Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh - Selamat Datang Di SMA IBNU HAJAR BOARDING SCHOOL - PUTRA - Jl. Bungur II, Harjamukti Cimanggis Depok No.Hp 0896 7811 5102

http://ibnuhajarpersada.com/

http://ibnuhajarpersada.com/

http://ibnuhajarpersada.com/


http://ibnuhajarpersada.com/

http://ibnuhajarpersada.com/

http://ibnuhajarpersada.com/

http://ibnuhajarpersada.com/




https://ihbs.or.id/

Jumat, 14 November 2008

Al-Qur’an Sebagai Penawar Dan Rahmat Bagi Orang-orang Yang Beriman

Al-Qur’an Sebagai Penawar Dan Rahmat Bagi Orang-orang Yang Beriman


http://an-nawawi.blogspot.com

“Dan Kami turunkan dari al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (Surah al-Isra’, 17: 82)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman menjelaskan tentang Kitab-Nya yang telah Dia turunkan kepada kepada Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, iaitu al-Qur’an yang tidak datang kepadanya kebatilan, sama ada dari depan mahu pun belakangnya, diturunkan dari Allah Yang Maha Binjaksana lagi Maha Terpuji.

Sesungguhnya al-Qur’an merupakan penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Maksudnya adalah dapat menghilangkan penyakit hati, seperti keraguan, kemunafikan, kemusyrikan, kesesatan dan ketidak tetapan pendirian. Al-Qur’an dapat menyembuhkan semua penyakit tersebut.

Di samping sebagai penawar, al-Qur’an juga merupakan rahmat yang dapat melahirkan keimanan, hikmah, dan kesungguhan dalam melakukan kebaikan. Namun perkara seperti ini, hanyalah dapat dirasakan oleh orang-orang yang beriman, percaya dan mengikutinya. Maka bagi orang seperti itu, al-Qur’an adalah penawar dan rahmat.

Ada pun bagi orang kafir dan zalim terhadap dirinya sendiri dengan tidak mempercayainya, maka mendengar al-Qur’an itu tidaklah menambah keimanan, melainkan akan menjadikannya semakin jauh dan mengingkarinya.

Ini bererti, penyakit itu datangnya dari orang kafir, bukan dari al-Qur’an. Perkara ini adalah sebagaimana yang dijelaskan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam firman-Nya,

“Katakanlah: “al-Qur’an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, manakala al-Qur’an itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah seperti orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh”.” (Surah al-Fushilat, 41: 44)

Dan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,

“Dan apabila diturunkan suatu surah, maka di antara mereka (orang-orang munafiq) ada yang berkata: “Siapa di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turunnya) surah ini?” Adapun orang yang beriman, maka surah ini menambah imannya, dan mereka juga merasa gembira. Dan ada pun orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surah itu bertambahlah kekafiran mereka, di samping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir.” (Surah at-Taubah, 9: 124-125)

Sementara itu, tentang firman Allah: “Dan Kami turunkan dari al-Qur’an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman”,

Qatadah berkata, “Apabila al-Qur’an tersebut didengar oleh orang yang beriman, lalu ia memahami, menghafal, dan mengamalkannya, maka akan menjadi penawar dan menjadi rahmat baginya.

“Dan al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian” yakni, ia tidak dapat memahaminya, menghafal dan mengamalkannya. Kerana sesungguhnya Allah hanya menjadikan al-Qur’an sebagai penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman sahaja.

Daripada Ibnu ‘Abbas, Mujahid, ‘Ikrimah, Sa’id bin Jubayr, as-Suddi dan selainnya berkata berkenaan ayat, “al-Qur’an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman”, adalah bermaksud bahawa al-Qur’an ini adalah bagi mereka yang mengimaninya, iaitu sebagai petunjuk kepada hatinya dan penawar kepada keraguan serta kekeliruan yang berlaku di dalam hati-hati manusia.

Lihat juga Tafsir Ibnu Katsir berkenaan ayat 82, Surah al-Isra’ dan ayat 44 dari Surah Fushilat.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

“Kitab (al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (iaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan solat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka, dan mereka yang beriman kepada Kitab (al-Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung. (Surah al-Baqarah, 2: 2-5)