak pernah.
Orangtua saya selalu ingin saya belajar dan membaca buku lebih banyak.
Selain itu, orangtua saya bisa mencuci pakaian lebih cepat dari saya."
Direktur mengatakan,
"Saya punya permintaan.
Ketika Anda pulang hari ini,
pergi dan bersihkan tangan orangtua Anda.
Temui saya besok pagi."
Pemuda itu merasa sedih.
Ketika ia kembali ke rumah,
ia meminta orangtuanya membiarkan dia membersihkan tangan mereka.
Orangtuanya merasa aneh.
Senang..., terharu... tapi dengan perasaan campur aduk,
Mereka menunjukkan tangan mereka kepada sang anak.
Pemuda itu membersihkan tangan mereka perlahan-lahan.
Airmatanya meleleh perlahan saat ia melakukan itu.
Ini adalah pertama kalinya ia melihat ......
Tangan orangtuanya begitu kusut, dan....
begitu banyak lecet di tangan mereka.
Beberapa luka lecet itu membuat mereka
mengeluh sakit saat ia menyentuhnya,
Ini adalah pertama kalinya pemuda itu menyadari
bahwa sepasang tangan yang mencuci pakaian setiap hari inilah
yang memungkinkan dia untuk membayar biaya
sekolah.
Lecet2 di tangan adalah harga yang harus dibayar orang tuanya
untuk pendidikan, kegiatan sekolah dan masa depannya.
Setelah membersihkan tangan orangtuanya,
pemuda ìtu diam-diam mencuci semua pakaian yang masih tersisa.
Malam itu, orangtua dan anak berbincang untuk waktu yang sangat lama.
Keesokan paginya, pemuda itu pergi ke kantor direktur.
Direktur melihat airmata di mata pemuda itu, ketika ia bertanya:
" Apa yang telah Anda lakukan di rumah Anda kemarin ....?"
Pemuda itu menjawab,
"Saya membersihkan tangan orangtua saya,
juga mencuci semua pakaian yang tersisa sampai selesai."
" Pelajaran apa yg Anda peroleh..? "
"Saya sekarang tahu apa artinya cinta dan pengorbanan orang tua saya.
Tanpa orangtua saya, saya tidak akan menjadi diri saya hari ini "...
Dengan membantu orangtua saya,
saya baru menyadari betapa sulit mencapai tujuan kalau dilakukan sendiri.
Saya menghargai pentingnya saling membantu dalam keluarga."
Direktur mengatakan,
"Inilah yang saya cari pada diri seorang manajer.
Saya ingin merekrut orang yang dapat menghargai bantuan orang lain.
Orang yang tahu penderitaan orang lain untuk menyelesaikan sesuatu,
Orang yang tidak menempatkan uang sebagai satu-satunya tujuan hidup."
"Anda diterima kerja."
Wahai para orang tua.....
Seorang anak, yang terlalu dilindungi,
dimanjakan apa pun yang ia mau,
akan mengembangkan "mentalitas hak" dan
akan selalu mengutamakan dirinya sendiri.
Dia akan mengabaikan upaya orangtuanya.
Jika kita menjadi orangtua yang terlalu melindungi,
bukan berati mencintai anak-anak dengan cara yg benar.
Bukankah malah menghancurkan mereka...?
Boleh membiarkan anak tinggal di sebuah rumah besar,
makan makanan yang baik, belajar piano, menonton TV layar lebar.
Tapi ketika Anda membersihkan rumah,
ajak mereka juga melakukannya.
Setelah makan,
biarkan anak2 mencuci piring dan mangkuk sendiri.
Bukan karena tidak punya uang untuk menyewa pembantu,
tetapi karena ingin mencintai anak2 dengan cara yang benar.
Agar mereka mengerti, kendati orangtua mampu.
Suatu hari kita akan menjadi tua dan tak berdaya.
Betapa bahagia mempunyai anak yang mengerti.
Didik dan bimbinglah anak Anda
agar belajar bagaimana menghargai jerih payah orang tua,
juga orang orang lain dalam mencapai tujuan.
Semoga bermanfaat!
( Biarkan anak-anak ikut membaca )
Seorang pemuda melamar lowongan posisi manajer di sebuah perusahaan besar.
Dia lulus wawancara awal.
Sekarang akan bertemu dengan seorang direktur untuk wawancara akhir.
Dari CV-nya sang direktur mengetahui bahwa prestasi akademis pemuda itu sangat baik.
Dia bertanya, "Apakah Anda mendapat beasiswa di sekolah ...?"
Pemuda itu menjawab, "NO".
"Siapa yang membayar biaya sekolah ...?"
"Orangtua," jawabnya.
"Di mana mereka bekerja ......?"
"Mereka bekerja sebagai tukang cuci pakaian."
Direktur meminta pemuda itu untuk menunjukkan tangannya.
Pemuda itu menunjukkan kedua tangannya yang halus dan sempurna.
"Pernahkah Anda membantu orangtua Anda mencuci pakaian?"
"Tidak pernah.
Orangtua saya selalu ingin saya belajar dan membaca buku lebih banyak.
