Kebanyakan santri memilih menyerap ilmu di pondok pesantren karena
ingin mendapat berkah atau ilmu dari para petinggi agama. Semangat yang
dibangun semenjak awal ialah hasrat murni untuk menuntut ilmu. Maka dari
itu kerap di pondok pesantren, diajarkan bagaimana cara mengatur hawa
nafsu. Salah satunya ialah nafsu birahi.
Agar
tidak saling memadu asmara, para santri di kelompokkan berdasarkan
jenis kelamin. Mereka hanya diperbolehkan beraktifitas di dalam gedung
atau wilayah pondok khusus salah satu jenis kelamin saja. Jika mencoba
melewati sekat tersebut, hukuman yang sudah disediakan terhitung berat.
Namun dalam keadaan terkekang tersebut masih ada saja santri yang nekat.
"Memang ada beberapa santri yang tidak tepat menyalurkan hasrat asmaranya. Mulai dari lirik-lirik santriwati sampai ada yang pacaran," kata mantan santri yang belasan tahun menempa diri di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Slamet Abdul Qohar.
Selain itu, menurut Alumnus jenjang S2 Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada (UGM) tersebut, tersekatnya berdasarkan relasi jenis kelamin sebagian memberi dampak buruk. Akhirnya muncul berbagai bentuk penyimpangan seksual.
"Bahkan ada yang melampiaskan asmaranya pada sesama santri. Ini merupakan pelanggaran berat," tuturnya.
Bagi para santri yang nekat diam-diam menjalin asmara, akan mendapat hukuman berat. Rata-rata bentuk hukuman tersebut yang mempreasure mental agar jera.
"Jika ketahuan, akan disiram pakai air comberan atau air dari pembuangan WC untuk kemudian digunduli dan diarak keliling pondok," pungkasnya.
"Memang ada beberapa santri yang tidak tepat menyalurkan hasrat asmaranya. Mulai dari lirik-lirik santriwati sampai ada yang pacaran," kata mantan santri yang belasan tahun menempa diri di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Slamet Abdul Qohar.
Selain itu, menurut Alumnus jenjang S2 Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada (UGM) tersebut, tersekatnya berdasarkan relasi jenis kelamin sebagian memberi dampak buruk. Akhirnya muncul berbagai bentuk penyimpangan seksual.
"Bahkan ada yang melampiaskan asmaranya pada sesama santri. Ini merupakan pelanggaran berat," tuturnya.
Bagi para santri yang nekat diam-diam menjalin asmara, akan mendapat hukuman berat. Rata-rata bentuk hukuman tersebut yang mempreasure mental agar jera.
"Jika ketahuan, akan disiram pakai air comberan atau air dari pembuangan WC untuk kemudian digunduli dan diarak keliling pondok," pungkasnya.