Minyak Turun 20 Sen!!! Bersyukurkah Kita?
http://an-nawawi.blogspot.com
http://an-nawawi.blogspot.com
Maka, apabila khabar berkenaan minyak petrol diturunkan sehingga RM0.20 seliter. Maka berteriakanlah sebahagian orang dengan kalimat-kalimat,
1 - “Apa punya kerajaan! Setakat Turun 20 sen baik tak payah. Sekali naik dahla sampai 78 sen. Sekali turun hampeh!”
2 - “Kedekut punya kerajaan! Ingat kami ni nak sangat ke minyak setakat turun 20 sen tu... Kami tak hairan la...”
Mungkinkah kalimat seperti yang tersebut dan seumpamanya adalah merupakan bentuk-bentuk kalimat yang lahir dari diri-diri manusia yang tidak mengenal ertinya syukur akan nikmat Tuhan-Nya?
Apakah kita tidak menyedari bahawa ia datang dan pergi dengan kehendak Allah?
“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan. Kemudian apabila Dia telah menghilangkan kemudharatan itu dari pada kamu, tiba-tiba sebahagian dari pada kamu mempersekutukan Tuhannya dengan (yang lain), biarlah mereka mengingkari nikmat yang telah Kami berikan kepada mereka; maka bersenang-senanglah kamu. Kelak kamu akan mengetahui (akibatnya).” (an-Nahl, 16: 53-55)
Dengan yang sedikit mengapa kita tidak mahu bersyukur? Mahukan yang banyak pula?
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.” (Ibrahim, 14: 7)
“Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kafir.” (an-Nahl, 16: 83)
Maka, berhati-hatilah kita dalam mengendalikan lisan masing-masing, supaya terhindar dari melafazkan kalimat-kalimat yang mengakibatkan kufur kepada nikmat Allah.