Selain itu, orangtua saya bisa mencuci pakaian lebih cepat dari saya."
Direktur mengatakan,
"Saya punya permintaan.
Ketika Anda pulang hari ini,
pergi dan bersihkan tangan orangtua Anda.
Temui saya besok pagi."
Pemuda itu merasa sedih.
Ketika ia kembali ke rumah,
ia meminta orangtuanya membiarkan dia membersihkan tangan mereka.
Orangtuanya merasa aneh.
Senang..., terharu... tapi dengan perasaan campur aduk,
Mereka menunjukkan tangan mereka kepada sang anak.
Pemuda itu membersihkan tangan mereka perlahan-lahan.
Airmatanya meleleh perlahan saat ia melakukan itu.
Ini adalah pertama kalinya ia melihat ......
Tangan orangtuanya begitu kusut, dan....
begitu banyak lecet di tangan mereka.
Beberapa luka lecet itu membuat mereka
mengeluh sakit saat ia menyentuhnya,
Ini adalah pertama kalinya pemuda itu menyadari
bahwa sepasang tangan yang mencuci pakaian setiap hari inilah
yang memungkinkan dia untuk membayar biaya
sekolah.
Lecet2 di tangan adalah harga yang harus dibayar orang tuanya
untuk pendidikan, kegiatan sekolah dan masa depannya.
Setelah membersihkan tangan orangtuanya,
pemuda ìtu diam-diam mencuci semua pakaian yang masih tersisa.
Malam itu, orangtua dan anak berbincang untuk waktu yang sangat lama.
Keesokan paginya, pemuda itu pergi ke kantor direktur.
Direktur melihat airmata di mata pemuda itu, ketika ia bertanya:
" Apa yang telah Anda lakukan di rumah Anda kemarin ....?"
Pemuda itu menjawab,
"Saya membersihkan tangan orangtua saya,
juga mencuci semua pakaian yang tersisa sampai selesai."
" Pelajaran apa yg Anda peroleh..? "
"Saya sekarang tahu apa artinya cinta dan pengorbanan orang tua saya.
Tanpa orangtua saya, saya tidak akan menjadi diri saya hari ini "...
Dengan membantu orangtua saya,
saya baru menyadari betapa sulit mencapai tujuan kalau dilakukan sendiri.
Saya menghargai pentingnya saling membantu dalam keluarga."
Direktur mengatakan,
"Inilah yang saya cari pada diri seorang manajer.
Saya ingin merekrut orang yang dapat menghargai bantuan orang lain.
Orang yang tahu penderitaan orang lain untuk menyelesaikan sesuatu,
Orang yang tidak menempatkan uang sebagai satu-satunya tujuan hidup."
"Anda diterima kerja."
Wahai para orang tua.....
Seorang anak, yang terlalu dilindungi,
dimanjakan apa pun yang ia mau,
akan mengembangkan "mentalitas hak" dan
akan selalu mengutamakan dirinya sendiri.
Dia akan mengabaikan upaya orangtuanya.
Jika kita menjadi orangtua yang terlalu melindungi,
bukan berati mencintai anak-anak dengan cara yg benar.
Bukankah malah menghancurkan mereka...?
Boleh membiarkan anak tinggal di sebuah rumah besar,
makan makanan yang baik, belajar piano, menonton TV layar lebar.
Tapi ketika Anda membersihkan rumah,
ajak mereka juga melakukannya.
Setelah makan,
biarkan anak2 mencuci piring dan mangkuk sendiri.
Bukan karena tidak punya uang untuk menyewa pembantu,
tetapi karena ingin mencintai anak2 dengan cara yang benar.
Agar mereka mengerti, kendati orangtua mampu.
Suatu hari kita akan menjadi tua dan tak berdaya.
Betapa bahagia mempunyai anak yang mengerti.
Didik dan bimbinglah anak Anda
agar belajar bagaimana menghargai jerih payah orang tua,
juga orang orang lain dalam mencapai tujuan.
Semoga bermanfaat!
----------
Must Edi :
ANAK KECIL ITU ADALAH GURU KEHIDUPANKU...
Tak tahan air mataku menetes ...
Sesudah jumatan aku masih duduk di teras mesjid di salah satu kompleks sekolah.
Jamaah mesjid sudah sepi, bubar masing-masing dengan kesibukannya.
Seorang nenek tua menawarkan dagangannya, kue traditional. Satu plastik harganya lima ribu rupiah.
Aku sebetulnya tidak berminat, tetapi karena kasihan aku beli satu plastik.
Si nenek penjual kue terlihat letih dan duduk di teras mesjid tak jauh dariku. Kulihat masih banyak dagangannya.
Tak lama kulihat seorang anak lelaki dari komplek sekolah itu mendatangi si nenek. Aku perkirakan bocah itu baru murid kelas satu atau dua.
Dialognya dengan si nenek jelas terdengar dari tempat aku duduk.
"Berapa harganya Nek?"
"Satu plastik kue Lima ribu, nak", jawab si nenek.
Anak kecil itu mengeluarkan uang lima puluh ribuan dari kantongnya dan berkata :
"Saya beli 10 plastik, ini uangnya, tapi buat Nenek aja kuenya kan bisa dijual lagi."
Si nenek jelas sekali terlihat berbinar2 matanya : "Ya Allah terima ksh bnyk Nak. Alhamdulillah ya Allah kabulkan doa saya utk beli obat cucu yg lagi sakit." Si nenek langsung jalan.
Refleks aku panggil anak lelaki itu.
"Siapa namamu ? Kelas berapa?"
"Nama saya Radit, kelas 2, pak", jawabnya sopan.
"Uang jajan kamu sehari lima puluh ribu?'"
" Oh .. tidak Pak, saya dikasih uang jajan sama papa sepuluh ribu sehari. Tapi saya tidak pernah jajan, karena saya juga bawa bekal makanan dari rumah."
"Jadi yang kamu kasih ke nenek tadi tabungan uang jajan kamu sejak hari senin?", tanyaku semakin tertarik.
"Betul Pak, jadi setiap jumat saya bisa sedekah Lima puluh ribu rupiah. Dan sesudah itu saya selalu berdoa agar Allah berikan pahalanya untuk ibu saya yang sudah meninggal. Saya pernah mendengar ceramah ada seorang ibu yang Allah ampuni dan selamatkan dari api neraka karena anaknya bersedekah sepotong roti, Pak", anak SD itu berbicara dengan fasihnya.
Aku pegang bahu anak itu : " Sejak kapan ibumu meninggal, Radit?"
"Ketika saya masih TK, pak"
Tak terasa air mataku menetes : "Hatimu jauh lebih mulia dari aku Radit, ini aku ganti uang kamu yg Lima puluh ribu tadi ya...", kataku sambil menyerahkan selembar uang lima puluh ribuan ke tangannya.
Tapi dengan sopan Radit menolaknya dan berkata : "Terima kasih banyak, Pak... Tapi untuk keperluan bapak aja, saya masih anak kecil tidak punya tanggungan... Tapi bapa punya keluarga.... Saya pamit balik ke kelas Pak".
Radit menyalami tanganku dan menciumnya.
"Allah menjagamu, nak ..", jawabku lirih.
Aku pun beranjak pergi, tidak jauh dari situ kulihat si nenek penjual kue ada di sebuah apotik. Bergegas aku kesana, kulihat si nenek akan membayar obat yang dibelinya. Aku bertanya kepada kasir berapa harga obatnya.
Kasir menjawab : " Empat puluh ribu rupiah.."
Aku serahkan uang yang ditolak anak tadi ke kasir : " Ini saya yang bayar... Kembaliannya berikan kepada si nenek ini.."
"Ya Allah.. Pak..."
Belum sempat si nenek berterima kasih, aku sudah bergegas meninggalkan apotik... Aku bergegas menuju Pandeglang menyusul teman-teman yang sedang keliling dakwah disana.
Dalam hati aku berdoa semoga Allah terima sedekahku dan ampuni kedua orang tuaku serta putri tercintaku yang sudah pergi mendahuluiku kembali kepada Allah.
Semangat menyambut barokah Jumat penuh manfaat!
Kiriman dari seorang Sahabat .....
Tak tahan air mataku menetes ...
Sesudah jumatan aku masih duduk di teras mesjid di salah satu kompleks sekolah.
Jamaah mesjid sudah sepi, bubar masing-masing dengan kesibukannya.
Seorang nenek tua menawarkan dagangannya, kue traditional. Satu plastik harganya lima ribu rupiah.
Aku sebetulnya tidak berminat, tetapi karena kasihan aku beli satu plastik.
Si nenek penjual kue terlihat letih dan duduk di teras mesjid tak jauh dariku. Kulihat masih banyak dagangannya.
Tak lama kulihat seorang anak lelaki dari komplek sekolah itu mendatangi si nenek. Aku perkirakan bocah itu baru murid kelas satu atau dua.
Dialognya dengan si nenek jelas terdengar dari tempat aku duduk.
"Berapa harganya Nek?"
"Satu plastik kue Lima ribu, nak", jawab si nenek.
Anak kecil itu mengeluarkan uang lima puluh ribuan dari kantongnya dan berkata :
"Saya beli 10 plastik, ini uangnya, tapi buat Nenek aja kuenya kan bisa dijual lagi."
Si nenek jelas sekali terlihat berbinar2 matanya : "Ya Allah terima ksh bnyk Nak. Alhamdulillah ya Allah kabulkan doa saya utk beli obat cucu yg lagi sakit." Si nenek langsung jalan.
Refleks aku panggil anak lelaki itu.
"Siapa namamu ? Kelas berapa?"
"Nama saya Radit, kelas 2, pak", jawabnya sopan.
"Uang jajan kamu sehari lima puluh ribu?'"
" Oh .. tidak Pak, saya dikasih uang jajan sama papa sepuluh ribu sehari. Tapi saya tidak pernah jajan, karena saya juga bawa bekal makanan dari rumah."
"Jadi yang kamu kasih ke nenek tadi tabungan uang jajan kamu sejak hari senin?", tanyaku semakin tertarik.
"Betul Pak, jadi setiap jumat saya bisa sedekah Lima puluh ribu rupiah. Dan sesudah itu saya selalu berdoa agar Allah berikan pahalanya untuk ibu saya yang sudah meninggal. Saya pernah mendengar ceramah ada seorang ibu yang Allah ampuni dan selamatkan dari api neraka karena anaknya bersedekah sepotong roti, Pak", anak SD itu berbicara dengan fasihnya.
Aku pegang bahu anak itu : " Sejak kapan ibumu meninggal, Radit?"
"Ketika saya masih TK, pak"
Tak terasa air mataku menetes : "Hatimu jauh lebih mulia dari aku Radit, ini aku ganti uang kamu yg Lima puluh ribu tadi ya...", kataku sambil menyerahkan selembar uang lima puluh ribuan ke tangannya.
Tapi dengan sopan Radit menolaknya dan berkata : "Terima kasih banyak, Pak... Tapi untuk keperluan bapak aja, saya masih anak kecil tidak punya tanggungan... Tapi bapa punya keluarga.... Saya pamit balik ke kelas Pak".
Radit menyalami tanganku dan menciumnya.
"Allah menjagamu, nak ..", jawabku lirih.
Aku pun beranjak pergi, tidak jauh dari situ kulihat si nenek penjual kue ada di sebuah apotik. Bergegas aku kesana, kulihat si nenek akan membayar obat yang dibelinya. Aku bertanya kepada kasir berapa harga obatnya.
Kasir menjawab : " Empat puluh ribu rupiah.."
Aku serahkan uang yang ditolak anak tadi ke kasir : " Ini saya yang bayar... Kembaliannya berikan kepada si nenek ini.."
"Ya Allah.. Pak..."
Belum sempat si nenek berterima kasih, aku sudah bergegas meninggalkan apotik... Aku bergegas menuju Pandeglang menyusul teman-teman yang sedang keliling dakwah disana.
Dalam hati aku berdoa semoga Allah terima sedekahku dan ampuni kedua orang tuaku serta putri tercintaku yang sudah pergi mendahuluiku kembali kepada Allah.
Semangat menyambut barokah Jumat penuh manfaat!
Kiriman dari seorang Sahabat .....
-------------
Ummu Azka :
--------------
Ummu Fariz Fauzan :
---------
Ummu Gani :
---------
Ummu Usamah :
Ummu Usamah :
" IBU"
“ibumu sarjana apa?”
Ibuku sarjana rumah tangga.
Tak terbayang bukan, jika menjadi seorang ibu rumah tangga itu harus banyak belajar dan selalu belajar. Long life education.
Hal ini kadang tidak terpikirkan.
1.
Seorang ibu rumah tangga harus belajar Akuntansi, agar bisa mengurus pendapatan keluarga dan mengelolanya sedemikian rupa untuk kebutuhan, maupun tabungan, serta menata aspek pemasukan & pengeluaran yang seimbang.
2.
Seorang ibu rumah tangga harus belajar Tata Boga, chef, atau perhotelan. Jurusan kuliah dimana harus belajar memasak untuk keluarga dengan kreatif supaya tidak bosan.
3.
Seorang ibu rumah tangga harus belajar keguruan.
Ia harus menguasai ilmu yg diajarkan di sekolah dasar agar bisa mengajari anaknya bila menemui kesulitan dengan PR nya.
4.
Seorang ibu rumah tangga harus belajar Agama, karena ibu lah yang pertama kali mengenalkan sang anak pada penciptanya dan membangun akhlak yang luhur.
5.
Seorang ibu rumah tangga harus belajar Ilmu Gizi, agar bisa menyiapkan makanan bergizi bagi keluarga, setiap hari.
6.
Seorang ibu rumah tangga harus belajar Farmasi, agar dapat memberi pertolongan awal pada keluarga yang sakit.
Ia harus sedia obat-obatan yang biasanya manjur digunakan ketika darurat.
7.
Seorang ibu rumah tangga harus belajar Keperawatan, karena beliaulah satu-satunya yang akan pertama kali merawat buah cintanya ketika terbaring sakit. Yang akan menyeka tubuhnya ketika tidak diperbolehkan mandi, mengganti kompres, atau mengukur suhu badan sang anak ketika sakit.
Seorang ibu rumah tangga adalah perawat yang handal.
8.
Seorang ibu rumah tangga harus belajar ilmu Kesehatan, agar bisa menjaga kesehatan keluarganya, baik asupan makanan, kebersihan, sampai melindungi anggota keluarga dari gigitan nyamuk.
9.
Seorang ibu rumah tangga harus belajar Psikologi, agar bisa berkomunikasi dengan baik menghadapi anak2 di setiap jenjang usia juga suami sebagai menjadi teman curhat terbaik.
Seandainya seorg ibu rumah tangga harus kuliah dulu mempersiapkan dirinya, butuh berapa lama?
Bisa jadi lebih dari 9 jurusan diatas.
Luar biasa seorang ibu, dengan multi talentanya, kesabarannya merawat,
mendidik & menemani anak2nya.
Sudah kah kita memberikan yg terbaik untuk ibu kita......
Seorang ibu bisa merawat 10 anak, namun 10 anak belum tentu bisa merawat ibunya.
Terimakasih kasih untuk ibunda tercinta....
dan renungan kita yg sedang atau akan menjadi ibu...
“ibumu sarjana apa?”
Ibuku sarjana rumah tangga.
Tak terbayang bukan, jika menjadi seorang ibu rumah tangga itu harus banyak belajar dan selalu belajar. Long life education.
Hal ini kadang tidak terpikirkan.
1.
Seorang ibu rumah tangga harus belajar Akuntansi, agar bisa mengurus pendapatan keluarga dan mengelolanya sedemikian rupa untuk kebutuhan, maupun tabungan, serta menata aspek pemasukan & pengeluaran yang seimbang.
2.
Seorang ibu rumah tangga harus belajar Tata Boga, chef, atau perhotelan. Jurusan kuliah dimana harus belajar memasak untuk keluarga dengan kreatif supaya tidak bosan.
3.
Seorang ibu rumah tangga harus belajar keguruan.
Ia harus menguasai ilmu yg diajarkan di sekolah dasar agar bisa mengajari anaknya bila menemui kesulitan dengan PR nya.
4.
Seorang ibu rumah tangga harus belajar Agama, karena ibu lah yang pertama kali mengenalkan sang anak pada penciptanya dan membangun akhlak yang luhur.
5.
Seorang ibu rumah tangga harus belajar Ilmu Gizi, agar bisa menyiapkan makanan bergizi bagi keluarga, setiap hari.
6.
Seorang ibu rumah tangga harus belajar Farmasi, agar dapat memberi pertolongan awal pada keluarga yang sakit.
Ia harus sedia obat-obatan yang biasanya manjur digunakan ketika darurat.
7.
Seorang ibu rumah tangga harus belajar Keperawatan, karena beliaulah satu-satunya yang akan pertama kali merawat buah cintanya ketika terbaring sakit. Yang akan menyeka tubuhnya ketika tidak diperbolehkan mandi, mengganti kompres, atau mengukur suhu badan sang anak ketika sakit.
Seorang ibu rumah tangga adalah perawat yang handal.
8.
Seorang ibu rumah tangga harus belajar ilmu Kesehatan, agar bisa menjaga kesehatan keluarganya, baik asupan makanan, kebersihan, sampai melindungi anggota keluarga dari gigitan nyamuk.
9.
Seorang ibu rumah tangga harus belajar Psikologi, agar bisa berkomunikasi dengan baik menghadapi anak2 di setiap jenjang usia juga suami sebagai menjadi teman curhat terbaik.
Seandainya seorg ibu rumah tangga harus kuliah dulu mempersiapkan dirinya, butuh berapa lama?
Bisa jadi lebih dari 9 jurusan diatas.
Luar biasa seorang ibu, dengan multi talentanya, kesabarannya merawat,
mendidik & menemani anak2nya.
Sudah kah kita memberikan yg terbaik untuk ibu kita......
Seorang ibu bisa merawat 10 anak, namun 10 anak belum tentu bisa merawat ibunya.
Terimakasih kasih untuk ibunda tercinta....
dan renungan kita yg sedang atau akan menjadi ibu...
------
Ummu Azka :
# ISTIMEWAKAN Setiap Anak #
By Ust Abdullah Zein, MA
Ada sebuah keunikan yang tidak disadari oleh banyak orang tua. Sesungguhnya Allah Ta’ala Yang Mahaadil telah menciptakan setiap anak manusia sama dan sederajat di hadapan-Nya. Setiap anak memiliki kelebihan dan juga kekurangan. Dimana ada kelemahan, pasti di sanapun ada keistimewaan. Tak mungkin ada anak yang cuma punya kelebihan tanpa kekurangan, sebaliknya tidak mungkin ada anak yang hanya punya kekurangan tanpa kelebihan. Kalaupun itu model kedua ini ada, maka kemungkinan besar penyebabnya ada kesalahan didik dari orang tuanya.
Sadarlah wahai para orang tua, bahwa setiap anak pasti memiliki kelebihan dan keistimewaan. Sebagian anak menonjol di bidang akademik, ada yang menonjol akhlaknya, ada yang menonjol dalam hal ketekunan, kekuatan hafalan, kekuatan nalar, keterampilan, kepemimpinan dan seterusnya.
Namun terkadang orang tua kurang menyadari hal ini. Masih banyak di antara mereka yang menjadikan barometer penilaian anak hanya pada nilai-nilai yang tertera di dalam rapor atau dengan prestasi tertentu. Padahal jika si anak lemah dalam satu sisi, pasti ia memiliki keistimewaan di sisi yang lain.
Akan sangat bermanfaat, bila orang tua bisa sesegera mungkin menemukan kelebihan pada diri masing-masing anaknya. Jika perlu dan memungkinkan, bekerjasamalah dengan guru-guru di sekolah untuk menemukan kelebihan tersebut. Bila orang tua telah berhasil menemukannya, maka tindak lanjut yang semestinya dilakukan adalah:
By Ust Abdullah Zein, MA
Ada sebuah keunikan yang tidak disadari oleh banyak orang tua. Sesungguhnya Allah Ta’ala Yang Mahaadil telah menciptakan setiap anak manusia sama dan sederajat di hadapan-Nya. Setiap anak memiliki kelebihan dan juga kekurangan. Dimana ada kelemahan, pasti di sanapun ada keistimewaan. Tak mungkin ada anak yang cuma punya kelebihan tanpa kekurangan, sebaliknya tidak mungkin ada anak yang hanya punya kekurangan tanpa kelebihan. Kalaupun itu model kedua ini ada, maka kemungkinan besar penyebabnya ada kesalahan didik dari orang tuanya.
Sadarlah wahai para orang tua, bahwa setiap anak pasti memiliki kelebihan dan keistimewaan. Sebagian anak menonjol di bidang akademik, ada yang menonjol akhlaknya, ada yang menonjol dalam hal ketekunan, kekuatan hafalan, kekuatan nalar, keterampilan, kepemimpinan dan seterusnya.
Namun terkadang orang tua kurang menyadari hal ini. Masih banyak di antara mereka yang menjadikan barometer penilaian anak hanya pada nilai-nilai yang tertera di dalam rapor atau dengan prestasi tertentu. Padahal jika si anak lemah dalam satu sisi, pasti ia memiliki keistimewaan di sisi yang lain.
Akan sangat bermanfaat, bila orang tua bisa sesegera mungkin menemukan kelebihan pada diri masing-masing anaknya. Jika perlu dan memungkinkan, bekerjasamalah dengan guru-guru di sekolah untuk menemukan kelebihan tersebut. Bila orang tua telah berhasil menemukannya, maka tindak lanjut yang semestinya dilakukan adalah:
Selengkapnya klik http://salamdakwah.com/baca-artikel/istimewakan-setiap-anak--.html
Note :
Ingin tau biografi Ust Abdullah Zein, MA dan kakak Ipar beliau yang jg seorang Dai ?
klik http://salamdakwah.com/videos/video.html
----------
Ummu Munawaroh :
" Coffee break"
* Seorang guru besar di depan audiens nya memulai materi kuliah dengan menaruh topless yg bening & besar di atas meja.
* Lalu sang guru mengisinya dengan bola tenis hingga tidak muat lagi. Beliau bertanya: "Sudah penuh?"
* Audiens menjawab: "Sdh penuh".
* Lalu sang guru mengeluarkan kelereng dari kotaknya & memasukkan nya ke dlm topless tadi. Kelereng mengisi sela2 bola tenis hingga tdk muat lagi. Beliau bertanya: "Sdh penuh?"
* Audiens mjwb: "Sdh penuh".
* Setelah itu sang guru mengeluarkan pasir pantai & memasukkan nya ke dlm topless yg sama. Pasir pun mengisi sela2 bola & kelereng hingga tdk bisa muat lagi. Semua sepakat kalau topless sdh penuh & tdk ada yg bisa dimasukkan lg ke dalamnya.
* Tetapi terakhir sang guru menuangkan secangkir air kopi ke dalam toples yg sdh penuh dgn bola, kelereng & pasir itu.
Sang Guru kemudian menjelaskan bahwa:
"Hidup kita kapasitasnya terbatas spt topless. Masing2 dari kita berbeda ukuran toplesnya:
- Bola tenis adalah hal2 besar dlm hidup kita, yakni tanggung-jawab thdp Tuhan, orang tua, istri/suami, anak2, serta makan, tempat tinggal & kesehatan.
- Kelereng adalah hal2 yg penting, spt pekerjaan, kendaraan, sekolah anak, gelar sarjana, dll.
- Pasir adalah yg lain2 dlm hidup kita, seperti olah raga, nyanyi, rekreasi, Facebook, BBM, WA, nonton film, model baju, model kendaraan dll.
- Jika kita isi hidup kita dgn mendahulukan pasir hingga penuh, maka kelereng & bola tennis tdk akan bisa masuk. Berarti, hidup kita hanya berisikan hal2 kecil. Hidup kita habis dgn rekreasi dan hobby, sementara Tuhan dan keluarga terabaikan.
- Jika kita isi dgn mendahulukan bola tenis, lalu kelereng dst seperti tadi, maka hidup kita akan lengkap, berisikan mulai dr hal2 yg besar dan penting hingga hal2 yg menjadi pelengkap.
Karenanya, kita harus mampu mengelola hidup secara cerdas & bijak. Tahu menempatkan mana yg prioritas dan mana yg menjadi pelengkap.
Jika tidak, maka hidup bukan saja tdk lengkap, bahkan bisa tidak berarti sama sekali".
* Lalu sang guru bertanya: "Adakah di antara kalian yg mau bertanya?"
Semua audiens terdiam, karena sangat mengerti apa inti pesan dlm pelajaran tadi.
* Namun, tiba2 seseorang nyeletuk bertanya: "Apa arti secangkir air kopi yg dituangkan tadi .....?"
* Sang guru besar menjawab sbg penutup: "Sepenuh dan sesibuk apa pun hidup kita, jgn lupa masih bisa disempurnakan dgn bersilaturahim sambil "minum kopi" ..... dgn tetangga, teman, sahabat yg hebat. Jgn lupa sahabat lama.
Saling bertegur sapa, saling senyum bila berpapasan ..... betapa indahnya hidup ini !
صبحكم الله بكل خير 🌹🌹🌹
--
Ummu Fariz Fauzan :
SURAT AR-RAHMAN
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Didalam Surat Ar-Rahman ada pengulangan satu ayat yg berbunyi:
فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
ِ
"Maka Nikmat Tuhan-mu yg manakah yang 'Kamu Dustakan'?"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Kalimat ini diulang-ulang sebanyak 31x oleh Allahu Subhaanahu Wa Ta'ala. Apa gerangan makna kalimat tsb ?
Setelah Allah menguraikan beberapa nikmat yg dianugerahkan kepada kita, lalu Allah bertanya :
"Maka Nikmat Tuhan-mu yang manakah yang 'Kamu Dustakan'?"
Menarik utk diperhatikan bhw Allah menggunakan kata "DUSTA", bukan kata "INGKAR".
Hal ini menunjukkan bahwa Nikmat yang Allah berikan kpd manusia itu tidak bisa diingkari keberadaannya.
Yang sering dilakukan manusia adalah 'Men-Dusta-kannya.
Dusta berarti 'Menyembunyikan Kebenaran'.
Manusia sebenarnya tahu bahwa mrk telah 'Diberi Nikmat' oleh Allah, tapi mereka 'Menyembunyikan Kebenaran itu, sehingga mereka.
~~~~~~~~~~~~~~~~~
MENDUSTAKANNYA!
~~~~~~~~~~~~~~~~~
¤ Bukankah kalau kita mendapat rezeki banyak, kita katakan bahwa itu karena hasil dari 'Kerja Keras' kita???
¤ Kalau kita berhasil meraih gelar Sarjana, itu karena 'Otak Kita' yang cerdas???
¤ Kalau kita sehat, jarang sakit, itu karena kita 'Pandai Menjaga' Pola Makan & Rajin ber-Olah Raga, dsb.
◆ Semua nikmat yang kita peroleh seakan-akan hanya karena usaha kita.
Tanpa sadar kita telah Melupakan Peranan Allah :
» kita sepelekan kehadiran Allah pada semua keberhasilan kita,
» kita Dustakan bhw sesungguhnya nikmat itu semuanya datang dari Allah.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Maka Nikmat Tuhan-mu
yang manakah yang
'Kamu Dustakan?"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
✅Kita telah bergelimang kenikmatan :
» Harta,
» Jabatan,
» Pasangan Hidup,
» Anak2 yang telah kita miliki.
Ingatlah....
Semua Nikmat itu
akan Ditanya pada
Hari Kiamat Kelak.
"Sungguh kamu pasti akan ditanya pada hari itu akan 'Nikmat' yang kamu peroleh saat ini"
(QS At-Takatsur : 8)
Sudah siapkah kita menjawab & Mempertanggung Jawabkannya ?
"Dan jika kamu menghitung Nikmat2 Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup menghitungnya.
(QS An-Nahl : 18)
Tidak patutkah kita bersyukur kepada-NYA?
» Ucapkan Alhamdulillah,
» Berhentilah mengeluh,
» dan Jalani Hidup ini dengan ikhlas sebagai bagian dari.
~~~~~~~~~~~~~~
'Rasa Syukur' kita.
~~~~~~~~~~~~~~
Selamat beraktifitas Saudara2ku Rahimakumullah...
Semoga Allah selalu memberi kemudahan dari setiap masalah yang kita hadapi..... Aamiin
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
(( AD-DIINU AN-NASHIIHAH ))
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Didalam Surat Ar-Rahman ada pengulangan satu ayat yg berbunyi:
فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
ِ
"Maka Nikmat Tuhan-mu yg manakah yang 'Kamu Dustakan'?"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Kalimat ini diulang-ulang sebanyak 31x oleh Allahu Subhaanahu Wa Ta'ala. Apa gerangan makna kalimat tsb ?
Setelah Allah menguraikan beberapa nikmat yg dianugerahkan kepada kita, lalu Allah bertanya :
"Maka Nikmat Tuhan-mu yang manakah yang 'Kamu Dustakan'?"
Menarik utk diperhatikan bhw Allah menggunakan kata "DUSTA", bukan kata "INGKAR".
Hal ini menunjukkan bahwa Nikmat yang Allah berikan kpd manusia itu tidak bisa diingkari keberadaannya.
Yang sering dilakukan manusia adalah 'Men-Dusta-kannya.
Dusta berarti 'Menyembunyikan Kebenaran'.
Manusia sebenarnya tahu bahwa mrk telah 'Diberi Nikmat' oleh Allah, tapi mereka 'Menyembunyikan Kebenaran itu, sehingga mereka.
~~~~~~~~~~~~~~~~~
MENDUSTAKANNYA!
~~~~~~~~~~~~~~~~~
¤ Bukankah kalau kita mendapat rezeki banyak, kita katakan bahwa itu karena hasil dari 'Kerja Keras' kita???
¤ Kalau kita berhasil meraih gelar Sarjana, itu karena 'Otak Kita' yang cerdas???
¤ Kalau kita sehat, jarang sakit, itu karena kita 'Pandai Menjaga' Pola Makan & Rajin ber-Olah Raga, dsb.
◆ Semua nikmat yang kita peroleh seakan-akan hanya karena usaha kita.
Tanpa sadar kita telah Melupakan Peranan Allah :
» kita sepelekan kehadiran Allah pada semua keberhasilan kita,
» kita Dustakan bhw sesungguhnya nikmat itu semuanya datang dari Allah.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Maka Nikmat Tuhan-mu
yang manakah yang
'Kamu Dustakan?"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
✅Kita telah bergelimang kenikmatan :
» Harta,
» Jabatan,
» Pasangan Hidup,
» Anak2 yang telah kita miliki.
Ingatlah....
Semua Nikmat itu
akan Ditanya pada
Hari Kiamat Kelak.
"Sungguh kamu pasti akan ditanya pada hari itu akan 'Nikmat' yang kamu peroleh saat ini"
(QS At-Takatsur : 8)
Sudah siapkah kita menjawab & Mempertanggung Jawabkannya ?
"Dan jika kamu menghitung Nikmat2 Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup menghitungnya.
(QS An-Nahl : 18)
Tidak patutkah kita bersyukur kepada-NYA?
» Ucapkan Alhamdulillah,
» Berhentilah mengeluh,
» dan Jalani Hidup ini dengan ikhlas sebagai bagian dari.
~~~~~~~~~~~~~~
'Rasa Syukur' kita.
~~~~~~~~~~~~~~
Selamat beraktifitas Saudara2ku Rahimakumullah...
Semoga Allah selalu memberi kemudahan dari setiap masalah yang kita hadapi..... Aamiin
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
(( AD-DIINU AN-NASHIIHAH ))
--------
Abu Affandi :
Pesan pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor kepada para wali dari santri santrinya.
"Jadi wali santri itu harus punya 5 sifat dan sikap...yaitu TITIP...:
1. Tega
Harus tega...harus tega...harus tega...harus percaya kalau dipesantren anakmu itu dididik bukan dibuang. Harus tega, karena pesantren adalah medan pendidikan dan perjuangan...
2. Ikhlas
Harus ikhlas...harus sadar kalau anakmu itu tidak akan dibiarkan terlantar..harus ikhlas anakmu didik, dilatih, ditempa, diurus, di tigaskan, disuruh hafalan, dan sebagainya...kalau merasa anakmu dibuat nda senyaman hidup dirumah...ambil anakmu serkarang juga..
3. Tawakkal
Setelah itu serahkan sama Allah...berdoalah..karena pesantren bukan tukang sulap, yg bisa merubah begitu saja santri-santrinya...maka berdoalah..
4. Ikhtiar
Dana dan doa...ini yg keempat...
5. Percaya
Percayalah bahwa anak kalian ini dibina, betul-betul dibina. Apa yg mereka dapatkan disini adalah bentuk wadah pembinaan. Jadi kalau melihat anak-anakmu diperlakukan bagaimanapun, percayalah itu adalah bentu wadah pembinaan....
Jadi jangan salah paham...jangan salah sikap...jangan salah persepsi...
K.H. Hasan Abdullah Sahal
(Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor)
"Jadi wali santri itu harus punya 5 sifat dan sikap...yaitu TITIP...:
1. Tega
Harus tega...harus tega...harus tega...harus percaya kalau dipesantren anakmu itu dididik bukan dibuang. Harus tega, karena pesantren adalah medan pendidikan dan perjuangan...
2. Ikhlas
Harus ikhlas...harus sadar kalau anakmu itu tidak akan dibiarkan terlantar..harus ikhlas anakmu didik, dilatih, ditempa, diurus, di tigaskan, disuruh hafalan, dan sebagainya...kalau merasa anakmu dibuat nda senyaman hidup dirumah...ambil anakmu serkarang juga..
3. Tawakkal
Setelah itu serahkan sama Allah...berdoalah..karena pesantren bukan tukang sulap, yg bisa merubah begitu saja santri-santrinya...maka berdoalah..
4. Ikhtiar
Dana dan doa...ini yg keempat...
5. Percaya
Percayalah bahwa anak kalian ini dibina, betul-betul dibina. Apa yg mereka dapatkan disini adalah bentuk wadah pembinaan. Jadi kalau melihat anak-anakmu diperlakukan bagaimanapun, percayalah itu adalah bentu wadah pembinaan....
Jadi jangan salah paham...jangan salah sikap...jangan salah persepsi...
K.H. Hasan Abdullah Sahal
(Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor)